INDY Ekspansi ke Sektor Pelayaran, Perkuat Diversifikasi Bisnis Non Batu Bara

Jumat, 21 Maret 2025 | 13:29:01 WIB

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) terus memperluas portofolio bisnisnya di luar sektor batu bara dengan masuk ke industri pelayaran. Melalui anak usahanya, PT Interport Mandiri Utama (IMU) dan PT Interport Sarana Baruna (ISB), INDY resmi membentuk PT Interport Dirandra Syandana (INDIS). Langkah strategis ini dilakukan guna mendukung diversifikasi usaha dan menciptakan bisnis yang lebih berkelanjutan.

Dalam laporan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono, mengungkapkan bahwa pendirian INDIS merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat bisnis non-batu bara. “Perseroan berkeyakinan bahwa pembentukan ini dilakukan sesuai dengan strategi bisnis diversifikasi serta untuk memastikan agar perseroan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan,” ujar Adi dalam keterbukaan informasi, Jumat 21 Maret 2025.

Struktur Investasi dan Modal INDIS

Pembentukan INDIS didukung dengan penyertaan modal dari dua anak usaha INDY. PT Interport Sarana Baruna (ISB) mengalokasikan dana sebesar Rp999 miliar atau setara dengan 99,9 persen dari total modal yang diperlukan. Sementara itu, PT Interport Mandiri Utama (IMU) menyertakan dana sebesar Rp1 juta atau 0,1 persen dari total modal.

INDIS secara resmi berdiri pada 19 Maret 2025, sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 29 yang dibuat oleh Notaris Ungke Mulawanti di Jakarta. Selain itu, akta pendirian perusahaan juga telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor AHU-0023832.AH.01.01 Tahun 2025.

Fokus Bisnis INDIS di Sektor Pelayaran

PT Interport Dirandra Syandana (INDIS) akan menjalankan kegiatan usaha di sektor pelayaran dengan fokus utama pada angkutan laut domestik untuk barang umum, angkutan laut perairan pelabuhan domestik untuk barang, serta angkutan laut untuk barang khusus.

Masuknya INDY ke sektor pelayaran dinilai sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan peluang di industri maritim Indonesia yang terus berkembang. Dengan meningkatnya kebutuhan logistik dan transportasi laut di Tanah Air, ekspansi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pendapatan perusahaan dalam jangka panjang.

Strategi Diversifikasi Bisnis INDY

Ekspansi ke sektor pelayaran merupakan bagian dari strategi diversifikasi bisnis INDY yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, Indika Energy juga telah memperluas portofolio bisnisnya ke sektor energi baru dan terbarukan, termasuk investasi dalam kendaraan listrik dan ekosistem baterai.

Keputusan INDY untuk mengembangkan bisnis di luar batu bara didasarkan pada tren global yang mulai beralih dari energi fosil menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi dan menekan emisi karbon.

“INDY terus mencari peluang untuk tumbuh dan beradaptasi dengan perubahan industri, termasuk memperluas ke sektor-sektor yang berkelanjutan,” tambah Adi Pramono.

Dampak dan Prospek Bisnis Pelayaran

Dengan adanya INDIS, Indika Energy kini memiliki pijakan yang lebih kuat di industri pelayaran. Perusahaan optimistis bahwa ekspansi ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan, mengingat sektor logistik dan transportasi laut memiliki prospek yang cerah di Indonesia.

Sektor pelayaran nasional terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil, didorong oleh peningkatan aktivitas perdagangan serta kebijakan pemerintah dalam memperkuat konektivitas maritim. Dengan jaringan dan sumber daya yang dimiliki, INDY diharapkan mampu bersaing dan memperkuat posisinya di industri ini.

Selain itu, dengan tingginya permintaan terhadap layanan logistik laut, ekspansi ini juga berpotensi menciptakan peluang kerja baru serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah ekspansi Indika Energy ke sektor pelayaran melalui pembentukan PT Interport Dirandra Syandana (INDIS) menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam memperluas diversifikasi bisnis di luar batu bara. Dengan investasi yang mencapai hampir Rp1 triliun, INDY menunjukkan keseriusannya dalam memasuki industri logistik maritim yang memiliki prospek cerah.

Ke depan, perusahaan akan terus mengembangkan strategi bisnis berkelanjutan guna memastikan pertumbuhan yang stabil dan memberikan kontribusi terhadap transisi energi nasional. Dengan diversifikasi yang semakin luas, Indika Energy optimistis dapat mempertahankan daya saingnya dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta para pemangku kepentingan lainnya.

Terkini