JAKARTA - Kota Bogor geger setelah sekelompok warga menjadi korban penipuan bermodus jual beli minyak goreng dengan harga miring. Kerugian yang diderita para korban mencapai total Rp600 juta, melibatkan transaksi yang awalnya menggiurkan namun berakhir mengenaskan.
Modus Penipuan dan Kesaksian Korban
Penipuan ini berawal dari pelaku bernama Linda Mulyawati yang menawarkan minyak goreng dengan harga jauh di bawah pasaran. Penawaran tersebut membuat banyak warga tergoda. Salah satu korban, Dewiyu Ratna Anjani, warga asli Bogor yang ditemui di Polresta Bogor Kota, mengungkapkan bahwa pada awalnya, transaksi berjalan lancar dan minyak goreng diterima sesuai pesanan setelah pembayaran dilakukan.
"Kami dijanjikan harga minyak goreng lebih murah dari agen, sekitar Rp146.000–Rp150.000 per dus, padahal harga normalnya Rp190.000. Awalnya, barang dikirim, tapi lama-lama hanya setengah, dan akhirnya tidak dikirim sama sekali," kata Dewiyu kepada Radar Bogor.
Linda, yang ternyata telah beroperasi lebih dari satu tahun, menggunakan cara promosi besar-besaran untuk menjebak para korban. Awalnya, barang dikirim lengkap sesuai pesanan, namun perlahan pengiriman mulai tersendat hingga akhirnya tidak ada barang yang dikirim sama sekali.
Skema Multi Level Marketing Palsu
Dewiyu juga menambahkan bahwa modus penipuan Linda mirip skema multi level marketing (MLM). Para korban diminta untuk menjual minyak goreng kepada orang lain, dan mereka juga diminta merekrut orang lain untuk bergabung. Modus ini tampak semakin menarik dengan adanya penawaran diskon yang menggoda. "Jika dihitung, totalnya promonya Rp10 juta, tetapi kami hanya perlu membayar Rp5 juta. Karena murah, kami mengambil paket tersebut," ungkap Dewiyu lagi.
Selain Dewiyu, ada sejumlah korban lain yang juga mengalami kerugian yang signifikan. "Ada yang rugi Rp121 juta. Saya sendiri mengalami kerugian Rp106 juta. Bang Romi, tukang beras, bahkan sampai Rp40 juta. Bang Arief, tukang nasi goreng, juga mengalami kerugian puluhan juta," jelas Dewiyu.
Pelaku Melarikan Diri
Linda diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga, tinggal di Kampung Masjid, Kayumanis. Dia telah tinggal di sana sekitar satu setengah tahun dan memiliki KTP setempat, yang membuat warga percaya akan identitasnya. Namun, pelaku kabur pada Senin sore menjelang Maghrib, meninggalkan para korban dalam kebingungan dan kerugian yang besar.
Dengan cepatnya kabar penipuan ini tersebar, pihak berwenang di Kota Bogor kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih dalam kasus ini. Keberadaan Linda hingga saat ini belum diketahui, dan polisi telah mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Catatan untuk Publik
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi, terutama jika ditawari harga yang sangat murah dari harga pasaran. Pastikan penjual memiliki reputasi dan sistem transaksi yang transparan agar kejadian serupa bisa dihindari.
Sementara itu, korban penipuan ini berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Kasus ini juga menjadi momentum bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan menyusun regulasi terkait transaksi minyak goreng di masyarakat agar penipuan serupa tidak terulang.
Diharapkan dengan munculnya berbagai laporan dari para korban, pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan mengembalikan kerugian yang diderita sejumlah warga Kota Bogor. Pengawasan ketat terhadap penjualan barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng harus ditingkatkan untuk melindungi masyarakat dari ulah para pelaku penipuan yang tidak bertanggung jawab.