Ciri-ciri Asuransi yang Bermasalah dan Cara Menghindarinya

Rabu, 19 Maret 2025 | 15:32:16 WIB
asuransi yang bermasalah

Asuransi yang bermasalah dapat muncul ketika perusahaan asuransi yang kamu pilih ternyata tidak dapat memenuhi kewajibannya atau tidak transparan dalam pengelolaan dana. 

Saat ini, dengan semakin banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai keuntungan, kamu perlu lebih bijak dalam memilih yang tepat untuk melindungi masa depan dan keluarga. 

Meskipun asuransi bisa menjadi sarana perlindungan dan investasi, memilih asuransi yang bermasalah justru bisa berisiko di kemudian hari. 

Oleh karena itu, pastikan memilih perusahaan yang memiliki rekam jejak yang terpercaya dan kredibel agar tidak ada penyesalan di masa depan.

Apa Itu Asuransi yang Bermasalah?

Asuransi hadir sebagai solusi untuk mengatasi kerugian finansial dan menjadi pelindung bagi keluarga. 

Namun, di tengah banyaknya perusahaan asuransi, ada oknum yang tidak bertanggung jawab, yang justru menipu masyarakat dengan mengaku sebagai perusahaan asuransi yang terpercaya. 

Perusahaan semacam ini sering kali adalah asuransi yang bermasalah, yang tidak dapat memenuhi klaim nasabah atau bahkan tiba-tiba menutup operasionalnya tanpa pemberitahuan. 

Keamanan finansial yang seharusnya dijaga justru menjadi terancam. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih perusahaan asuransi yang terpercaya dan berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan.

Ciri-ciri Asuransi Bermasalah

1. Perusahaan Asuransi tidak Terdaftar di OJK

Penting untuk memastikan bahwa perusahaan asuransi yang kamu pilih terdaftar dan memiliki izin resmi dari OJK. OJK mengimbau agar masyarakat hanya menggunakan jasa perusahaan pialang atau agen asuransi yang terdaftar dan memiliki izin yang sah. 

Jika perusahaan asuransi tidak terdaftar di OJK, itu bisa menjadi indikasi risiko, dan kamu perlu berhati-hati. 

Untuk memverifikasi status perusahaan, kamu bisa menghubungi layanan konsumen OJK atau mengunjungi situs resmi OJK di www.ojk.go.id untuk informasi lebih lanjut.

2. Reputasi Perusahaan Asuransi yang Buruk Beberapa Tahun Terakhir

Reputasi perusahaan asuransi adalah salah satu indikator penting dalam menilai kredibilitasnya. Sebuah perusahaan yang sudah lama beroperasi dan memiliki sejarah positif akan menunjukkan rekam jejak yang baik. 

Jika perusahaan asuransi memiliki reputasi buruk dalam beberapa tahun terakhir, itu menjadi peringatan yang perlu diperhatikan. 

Pastikan perusahaan tersebut memiliki track record yang solid dan penghargaan yang membuktikan keberhasilannya dalam menjalankan bisnis.

3. Nilai RBC di Bawah 120 Persen

Salah satu cara untuk menilai kesehatan finansial perusahaan asuransi adalah dengan melihat nilai RBC (Risk-Based Capital) yang mereka miliki. Idealnya, perusahaan asuransi yang sehat memiliki nilai RBC di atas 120%. 

RBC ini mengukur seberapa mampu perusahaan mengelola aset dan liabilitasnya, serta menghadapi potensi risiko. 

Jika nilai RBC perusahaan asuransi berada di bawah angka tersebut, itu menandakan bahwa perusahaan tersebut mungkin menghadapi masalah solvabilitas yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam membayar klaim di masa depan. 

Sebagai referensi, kamu bisa memeriksa apakah perusahaan tersebut memenuhi syarat dan rekomendasi yang ditetapkan oleh OJK.

4. Kantor Pemasaran yang tidak Jelas

Perusahaan asuransi yang terpercaya biasanya memiliki alamat kantor pemasaran yang jelas dan dapat diakses oleh nasabah. 

Jika perusahaan asuransi yang kamu temui tidak memiliki alamat kantor pemasaran yang jelas atau sulit untuk ditemukan, kamu perlu berhati-hati. 

Salah satu modus yang sering digunakan adalah menyembunyikan alamat kantor atau menciptakan alamat palsu agar calon nasabah sulit menghubungi atau mengunjungi perusahaan tersebut. 

