Pengertian Return Of Investment, Cara Hitung dan Manfaatnya

Bru
Selasa, 05 Agustus 2025 | 09:11:57 WIB
pengertian return of investment

Pengertian return of investment penting dipahami agar seseorang bisa bijak sebelum menanamkan modal dalam berbagai jenis investasi.

Kini, kegiatan investasi tidak hanya terbatas pada para pengusaha atau pelaku bisnis seperti dulu, melainkan telah menjangkau masyarakat umum dari berbagai latar belakang. 

Baik yang sudah bekerja maupun masih menempuh pendidikan, banyak yang mulai tertarik untuk berinvestasi demi meraih keuntungan di masa depan.

Namun, perlu diingat bahwa investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara asal-asalan. Memiliki dana saja tidak cukup, karena pengetahuan mengenai investasi sangat diperlukan agar tidak terjebak dalam keputusan yang keliru. 

Sebab, nominal uang yang dilibatkan dalam investasi biasanya cukup besar. Harapan semua orang tentu saja adalah mendapatkan imbal hasil, tetapi risiko kegagalan juga tetap ada dan perlu diantisipasi.

Salah satu penyebab utama kerugian dalam investasi adalah minimnya pemahaman tentang cara kerja dan potensi risiko dari jenis investasi yang dipilih. 

Oleh karena itu, sebelum benar-benar terjun, penting bagi calon investor untuk memperdalam ilmu investasi dan melakukan kalkulasi yang matang. 

Salah satu cara untuk menilai kelayakan dan potensi keuntungan suatu investasi adalah dengan menghitung Return of Investment atau ROI.

Dengan mengetahui pengertian return of investment, seseorang akan lebih siap dalam mengelola dana investasinya, sehingga keputusan yang diambil bisa memberi hasil maksimal dan meminimalkan kerugian.

Pengertian Return of Investment

Pengertian return of investment merujuk pada rasio yang mengukur seberapa besar hasil yang diperoleh dari penggunaan aset oleh suatu perusahaan. 

Rasio ini menjadi salah satu aspek krusial dalam dunia investasi, karena para investor biasanya mengevaluasi tingkat keuntungan dari investasi dengan membandingkan total laba yang dihasilkan dan biaya yang telah dikeluarkan. 

Hasil dari perhitungan ROI ini kemudian menjadi acuan bagi para investor dalam mengambil keputusan, apakah mereka akan menanamkan modalnya atau tidak. 

Bila nilai ROI menunjukkan keuntungan yang tinggi, investor umumnya akan lebih antusias dalam memberikan dana pada perusahaan tersebut. 

Namun, jika persentasenya kecil, minat investor pun cenderung menurun karena mereka tentu tak ingin mengambil risiko kehilangan uang.

Tak hanya bagi investor, ROI juga kerap digunakan oleh perusahaan itu sendiri sebagai alat evaluasi internal. 

Hasil analisis ROI bisa menjadi bahan pertimbangan utama dalam mengambil langkah strategis, termasuk memutuskan apakah perlu melakukan ekspansi bisnis atau tetap bertahan pada skala yang ada.

Cara Menghitung Return of Investment

Mengetahui cara menghitung rasio keuntungan dari investasi sangatlah penting, tidak cukup hanya memahami definisinya. Penghitungan dapat dilakukan dengan rumus sederhana berikut ini:

(Keuntungan Investasi - Modal Investasi) / Modal Investasi × 100%

Walaupun rumus tersebut tampak mudah, ketelitian sangat dibutuhkan dalam proses perhitungan. Kesalahan sekecil apa pun dalam menghitung bisa berdampak besar terhadap hasil investasi yang kamu lakukan. 

Jika dihitung dengan tepat, kamu bisa mendapatkan keuntungan. Namun, jika terdapat kesalahan dalam penghitungan, bukan tidak mungkin kamu akan mengalami kerugian yang cukup besar.

Selain akurasi dalam menghitung, penting juga untuk memperhatikan jangka waktu pengembalian dana investasi agar kamu bisa memperkirakan kapan hasilnya bisa dinikmati. 

Untuk membantu memahaminya lebih jelas, berikut ini dua contoh kasus yang bisa dijadikan acuan:

Contoh Pertama:

Sebuah perusahaan rekaman menginvestasikan dana sebesar Rp200.000.000 kepada seorang penyanyi yang baru merilis album perdana. Setelah album dirilis, total hasil penjualannya mencapai Rp280.000.000. Maka perhitungan rasio keuntungannya adalah:

(Rp280.000.000 - Rp200.000.000) / Rp200.000.000 × 100% = Rp80.000.000 / Rp200.000.000 × 100% = 40% atau 0,4

Contoh Kedua:

Sebuah perusahaan makanan menghabiskan Rp5.000.000 untuk biaya promosi produknya. 

Berkat kampanye iklan tersebut, produk terjual dengan sangat baik hingga menghasilkan Rp8.000.000. Maka rumus yang digunakan untuk menghitung rasionya sebagai berikut:

(Rp8.000.000 - Rp5.000.000) / Rp5.000.000 × 100% = Rp3.000.000 / Rp5.000.000 × 100% = 60% atau 0,6

Kasus III:

Seorang perancang busana mengalokasikan dana sebesar 10 juta rupiah untuk mempromosikan koleksi terbarunya. 

