Bupati Muara Enim Ajak Perusahaan Batubara Berkontribusi dalam Pembangunan Lima Fly Over

Jumat, 21 Maret 2025 | 13:32:39 WIB

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim mengajak seluruh perusahaan batubara di wilayahnya untuk berkontribusi dalam pembangunan lima fly over (FO) di perlintasan sebidang kereta api. Proyek ini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan rampung pada tahun 2027 guna meningkatkan kelancaran arus transportasi dan mendukung industri pertambangan di Sumatera Selatan.

Bupati Muara Enim, H. Edison, S.H., M.Hum., dalam rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rapat Pangripta Nusantara, Bappeda Muara Enim, pada Kamis 20 Maret 2025, menegaskan bahwa pembangunan lima fly over ini sangat krusial untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi akibat meningkatnya operasional angkutan batubara di jalur lintasan kereta api.

Pembangunan Fly Over untuk Mendukung Industri dan Mobilitas Masyarakat

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan PT. Bukit Asam, PT. Kereta Api Indonesia (KAI), serta berbagai perusahaan tambang swasta lainnya, Bupati Edison menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mendukung target produksi batubara yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta ton per tahun di Sumatera Selatan.

“Pembangunan lima fly over ini tidak hanya akan memperlancar arus transportasi, tetapi juga menjadi solusi atas kemacetan yang disebabkan oleh tingginya mobilitas angkutan batubara. Kami berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor ini ikut serta dalam pembiayaan proyek demi kepentingan bersama,” ujar Edison.

Kelima fly over yang direncanakan akan dibangun tersebut berlokasi di:

- Simpang Belimbing Pendopo-Tanjung Terang

- Tanjung Terang-Gunung Megang

- Gunung Megang-Penanggiran

- Penanggiran-Ujan Mas

- Muara Enim-Muara Gula

Bupati menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya mendukung industri batubara, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam mempercepat waktu tempuh perjalanan dan mengurangi risiko kecelakaan akibat perlintasan sebidang kereta api yang padat.

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Diperlukan

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Muara Enim juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan pemerintah pusat dalam mewujudkan proyek ini. Pemkab Muara Enim telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Perhubungan.

“Tanpa adanya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, proyek ini akan sulit terealisasi sesuai target. Oleh karena itu, kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, terutama perusahaan-perusahaan batubara yang beroperasi di Muara Enim, untuk turut serta dalam pembangunan infrastruktur ini,” jelas Edison.

Sementara itu, perwakilan dari PT. Bukit Asam menyambut baik ajakan pemerintah daerah dan menyatakan kesiapan untuk mendukung pembangunan infrastruktur transportasi di Sumatera Selatan. “Kami memahami bahwa infrastruktur yang baik akan mendukung kelancaran operasional industri batubara, sehingga kami siap berkontribusi dalam proyek ini,” ujar perwakilan PT. Bukit Asam dalam rapat tersebut.

Dampak Positif Pembangunan Fly Over

Dengan adanya lima fly over ini, diharapkan arus lalu lintas di wilayah Muara Enim menjadi lebih lancar, terutama di jalur-jalur yang sering mengalami kemacetan akibat angkutan batubara yang melintas. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik bagi perusahaan batubara dan sektor industri lainnya di Sumatera Selatan.

Menurut data yang dihimpun oleh Pemkab Muara Enim, volume kendaraan berat yang melintas di jalur tersebut terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya produksi batubara di wilayah tersebut. Jika tidak diantisipasi dengan infrastruktur yang memadai, kemacetan bisa semakin parah dan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.

“Proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi semua pihak. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan fly over ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu pada tahun 2027,” tutup Bupati Edison.

Pemerintah Kabupaten Muara Enim kini tengah menyusun skema pembiayaan proyek tersebut dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Dengan adanya dukungan dari perusahaan batubara, diharapkan proyek ini dapat berjalan lebih cepat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta industri di Sumatera Selatan.

Terkini