Pastikan perusahaan yang kamu pilih memiliki kantor pemasaran yang jelas dan tersebar di berbagai lokasi, sehingga mudah diakses jika ada keperluan klaim.

5. Sumber Daya Manusia (SDM) tidak Profesional

Kredibilitas perusahaan asuransi juga bisa dilihat dari kualitas sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya. 

Jika staf perusahaan tidak mampu menjelaskan produk dengan baik atau memberikan informasi yang membingungkan, ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki standar profesionalisme yang baik. 

Perusahaan yang tidak serius dalam melatih karyawannya atau memperkerjakan tenaga kerja yang tidak kompeten, bisa berisiko memberikan pelayanan yang buruk dan tidak dapat dipercaya.

6. Proses Klaim yang Sulit

Salah satu indikator penting dalam memilih perusahaan asuransi adalah kemudahan dalam proses klaim. Jika perusahaan sering menyulitkan nasabah dalam melakukan klaim meskipun semua dokumen telah lengkap, ini patut diwaspadai. 

Perusahaan yang sering mempersulit klaim mungkin mengalami masalah keuangan internal yang serius, yang menyebabkan dana nasabah tidak dapat digunakan dengan baik. 

Hal ini dapat berujung pada kebangkrutan, dan nasabah pun tidak akan mendapatkan haknya.

7. Terlalu Banyak Komentar Negatif

Salah satu cara mudah untuk mengecek reputasi perusahaan asuransi adalah dengan mencari ulasan dari nasabah atau pihak yang sudah berpengalaman. 

Mencari tahu apa yang dikatakan orang tentang perusahaan asuransi yang kamu pilih melalui internet atau forum-forum diskusi dapat memberikan gambaran tentang kualitas pelayanan mereka. 

Namun, pastikan ulasan yang kamu baca berasal dari sumber yang terpercaya dan bukan rekayasa yang dibuat-buat untuk merugikan perusahaan tersebut.

Cara agar Terhindar dari Asuransi Bermasalah

1. Cek Reputasi Perusahaan Asuransi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa reputasi perusahaan asuransi. Perusahaan yang memiliki kredibilitas yang baik tidak akan menipu nasabah atau calon nasabahnya, karena tujuan mereka adalah memberikan layanan terbaik.

Salah satu cara untuk memastikan kredibilitas perusahaan adalah dengan mengecek apakah mereka memiliki website resmi yang memuat informasi lengkap seperti visi, misi, produk, alamat, cabang, layanan, dan laporan keuangan. 

Jika seseorang menawarkan produk asuransi, pastikan untuk menanyakan nama perusahaan tersebut dan mencari tahu lebih lanjut sebelum membuat keputusan.

2. Bandingkan Harga Premi Asuransi

Produk asuransi kesehatan dan jiwa memang sudah umum ditawarkan oleh banyak perusahaan, namun manfaat dan harga premi yang ditawarkan bisa sangat bervariasi.

Oleh karena itu, penting untuk membandingkan produk asuransi dari beberapa perusahaan untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. 

Jika kamu berencana memiliki satu unit asuransi seumur hidup, pastikan untuk membandingkan dengan teliti. 

Salah satu cara termudah adalah dengan membuka website perusahaan asuransi secara bersamaan dari perangkatmu untuk melihat berbagai pilihan yang ada.

3. Tanyakan Periode Mempelajari Polis (Free Look Period)

Periode mempelajari polis, yang biasa dikenal dengan istilah free look period, biasanya berlangsung selama 14 hari sejak tanggal penerbitan polis. 

Manfaatkan periode ini untuk memeriksa apakah polis yang kamu terima sudah sesuai dengan harapanmu atau tidak. 

Selain itu, pastikan manfaat asuransi yang tertera di dalamnya sesuai dengan yang kamu inginkan. 

Jangan lupa untuk mengecek ketentuan terkait Uang Pertanggungan (UP), masa pertanggungan, serta syarat-syarat dokumen yang diperlukan jika kamu harus mengajukan klaim di kemudian hari, seperti formulir klaim, Surat Keterangan Kematian, dan dokumen lainnya.

4. Cek Data Polis Finansial dan Non-Finansial dengan Teliti

Penting untuk memeriksa seluruh data yang tertera di polis asuransi, baik yang bersifat finansial maupun non-finansial. 

