JAKARTA - Optimisme terhadap kinerja Erajaya Group (ERAA) kian menguat, bukan hanya karena kehadiran iPhone 17 yang segera dirilis, tetapi juga berkat strategi ekspansi gerai dan penguatan kanal distribusi yang agresif.
Kombinasi dua faktor ini membuat saham ERAA dan anak usahanya, Sinar Eka Selaras (ERAL), dipandang memiliki prospek cerah hingga akhir 2025.
Ciptadana Sekuritas menilai, meskipun peluncuran produk baru seperti iPhone 17 diprediksi menjadi katalis besar, tren pemulihan fundamental Erajaya sudah terlihat konsisten sejak pertengahan tahun.
“Kami melihat kinerja penjualan ERAA dan ERAL di Agustus tidak hanya mencerminkan dampak peluncuran produk baru, tetapi juga menunjukkan efektivitas kampanye ritel dan strategi distribusi yang semakin presisi,” ujar Alif Ihsanario, Equity Research Analyst Ciptadana Sekuritas.
Menurut Alif, suksesnya peluncuran Galaxy Fold7 dan Flip7 serta masih tingginya minat terhadap iPhone 16 menjadi indikator penting sebelum hadirnya iPhone 17. Hal ini sekaligus membuktikan kekuatan jaringan distribusi Erajaya yang semakin terintegrasi.
Ekspansi Gerai sebagai Strategi Jangka Panjang
Salah satu pendorong utama pertumbuhan Erajaya adalah strategi ekspansi gerai yang disiplin namun tetap agresif. Hingga saat ini, perusahaan telah menambah 33 gerai baru, sehingga total jaringan ritel Erajaya mencapai 2.189 toko di seluruh Indonesia.
Ekspansi tersebut tidak sekadar memperbanyak titik penjualan, tetapi juga memperluas jangkauan layanan ke segmen pasar yang lebih luas. “Kombinasi inovasi produk, perluasan kanal distribusi, dan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan menjadi pondasi pertumbuhan jangka panjang yang kuat,” tambah Alif.
Selain memperbesar pangsa pasar, strategi ekspansi gerai juga menambah daya saing Erajaya dibandingkan kompetitor, mengingat konsumen kini semakin mengutamakan akses mudah, pengalaman belanja yang nyaman, serta layanan purna jual yang terpercaya.
Momentum Kinerja Penjualan
Dari sisi kinerja, Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menunjukkan tren perbaikan. Pada Agustus 2025, perusahaan mencatatkan same-store sales growth (SSSG) +3,0% YoY, yang berhasil memperkecil defisit kinerja tahunan menjadi 1,5%, lebih baik dari minus 3,1% di semester I.
Sementara itu, anak usaha Sinar Eka Selaras (ERAL) yang bergerak di segmen gaya hidup, melanjutkan tren positif dengan SSSG 9,2% YoY pada Agustus, serta pertumbuhan kumulatif mencapai 14,8% YoY hingga bulan yang sama.
Performa ini mencerminkan bahwa diversifikasi portofolio bisnis Erajaya—tidak hanya di perangkat elektronik, tetapi juga lifestyle—berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasi.
Dukungan dari Kanal Ritel Utama
Dua kanal utama Erajaya, yakni iBox dan Erafone, turut memperkuat posisi perusahaan di pasar ritel teknologi Indonesia.
iBox baru saja merayakan 20 tahun kehadirannya dengan memperkenalkan logo baru. Identitas baru ini tidak hanya menegaskan posisinya sebagai mitra resmi Apple di Indonesia, tetapi juga merefleksikan komitmen iBox terhadap inovasi dan kualitas layanan.
Di sisi lain, Erafone yang telah beroperasi selama 29 tahun, menggelar Festival Belanja Erafone 2025 bertema Erafone Ultah, Kamu Bawa Pulang Hadiah.
Acara ini menghadirkan berbagai inisiatif digital seperti aplikasi Erafone, layanan antar eraXpress, hingga kolaborasi keamanan siber. Semua langkah tersebut ditujukan untuk memperkuat loyalitas konsumen sekaligus meningkatkan pengalaman belanja modern.
iPhone 17 sebagai Katalis Utama
Meski fundamental bisnis Erajaya cukup solid, peluncuran iPhone 17 tetap menjadi faktor kunci yang ditunggu investor. Produk flagship Apple terbaru ini mencakup seri iPhone 17, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, hingga iPhone Air, yang seluruhnya akan segera tersedia di jaringan ritel Erajaya seperti iBox dan Erafone.
Antusiasme pasar terhadap produk baru Apple diperkirakan akan mendorong lonjakan penjualan Erajaya di kuartal IV 2025, periode yang secara historis memang menjadi puncak konsumsi perangkat premium di Indonesia.
Rekomendasi Saham dan Optimisme Investor
Melihat tren positif ini, Ciptadana Sekuritas Asia tetap mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ERAA dengan target harga Rp550, dan ERAL dengan target harga Rp420.
Rekomendasi tersebut mencerminkan keyakinan bahwa Erajaya akan mampu menjaga daya tahan bisnisnya sekaligus memperkuat posisinya sebagai mitra distribusi utama bagi brand teknologi global.
Bagi investor, kuartal IV 2025 dianggap sebagai momentum penting yang dapat memperlihatkan bagaimana kombinasi ekspansi gerai dan peluncuran produk baru bekerja sinergis dalam mengangkat kinerja.
Prospek Jangka Panjang
Ke depan, Erajaya diperkirakan masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar. Dengan portofolio yang semakin beragam, jaringan ritel yang terus berkembang, dan strategi digitalisasi layanan, perusahaan diyakini mampu menjaga keberlanjutan bisnis di tengah persaingan industri ritel teknologi yang semakin ketat.
Fokus Erajaya pada pengalaman pelanggan, efisiensi distribusi, serta kolaborasi dengan brand global menjadi modal kuat untuk mempertahankan tren pertumbuhan, bahkan ketika siklus peluncuran produk mengalami fluktuasi.
Kesimpulan
Kinerja saham Erajaya Group saat ini tidak hanya ditopang oleh ekspektasi pasar terhadap peluncuran iPhone 17, tetapi juga oleh strategi ekspansi gerai dan penguatan kanal distribusi yang disiplin.
Data kinerja penjualan ERAA dan ERAL menunjukkan tren pemulihan yang konsisten, sementara dukungan dari iBox dan Erafone memperkuat posisi perusahaan di industri.
Dengan momentum akhir tahun 2025, Erajaya berpotensi memperluas pangsa pasar produk premium di Indonesia sekaligus memberikan imbal hasil positif bagi investor.
Kombinasi ekspansi jangka panjang dan katalis produk baru menjadikan Erajaya sebagai salah satu pemain utama yang paling diperhitungkan di pasar ritel teknologi Tanah Air.