Syarat KUR BNI 2025 Mempermudah UMKM Mendapatkan Modal Usaha Strategis

Kamis, 11 Desember 2025 | 14:50:42 WIB
Syarat KUR BNI 2025 Mempermudah UMKM Mendapatkan Modal Usaha Strategis

JAKARTA - Bank Negara Indonesia (BNI) kembali menghadirkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperoleh tambahan modal. 

Program ini menjadi salah satu jalan bagi pengusaha agar kapasitas usaha meningkat dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

BNI KUR menyediakan pembiayaan dengan suku bunga ringan serta tenor fleksibel, sehingga sesuai dengan kemampuan nasabah dalam mengelola arus kas usahanya.

Fasilitas ini tidak hanya berlaku sebagai Kredit Modal Kerja, tetapi juga dapat digunakan sebagai Kredit Investasi, memungkinkan pelaku usaha memperluas kapasitas produksi, menambah stok barang, atau melakukan inovasi bisnis.

Dengan plafon pinjaman hingga Rp500 juta, program ini memberikan peluang signifikan bagi UMKM untuk mengakses dana yang cukup besar dengan angsuran yang terjangkau. Pihak bank pun menyediakan panduan simulasi angsuran untuk membantu calon debitur memperhitungkan kemampuan pembayaran bulanan.

Simulasi Angsuran KUR BNI 2025

BNI menyediakan tabel cicilan yang memuat simulasi angsuran berdasarkan plafon dan tenor pinjaman. Misalnya, untuk pinjaman Rp25 juta, angsuran bulanan berkisar Rp2.186.287 selama 12 bulan hingga Rp518.959 untuk tenor 60 bulan. 

Sementara pinjaman Rp50 juta memiliki cicilan Rp4.372.574 per bulan untuk tenor 12 bulan hingga Rp1.037.918 untuk tenor 60 bulan.

Untuk plafon lebih tinggi, seperti Rp100 juta, angsuran bulanan mulai Rp8.745.148 hingga Rp2.075.836. Sedangkan pinjaman maksimal Rp500 juta memiliki cicilan bulanan Rp43.725.738 untuk tenor 12 bulan dan Rp10.379.178 untuk tenor 60 bulan.

Simulasi ini membantu pelaku UMKM menyesuaikan kapasitas pembayaran dengan kebutuhan modal usaha, sehingga risiko keterlambatan angsuran dapat ditekan. Tabel cicilan juga menjadi panduan untuk merencanakan penggunaan dana secara efektif dan memaksimalkan produktivitas usaha.

Syarat dan Dokumen Pengajuan KUR BNI

Pengajuan KUR BNI mensyaratkan calon debitur merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, serta memiliki usaha berjalan minimal enam bulan. Pemohon juga tidak boleh sedang menerima kredit produktif dari bank lain.

Dokumen untuk pengajuan perorangan meliputi e-KTP, Kartu Keluarga, surat nikah jika usia di bawah 21 tahun, Surat Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) atau surat keterangan usaha, fotokopi jaminan untuk pinjaman di atas Rp50 juta, serta NPWP untuk plafon lebih dari Rp50 juta. 

Sedangkan untuk badan usaha, dokumen tambahan mencakup fotokopi dokumen izin usaha atau keterangan usaha dari kelurahan, fotokopi KTP pengurus, serta dokumen jaminan dan NPWP sesuai ketentuan.

Kelengkapan dokumen menjadi faktor utama agar proses verifikasi berjalan lancar. Persiapan dokumen yang matang memungkinkan pengajuan pinjaman disetujui lebih cepat dan dana dapat dicairkan sesuai kebutuhan usaha.

Panduan Pengajuan KUR BNI Online dan Offline

BNI mempermudah pengajuan KUR melalui dua jalur, yakni online dan offline. Untuk pengajuan online, calon debitur mengakses laman resmi BNI, membaca syarat dan ketentuan, mengisi data diri serta data usaha, mengunggah dokumen persyaratan, dan menunggu proses verifikasi serta survei dari pihak bank. 

Persetujuan pinjaman biasanya memerlukan waktu 3–7 hari kerja, kemudian nasabah akan dihubungi untuk menandatangani perjanjian kredit.

Sementara untuk pengajuan offline, calon debitur datang langsung ke kantor cabang BNI, menyerahkan dokumen persyaratan, mengisi formulir pengajuan, dan jika dibutuhkan, menyerahkan dokumen jaminan. Petugas BNI kemudian melakukan survei lokasi usaha, dan hasil persetujuan diproses dalam kurun waktu yang sama, yakni 3–7 hari kerja.

Dengan kedua opsi tersebut, BNI memastikan proses pengajuan KUR lebih cepat, efisien, dan transparan. Program ini memberikan peluang signifikan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal kerja yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan bisnis, sekaligus mendorong pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.

Terkini