Keakuratan informasi ini akan sangat berpengaruh dalam proses klaim asuransi. Beberapa data yang perlu kamu pastikan kebenarannya antara lain:

Nama pemegang polis

Nama tertanggung

Alamat tempat tinggal

Nomor telepon

Email

Alamat korespondensi

Nama pemilik rekening

Nama bank

Nomor rekening

NPWP

Tempat dan tanggal lahir

Pastikan semua data ini sesuai dengan kenyataan untuk menghindari masalah di kemudian hari saat klaim.

5. Cek Manfaat Asuransi yang Diterima dengan Cermat

Selanjutnya, pastikan untuk memeriksa dengan teliti manfaat asuransi yang akan kamu terima jika terjadi risiko yang dijamin. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

Uang Pertanggungan (UP) yang dibayarkan 100 persen oleh perusahaan asuransi sesuai dengan yang tertera di polis.

Masa pertanggungan yang berlaku.

Manfaat tambahan yang mungkin kamu terima.

Ketentuan pelaporan klaim, seperti batas waktu pelaporan meninggalnya tertanggung dalam 14 x 24 jam.

Jangan lupa untuk melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan untuk klaim, seperti formulir permohonan klaim, Surat Keterangan Kematian, Surat Keterangan sebab meninggal dunia dari dokter, Berita Acara Kecelakaan, fotokopi Tanda Bukti Diri dari ahli waris dan tertanggung, serta fotokopi legalisir Kartu Keluarga.

6. Tanyakan Berapa Premi yang Dibayarkan

Penting untuk mengetahui berapa besar premi yang harus kamu bayarkan. Besaran premi biasanya ditentukan berdasarkan:

Jenis asuransi yang dipilih

Besaran uang pertanggungan

Usia

Jenis kelamin

Gaya hidup (misalnya kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol)

Perlu diingat juga bahwa jika premi terlambat dibayar, kamu masih bisa menerima perlindungan dalam masa tenggang atau grace period. 

Biasanya grace period ini berlaku selama 1 bulan. Setelah periode tersebut berakhir, polis akan menjadi lapse dan perlindungan tidak aktif lagi.

7. Cari Tahu Apa yang Menjadi Pengecualian Dalam Asuransi Jiwa

Penting untuk memahami dengan jelas apa saja yang menjadi pengecualian dalam polis asuransi jiwa. Beberapa pengecualian yang umumnya tercantum dalam polis asuransi adalah sebagai berikut:

Penyakit yang sudah ada sebelumnya (Pre-Existing Condition).

Meninggal karena hukuman mati menurut hukum pengadilan.

Bunuh diri, percobaan bunuh diri, atau pencederaan diri, baik yang disengaja maupun tidak.

Kematian atau cedera akibat terlibat dalam tindak kejahatan.

Keterlibatan dalam perang, pemberontakan, revolusi, huru-hara, kerusuhan, dan berbagai aksi kekerasan lainnya.

Konsumsi obat bius, narkotika, psikotropika, serta alkohol.

Bencana alam atau reaksi inti atom.

Kecelakaan yang terjadi sebelum polis berlaku.

Gangguan mental atau kejiwaan.

Kegiatan berisiko tinggi seperti olahraga ekstrem atau keikutsertaan dalam lomba kendaraan bermotor, terjun payung, mendaki gunung, berburu, dan lainnya.

8. Besaran Biaya yang Diberlakukan

Selain premi, penting juga untuk mengetahui biaya-biaya tambahan yang biasanya dibebankan oleh perusahaan asuransi. Beberapa biaya yang perlu kamu ketahui antara lain:

Biaya akuisisi

Biaya administrasi

Biaya umum

Biaya duplikat polis

Biaya pengelolaan

Biaya pembatalan

Biaya penerbitan polis

Memahami biaya-biaya ini dalam polis asuransi akan membantu kamu menghindari potensi masalah, termasuk kesulitan dalam klaim dan pengelolaan dana asuransi yang tidak jelas. 

Selain itu, ini juga mempengaruhi layanan yang kamu dapatkan selama berlangganan produk asuransi.

Sebagai penutup, penting untuk selalu teliti dalam memilih asuransi agar terhindar dari risiko menghadapi asuransi yang bermasalah yang bisa merugikan di masa depan.

Terkini