Kampanye tersebut mendapat respons sangat positif dari publik, dan 150 orang memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Dari penjualan tersebut, total pendapatan yang diperoleh mencapai 15 juta rupiah. 

Berdasarkan data ini, perhitungan tingkat pengembalian atas dana yang telah dikeluarkan dilakukan sebagai berikut:

ROI = (15.000.000 - 10.000.000) / 10.000.000 x 100%

= 5.000.000 / 10.000.000 x 100%

= 50% atau 0,5

Kasus IV:

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hiburan menginvestasikan dana sebesar 20 juta rupiah untuk meluncurkan grup vokal perempuan terbaru mereka. 

Setelah album perdana dirilis, tanggapan dari publik sangat menggembirakan dan minat pembelian pun meningkat pesat. Total pendapatan yang berhasil dikumpulkan dari penjualan album tersebut mencapai 30 juta rupiah. 

Dari informasi tersebut, proses perhitungan tingkat pengembalian atas modal yang telah digunakan adalah sebagai berikut:

ROI = (30.000.000 - 20.000.000) / 20.000.000 x 100%

= 10.000.000 / 20.000.000 x 100%

= 50% atau 0,5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return of Investment

Selain memiliki rumus tersendiri, perhitungan ROI juga dipengaruhi oleh dua aspek utama yang berperan besar dalam menentukan hasil akhirnya. Apa saja faktor-faktor tersebut?

Tingkat Perputaran Aset Operasional

Yang dimaksud dengan aset operasional dalam konteks penghitungan pengembalian investasi adalah aset-aset yang benar-benar berperan dalam kegiatan inti perusahaan. 

Tujuan dari evaluasi terhadap perputaran aset operasional ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu mengelola dan memaksimalkan aset yang dimilikinya agar dapat menghasilkan pendapatan. 

Di samping itu, analisis ini juga bisa memberikan gambaran apakah perusahaan sedang mengalami pertumbuhan atau justru berada dalam kondisi menurun.

Marjin Keuntungan (Profit Margin)

Profit margin merupakan ukuran seberapa besar laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dari aktivitas penjualannya, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. 

Semakin tinggi nilai persentase ini, maka semakin menguntungkan kondisi bisnis perusahaan tersebut. 

Tak hanya itu, besarnya profit margin juga mencerminkan tingkat efisiensi operasional perusahaan, karena dapat menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola pengeluaran agar tetap memperoleh keuntungan yang optimal.

Manfaat Menghitung Return of Investment

1. Menilai seberapa efisien perusahaan beroperasi

Salah satu manfaat utama dari menghitung Return of Investment adalah membantu menilai tingkat efisiensi perusahaan. 

Jika suatu perusahaan memiliki sistem akuntansi yang baik dan metode penghitungan yang akurat, maka pihak manajemen bisa menggunakan ROI untuk menilai efektivitas dalam proses produksi, pemasaran, maupun pengelolaan modal yang dimiliki.

2. Melihat posisi atau reputasi perusahaan

Selain hanya mengukur laba yang diperoleh, analisis ROI juga bisa digunakan untuk mengetahui posisi atau reputasi perusahaan dalam industrinya. Hal ini dimungkinkan apabila perusahaan memiliki akses terhadap data dan rasio industri sejenis. 

Dengan membandingkan hasil ROI perusahaan sendiri dengan milik kompetitor yang berada di sektor yang sama, manajemen bisa mengetahui sejauh mana performa bisnis mereka. 

Hasil analisa ini dapat menunjukkan apakah perusahaan termasuk dalam kategori papan atas atau justru masih tertinggal dibandingkan pesaingnya. 

Informasi ini krusial bagi proses evaluasi, karena perusahaan dapat mengetahui aspek mana yang sudah baik dan mana yang harus diperbaiki agar tidak terus merugi.

3. Mendeteksi kelebihan dan kekurangan perusahaan

Melakukan evaluasi menggunakan Return of Investment juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan maupun kelemahan internal mereka. 

Dengan membandingkan data ROI dengan perusahaan lain yang sejenis, manajemen bisa menentukan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki titik-titik lemah yang menghambat pertumbuhan. 

Hal ini membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih berbasis data dan terarah untuk masa depan yang lebih kompetitif.

4. Menilai efisiensi dari tindakan yang diambil perusahaan

Salah satu manfaat menghitung Return of Investment bagi perusahaan adalah kemampuannya dalam mengevaluasi efektivitas tindakan yang dilakukan oleh tiap divisi. 

Setelah mendapatkan hasil analisis efisiensi, perusahaan dapat menentukan bagian mana yang membutuhkan alokasi modal lebih besar berdasarkan kebutuhan yang nyata.

5. Mengetahui tingkat keuntungan dari tiap produk yang dijual

Biasanya, perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk. Semakin besar skala perusahaan, semakin banyak pula variasi produk yang dihasilkan. Bahkan, perusahaan besar bisa sampai mengekspor produk mereka ke luar negeri. 

