Modal Usaha Sembako dan Tips Memulainya, Pasti Cuan!

Modal Usaha Sembako dan Tips Memulainya, Pasti Cuan!
modal usaha sembako

Jakarta - Membuka toko kelontong atau warung sembako adalah salah satu jenis usaha yang cukup menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan. 

Walaupun terlihat sederhana, bisnis sembako tergolong stabil karena komoditas yang dijual merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari masyarakat, kapan pun dan oleh siapa pun.

Lantas, berapa perkiraan modal usaha sembako yang diperlukan? Memulai bisnis ini sebenarnya tidak membutuhkan dana yang terlampau besar. 

Anda bisa memulainya dengan mendapatkan stok sembako berkualitas dari pemasok sambil menyiapkan lokasi berjualan. 

Lokasi ini bisa berupa menyewa kios kecil, atau memanfaatkan garasi maupun teras rumah Anda.

Berikut adalah rincian perkiraan modal dan kiat-kiat untuk memulai modal usaha sembako. Simak informasi ini selengkapnya.

Apa Itu Toko Sembako?

Toko sembako, yang merupakan kependekan dari "sembilan bahan pokok", adalah tempat usaha yang menyediakan berbagai keperluan primer bagi masyarakat umum. 

Komoditas yang dijual meliputi beras, gula, minyak masak, tepung terigu, garam, telur, serta beragam produk dasar lain yang esensial untuk memasak dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Selain itu, toko kelontong ini umumnya juga menjajakan produk pelengkap lain, seperti produk olahan susu, makanan yang dikemas dalam kaleng, dan barang-barang kebutuhan kecil seperti sabun, pasta gigi, dan deterjen.

Peran Penting Toko Sembako dalam Kehidupan Sehari-hari

Toko kelontong yang menjual kebutuhan pokok memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Beberapa alasan utama mengapa toko-toko ini menjadi vital adalah:

Kemudahan Mengakses Kebutuhan Primer

Toko sembako menyediakan kemudahan akses yang cepat dan praktis bagi warga untuk mendapatkan kebutuhan primer mereka. Karena toko-toko ini tersebar di berbagai pelosok wilayah, baik di perkotaan maupun pedesaan, masyarakat tidak perlu menempuh perjalanan jauh hanya untuk membeli bahan makanan dan produk pokok lainnya.

Harga Jual yang Murah

Toko-toko ini dikenal menawarkan harga barang yang terjangkau. Sering kali, harga di toko kelontong lebih rendah dibandingkan harga di pasar swalayan besar. Hal ini sangat membantu masyarakat dengan keterbatasan anggaran untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Mendukung Perekonomian Setempat

Toko sembako juga berperan besar dalam memperkuat ekonomi lokal. Karena umumnya dikelola oleh penduduk sekitar, laba atau pendapatan yang dihasilkan dari bisnis ini dapat kembali dan berputar di dalam komunitas setempat.

Fleksibilitas Waktu Berbelanja

Waktu operasional toko sembako biasanya lebih panjang daripada supermarket besar, bahkan ada yang buka penuh selama 24 jam. Kondisi ini memberikan kemudahan bagi warga yang bekerja dengan sistem shift atau memiliki jadwal harian yang padat untuk berbelanja kapan saja sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perkiraan Biaya Awal (Modal) Bisnis Sembako

Berapa estimasi biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha sembako?

Modal awal yang diperlukan untuk bisnis sembako sebenarnya dapat bervariasi, sangat bergantung pada jenis barang yang akan Anda jual dan lokasi tempat Anda berjualan. 

Jika Anda memilih untuk menyewa kios di lokasi yang strategis di pinggir jalan, tentu saja biaya yang dibutuhkan akan lebih besar dibandingkan jika Anda hanya memanfaatkan garasi atau teras rumah pribadi.

Variasi produk yang akan dijual juga harus ditetapkan sejak awal. Sesuai dengan namanya, mulailah dengan fokus pada sembilan bahan pokok, yaitu beras, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, ikan, gula pasir, dan garam. 

Jika dirasa masih kurang, Anda dapat menambahkan beberapa bahan masakan dasar lainnya, seperti daun bawang, kunyit, jahe, lengkuas, dan lain-lain.

Secara umum, modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha sembako berkisar antara Rp5 juta hingga Rp10 jutaan saja. 

Jumlah tersebut sudah mencakup dana untuk pembelian stok barang dagangan awal dan penyediaan perlengkapan berjualan yang sederhana.

