Pengertian aset tidur adalah kepemilikan bernilai yang tak dimanfaatkan optimal hingga tidak menghasilkan keuntungan atau pemasukan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset diartikan sebagai benda bernilai tukar, yang juga berperan sebagai ukuran kekayaan baik bagi individu maupun entitas bisnis.
Maka dari itu, aset memiliki posisi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan. Oleh sebab itu, tak mengherankan jika semakin banyak orang disarankan untuk mengalihkan sebagian dananya menjadi bentuk aset.
Saran ini muncul karena menyimpan uang terus-menerus dalam tabungan kerap kali dianggap kurang produktif.
Sebaliknya, mengubah dana menjadi berbagai bentuk kekayaan seperti tanah, logam mulia, atau properti diyakini bisa lebih menguntungkan.
Namun begitu, membeli aset juga tak bisa dilakukan secara asal. Diperlukan pertimbangan matang agar aset yang dibeli tidak berubah menjadi beban.
Jika tidak berhati-hati, aset tersebut justru bisa menjadi tidak produktif, bahkan berisiko tidak bernilai kembali.
Karena itu, penting untuk memahami dengan baik pengertian aset tidur agar keputusan investasi yang diambil tidak menjadi sia-sia.
Pengertian Aset Tidur
Dalam pembahasan kali ini, fokus utamanya adalah mengenal dua jenis aset, termasuk yang jarang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan mengupas secara menyeluruh, mulai dari pengertian aset tidur hingga contoh-contoh bentuknya, serta cara terbaik dalam menjaga dan mengelolanya agar tetap bernilai dalam jangka panjang.
Pertama, mari kita bahas mengenai salah satu jenis aset yang pemanfaatannya terbatas. Secara umum, aset ini hanya relevan digunakan pada kondisi atau situasi tertentu saja.
Di luar dari itu, barang tersebut cenderung tidak memberikan manfaat langsung bagi pemiliknya.
Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa aset semacam ini lebih banyak disimpan tanpa digunakan kecuali muncul keadaan yang menuntut untuk memakainya.
Tak heran bila banyak yang menilai barang tersebut tidak begitu berguna, sebab penggunaannya memang tidak rutin atau bersifat insidental.
Namun, meskipun jarang digunakan, bukan berarti aset seperti itu tidak membawa manfaat sama sekali.
Justru, dalam keadaan darurat atau momen-momen tertentu, keberadaannya bisa sangat penting dan memberikan nilai guna yang signifikan bagi pemiliknya.
Contoh-contoh Aset Tidur
Dengan demikian, tidak bijak jika kita menganggap remeh keberadaan jenis aset tertentu yang jarang digunakan dalam keseharian. Dalam kehidupan nyata, sering kali kita dihadapkan pada situasi yang tidak bisa dikendalikan sepenuhnya.
Dalam kondisi semacam itu, aset-aset yang biasanya jarang dipakai justru bisa sangat bermanfaat. Banyak dari jenis aset tersebut akan terasa kehadirannya ketika kita menghadapi kondisi darurat.
Tanpa memiliki perlengkapan atau benda yang tepat, bisa jadi kita akan kesulitan dalam mengatasi situasi tertentu karena tidak memiliki perlengkapan penunjang tersebut.
Berikut ini disajikan lima contoh benda yang tergolong dalam kategori aset tidak aktif yang peranannya sangat penting di saat tertentu. Memahami kelima contoh ini dapat membantu kita mengenali barang-barang lain dengan fungsi serupa.
Genset
Perangkat ini berfungsi sebagai sumber daya listrik cadangan. Dalam kondisi normal, kehadiran genset tampak tidak terlalu penting karena sistem kelistrikan berfungsi dengan baik.
Akan tetapi, saat terjadi pemadaman, genset bisa menjadi penyelamat yang memastikan berbagai aktivitas di rumah, toko, atau gedung dapat terus berjalan tanpa terganggu oleh padamnya aliran listrik.
Tabung Pemadam Api
Peralatan satu ini masuk ke kategori perlengkapan darurat yang sangat jarang digunakan, sebab kebakaran adalah kejadian yang tidak sering terjadi dan sangat dihindari.