Contohnya, perusahaan mie instan mungkin menawarkan beragam rasa, jenis, serta produk turunan lainnya. Saat produk mie tersebut meraih kesuksesan penjualan, perusahaan akan memperluas pasar dan mencoba menjual ke daerah baru. 

Melalui analisis Return of Investment, mereka bisa menilai keuntungan dari masing-masing produk mie yang dijual. 

Dengan begitu, mereka dapat memperbanyak produksi varian rasa yang paling laku, sekaligus mengidentifikasi kekurangan pada produk yang kurang diminati. 

Selain memetakan selera konsumen, analisis ini juga membantu perusahaan memperbaiki produk agar lebih diterima dan memberikan keuntungan lebih besar.

6. Menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan strategis

Perusahaan besar selalu bergerak ke arah pertumbuhan. Setiap tahunnya, mereka cenderung melakukan berbagai pembaruan, termasuk ekspansi ke wilayah atau negara lain. 

Sebelum langkah besar itu diambil, perusahaan akan terlebih dulu melakukan evaluasi Return of Investment. Hasil dari analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan penting untuk memutuskan apakah ekspansi layak dilakukan atau tidak. 

Jika analisis menunjukkan ROI yang tinggi, maka perusahaan berada dalam posisi yang baik untuk berkembang. 

Namun, bila hasilnya masih kurang memuaskan, maka fokus utama perusahaan adalah memperbaiki kinerja terlebih dahulu sebelum memperluas bisnis ke sektor atau wilayah baru.

Kelemahan Analisis Return of Investment (ROI)

Return of Investment memang memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan maupun investor. 

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Return of Investment juga memiliki sisi kelemahan yang patut dipertimbangkan, karena layaknya pisau bermata dua, konsep ini tetap memiliki keterbatasan dalam penerapannya.

Kesulitan dalam membandingkan Return of Investment antar perusahaan

Salah satu manfaat utama dari analisis Return of Investment adalah memungkinkan kita untuk melakukan perbandingan kinerja perusahaan sendiri dengan perusahaan lain yang sejenis. Namun, kenyataannya hal ini tidak mudah dilakukan. 

Alasannya karena setiap perusahaan memiliki sistem kerja dan prosedur akuntansi yang berbeda. Meskipun dua perusahaan berada di industri yang sama, sistem pengelolaan keuangan mereka bisa saja berbeda jauh. 

Hal ini berdampak pada hasil penghitungan Return of Investment, dan perbedaan ini bisa menyebabkan kesalahan dalam interpretasi data, yang justru bisa merugikan perusahaan.

Ketidakstabilan nilai yang berdampak pada margin keuntungan

Fluktuasi nilai mata uang menjadi tantangan tersendiri dalam menghitung Return of Investment. Pergantian nilai tukar bisa mempengaruhi seberapa besar margin keuntungan yang didapat. 

Misalnya, ketika sebuah pembelian dilakukan saat terjadi inflasi, harga barang tentu akan lebih tinggi dibandingkan saat kondisi normal. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada margin keuntungan. 

Sementara margin keuntungan sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam menghitung Return of Investment.

Penghitungan Return of Investment tidak mencakup biaya modal

Modal adalah elemen vital dalam menjalankan roda perusahaan. Tanpa adanya modal yang cukup, perusahaan tidak akan mampu memproduksi barang, membayar biaya operasional, maupun menggaji karyawan. 

Sayangnya, dalam perhitungan Return of Investment, biaya modal tidak ikut diperhitungkan. Padahal, dengan mengetahui besarnya biaya modal, kita bisa menilai seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki.

Return of Investment bisa menyebabkan manajer memilih investasi yang terlihat paling menguntungkan

Data dari analisis Return of Investment memberikan pandangan kepada perusahaan mengenai investasi mana yang memiliki prospek keuntungan tertinggi. 

Namun, hal ini juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan manajer divisi untuk hanya memilih investasi yang terlihat menjanjikan dari sisi ROI. 

Padahal keputusan semacam ini belum tentu menguntungkan secara jangka panjang, dan bahkan dapat menyebabkan pembagian dana yang tidak merata serta mengabaikan potensi investasi lain yang mungkin lebih strategis.

Berinvestasi telah menjadi jalan banyak orang untuk meraih kestabilan finansial di masa depan. Tak sedikit generasi muda saat ini yang berlomba-lomba menanamkan modalnya ke berbagai instrumen investasi sebagai jaminan hari tua. 

Namun, langkah ini tak bisa dilakukan secara sembarangan, sebab investasi melibatkan dana besar dan mengandung risiko. 

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu segala hal terkait investasi tersebut. Salah satunya adalah memahami konsep Return of Investment. 

Dengan memahami hal ini, kita bisa meminimalkan potensi kerugian dan membuat keputusan yang lebih cerdas. 

Sebaliknya, jika kita asal ikut-ikutan tanpa pemahaman yang memadai, bukan tidak mungkin justru akan berujung pada penyesalan dan kerugian besar.

Sebagai penutup, pengertian return of investment membantu kita menilai efektivitas investasi agar lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan yang berdampak jangka panjang.

Terkini