Rincian Modal Usaha Sembako

Untuk memulai modal usaha sembako, berikut adalah rincian perkiraan dana yang dibutuhkan untuk membeli peralatan dan stok barang dagangan:

A. Peralatan dan Perlengkapan

ItemPerkiraan Biaya
Rak display, meja, dan kursi untuk kasirRp3.000.000
Tiga buah rak/keranjang khusus telurRp30.000
Timbangan untuk menimbang barangRp100.000
Kalkulator untuk penghitungan transaksiRp80.000
Lima buah toples berukuran besarRp150.000
Kantong plastik (ukuran kecil dan besar, 6 pack)Rp100.000

B. Stok Bahan Pokok

ItemPerkiraan Biaya
Beras 100 kgRp1.000.000
Telur ayam 30 kgRp600.000
Minyak goreng 15 literRp200.000
Gula 50 kgRp600.000
Garam 1 dusRp150.000
Mi instan 5 dusRp250.000
Perlengkapan kebersihan diri (sabun, sampo, pasta gigi)Rp500.000
Perlengkapan mencuci dan kebersihan rumahRp500.000

Jika dijumlahkan berdasarkan rincian di atas, total biaya awal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp7.260.000

Jumlah ini masih dapat disesuaikan (dikurangi atau ditambah) dengan menyesuaikan kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti berbagai macam bumbu dapur.

Tips memulai usaha sembako

Sekarang Anda sudah mengetahui estimasi biaya awal (modal) bisnis sembako beserta rinciannya. 

Bagi Anda yang berencana membuka toko kebutuhan pokok, ada beberapa kiat yang bisa Anda ikuti, antara lain:

1. Tetapkan Lokasi Berjualan

Kiat pertama adalah menentukan tempat yang tepat untuk berjualan sembako. Ada berbagai opsi yang tersedia, misalnya dengan menyewa kios. 

Pilihlah kios kecil di area yang strategis, seperti di pinggir jalan utama, dekat pusat keramaian, di sekitar permukiman warga, atau berdekatan dengan area kampus. 

Jika Anda ingin meminimalkan modal awal, Anda dapat memanfaatkan garasi atau teras rumah Anda sendiri. Ajaklah orang-orang di lingkungan sekitar untuk membantu mempromosikan warung sembako milik Anda.

2. Susun Anggaran Modal Usaha secara Terperinci

Kiat kedua untuk memulai bisnis ini adalah membuat daftar anggaran modal yang sangat mendetail. Masukkan semua perkiraan biaya untuk perlengkapan, peralatan, hingga seluruh barang dagangan yang ingin dijual beserta kisaran harganya. 

Jika lokasi berjualan sudah Anda miliki, Anda bisa sekaligus memikirkan tata letak barang-barang yang akan dijual, sehingga Anda juga bisa memperkirakan jenis dan bentuk rak yang dibutuhkan.

3. Cari Pemasok (Supplier) Tangan Pertama

Penting untuk diketahui, sebaiknya Anda memilih pemasok atau distributor barang dagangan Anda langsung dari tangan pertama. 

Tujuannya adalah untuk menekan biaya pembelian bahan baku, sebab jika Anda membeli dari pihak kedua atau ketiga, harganya biasanya sudah meningkat cukup jauh. 

Jangan langsung membeli stok tanpa melakukan negosiasi harga dan pengecekan kualitas produk. 

Pastikan Anda telah menghitung kesesuaian harga dengan modal yang dimiliki dan kualitas barangnya sudah sesuai dengan standar yang Anda inginkan.

4. Analisis Pesaing di Sekitar Anda

Sangat penting untuk mengamati pesaing sesama pemilik toko sembako di sekitar lokasi Anda. Namun, pastikan Anda tetap bersaing secara sehat dan tidak menggunakan cara-cara curang untuk mendapatkan pelanggan. 

Perhatikan harga pasaran setiap barang yang Anda jual dan pertimbangkan untuk menyesuaikan harga jual Anda.

5. Siapkan Pencatatan Keuangan (Pembukuan) yang Rapi

Kiat terakhir adalah memastikan Anda memiliki pembukuan yang terstruktur. Hal ini bertujuan agar Anda dapat melakukan evaluasi kinerja usaha dengan teratur dan menghindari kesalahan perhitungan. 

Jika Anda mempekerjakan karyawan, pastikan mereka memahami cara melakukan pencatatan keuangan dengan baik.

Sebagai penutup, memulai modal usaha sembako ternyata tidak perlu besar. Dengan perencanaan rinci, mencari supplier tangan pertama, dan memilih lokasi yang tepat, Anda siap membuka warung sukses.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index