Walaupun begitu, ketika musibah tersebut benar-benar terjadi, keberadaan tabung ini dapat mempercepat penanganan dan meminimalkan kerusakan sebelum bantuan eksternal datang.
Payung dan Jas Hujan
Alat pelindung dari hujan ini biasanya hanya dipakai ketika cuaca buruk datang. Di luar situasi itu, benda tersebut cenderung tersimpan dan tidak digunakan.
Namun saat hujan turun, fungsinya menjadi sangat penting karena bisa melindungi kita dari kehujanan, apalagi jika kualitasnya cukup baik untuk menahan air dengan maksimal.
Peralatan Tukang
Alat seperti palu, obeng, atau gergaji mungkin jarang disentuh jika tidak ada keperluan memperbaiki barang atau melakukan pekerjaan teknis di rumah.
Meski begitu, saat terjadi kerusakan ringan atau ada kebutuhan instalasi tertentu, perlengkapan tersebut bisa sangat membantu dan menghemat waktu serta tenaga.
Ketiadaan alat semacam itu bisa menjadi hambatan dalam menyelesaikan masalah rumah tangga.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memiliki benda-benda yang jarang digunakan secara rutin tetap penting sebagai bentuk antisipasi terhadap kejadian tak terduga.
Namun, tidak semua orang menganggap penting keberadaan benda semacam itu dalam kehidupan mereka.
Sebagai ilustrasi, di daerah-daerah tertentu yang belum memiliki akses listrik, memiliki genset tidak akan membawa manfaat karena tidak dapat digunakan untuk menyalakan perangkat elektronik apa pun.
Selain itu, sebagian besar barang tersebut juga tidak bisa dibilang murah.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli dan menyimpan benda-benda tersebut, ada baiknya mempertimbangkan kondisi finansial serta keyakinan bahwa benda tersebut benar-benar akan bermanfaat di masa mendatang.
Jenis-jenis Aset Lainnya
Selain pembahasan sebelumnya, masih terdapat berbagai jenis kepemilikan bernilai lainnya yang patut dipahami apabila seseorang tertarik mengalokasikan dana yang dimiliki ke dalam bentuk aset.
Meskipun belum berencana untuk memilikinya dalam waktu dekat, tidak ada salahnya mempelajari jenis-jenisnya terlebih dahulu.
Ada kalanya di masa mendatang seseorang memperoleh pemasukan tambahan dari berbagai sumber.
Dalam situasi seperti itu, alangkah baiknya jika dana tersebut dialihkan ke bentuk kepemilikan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kehidupan.
Secara umum, jenis-jenis aset dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu berdasarkan jangka waktu kepemilikan, bentuk fisiknya, dan tingkat kemudahannya untuk dicairkan atau dikonversi menjadi uang tunai.
Masing-masing kategori ini memiliki pembagian tersendiri yang akan dijelaskan berikut.
1. Berdasarkan Jangka Waktu Kepemilikan
- Aset Jangka Panjang
Merupakan bentuk kepemilikan yang berwujud dan dimiliki dalam kurun waktu yang panjang.
Jenis ini dapat dimanfaatkan dalam jangka lama atau disewakan agar tetap memberi manfaat ketika tidak digunakan secara langsung. Contoh aset ini meliputi tanah, bangunan, serta kendaraan bermotor.
- Aset Tak Berjangka Panjang
Biasa dikenal sebagai aset tidak berwujud, yaitu bentuk kepemilikan yang tidak memiliki wujud fisik namun tetap memiliki nilai dan kegunaan jangka panjang. Contohnya mencakup hak dagang, paten, dan hak cipta.
2. Berdasarkan Bentuk Fisiknya
- Aset Fisik
Jenis ini mencakup segala bentuk kepemilikan yang dapat dilihat dan disentuh secara langsung. Beberapa contoh yang termasuk di dalamnya antara lain uang tunai, surat berharga, dan properti.
- Aset Non-Fisik
Kategori ini mirip dengan aset tak berjangka panjang yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain hak paten dan hak cipta, contoh lain yang masuk dalam kategori ini termasuk saham dan hak atas kekayaan intelektual.
3. Berdasarkan Tingkat Likuiditas
- Aset Mudah Dicairkan
Adalah aset-aset yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai jika diperlukan. Contoh dari jenis ini termasuk emas, piutang, serta wesel tagih.
