Produsen Kosmetik

Harbolnas 2025 Jadi Momentum Produsen Kosmetik Dongkrak Penjualan

Harbolnas 2025 Jadi Momentum Produsen Kosmetik Dongkrak Penjualan
Harbolnas 2025 Jadi Momentum Produsen Kosmetik Dongkrak Penjualan

JAKARTA - Menjelang Harbolnas 2025, produsen kosmetik menyiapkan strategi promosi digital dan pemasaran terpadu untuk memaksimalkan penjualan akhir tahun.

Momentum ini dimanfaatkan untuk branding, peluncuran tren baru, dan mencapai target penjualan meski ada perubahan perilaku konsumen.

Isi Singkat: Produsen kosmetik membangun strategi sejak awal untuk memanfaatkan Harbolnas, termasuk materi promosi dan testimoni produk. Periode promo diharapkan meningkatkan penjualan 45%–70%. Perubahan perilaku konsumen mendorong produsen lokal memperkuat kualitas dan kepercayaan merek di platform digital.

Momentum Harbolnas bagi Industri Kosmetik

Ketua Umum PPAK, Solihin Sofian, menekankan bahwa Harbolnas menjadi momen penting untuk mendorong transaksi akhir tahun. “Harbolnas bisa menjadi hari yang ditunggu untuk semua sektor usaha perdagangan, terutama yang plafon penjualannya ada di e-commerce,” ujarnya. 

Periode September hingga November selalu sibuk karena adanya pameran dan event seperti Halal Indonesia Expo, Trade Expo Indonesia (TEI), Cosmobeaute, Indo Beauty, Jakarta Female Days, hingga Cosmetic Day, untuk segmen B2B maupun B2C.

Strategi Promosi dan Branding

Meskipun promosi di tanggal kembar sudah menjadi rutinitas, Harbolnas tetap memiliki nilai tersendiri. “Momen ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk promosi dan branding, peluncuran tren kosmetik 2026, pemenuhan target penjualan akhir tahun, serta clearance sale,” jelas Solihin. 

Produsen dianjurkan memulai strategi pemasaran lebih awal, termasuk menyusun materi promosi dan testimoni pemakaian produk secara masif dan berkesinambungan.

Prediksi Kenaikan Penjualan

Solihin memperkirakan penjualan kosmetik bisa naik 45%–70% selama periode Harbolnas, meski memasuki Natal dan Tahun Baru, konsumen cenderung memprioritaskan belanja makanan dan sandang. 

“Setiap promo penjualan biasanya naik 45% sampai 70%, tapi memasuki Natal dan Tahun Baru, kosmetik bukan prioritas utama,” ungkapnya. Hal ini menjadi acuan produsen dalam merencanakan stok dan alokasi promo agar penjualan lebih optimal.

Perilaku Konsumen dan Peluang Produsen Lokal

Perubahan perilaku konsumen menjadi sinyal positif bagi produsen kosmetik lokal. “Kebiasaan pembeli masih cenderung ke produk murah, tetapi kini ada peningkatan kecerdasan konsumen dalam memilih dan membeli produk,” ujar Solihin. 

Kondisi ini mendorong produsen memperkuat kualitas dan membangun kepercayaan merek di platform digital, sekaligus memanfaatkan Harbolnas untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penetrasi merek di e-commerce.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index