- Aset Sulit Dicairkan
Sebaliknya, jenis ini mengacu pada bentuk kepemilikan yang butuh waktu lebih lama atau proses yang lebih rumit untuk diuangkan. Beberapa contohnya adalah rumah, apartemen, kendaraan, dan tanah.
Jika ada yang mempertanyakan jenis kepemilikan mana yang paling unggul di antara semuanya, maka jawabannya sangat bergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing individu.
Tidak ada satu pun yang mutlak lebih baik dari yang lain, karena setiap jenis memiliki sisi kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menilai sebuah aset antara lain biaya pembelian awal, durasi kegunaan, dan potensi nilai jual di masa mendatang.
Dengan memahami aspek-aspek tersebut, akan lebih mudah bagi seseorang untuk menentukan jenis kepemilikan mana yang paling sesuai dengan tujuan dan situasi finansialnya.
Cara Mengelola Aset
Satu hal yang harus disadari adalah, sehebat apa pun kualitas aset yang dimiliki, apabila tidak dikelola dengan benar, manfaat dan nilai jual dari aset tersebut bisa mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan saat pertama kali dibeli atau dimiliki.
Oleh karena itu, bila seseorang sudah memiliki aset tertentu, sangat disarankan untuk tetap menjaga dan merawatnya meskipun telah dimiliki dalam jangka waktu yang cukup lama.
Merawat aset dengan baik akan membawa banyak keuntungan yang bisa dirasakan secara langsung.
Aset yang dirawat secara maksimal akan lebih tahan lama dan tetap bisa digunakan dalam waktu yang panjang. Selain itu, ketika aset tersebut hendak dijual kembali, nilainya tidak akan jauh menurun dari harga awal pembelian.
Bahkan, bukan tidak mungkin aset itu bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Di bagian akhir ini, akan dijelaskan beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk menjaga aset tetap dalam kondisi baik.
Harapannya, aset yang telah atau akan dimiliki ke depannya dapat bertahan dalam jangka waktu lama karena pengelolaan dan perawatan yang tepat.
Memahami Aset Secara Mendalam
Layaknya membeli barang baru, seseorang perlu memahami karakteristik dan spesifikasi aset yang dimiliki. Hal ini bertujuan agar metode perawatan yang dilakukan dapat sesuai dan mendukung umur panjang aset tersebut.
Mengetahui Masa Pakai Aset
Mengetahui usia guna dari sebuah aset juga merupakan hal yang penting. Setiap aset tentu memiliki masa pakai.
Dengan memahami kapan aset mulai menurun kualitasnya, maka kita bisa lebih siap dalam mengambil keputusan yang tepat ketika aset sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Memastikan Harga Aset Tepat
Memiliki informasi yang akurat mengenai harga beli dan harga jual aset sangat krusial. Baik saat membeli maupun menjual kembali aset, pengetahuan tentang nilai pasar akan membantu menghindari kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Melakukan Pencatatan Aset Secara Rutin
Bila seseorang memiliki beberapa jenis aset, sebaiknya dilakukan pencatatan mengenai masing-masing aset tersebut.
Hal ini untuk memastikan pengelolaan yang tertib dan juga menghindari terjadinya kekeliruan seperti pertukaran aset atau kehilangan jejak terhadap apa yang dimiliki.
Menambahkan Perlindungan Asuransi jika Perlu
Ada jenis-jenis asuransi yang memberikan ganti rugi apabila suatu saat aset mengalami kerusakan.
Walaupun tidak ada yang menginginkan kerusakan terjadi, memiliki asuransi bisa mengurangi beban kerugian secara finansial bila hal buruk benar-benar terjadi.
Menjual Aset dengan Cara yang Tepat
Jika dirasa aset sudah mulai menurun manfaatnya atau harga pasar sedang mengalami peningkatan, menjual aset dengan cara yang baik dan harga yang sesuai bisa menjadi pilihan cerdas.
Langkah ini akan membantu mendapatkan hasil terbaik dari aset yang telah dimiliki sebelumnya.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian aset tidur, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola kekayaan agar tetap bermanfaat meski jarang digunakan sehari-hari.