JAKARTA - Vitamin D3 merupakan nutrisi esensial yang memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh, khususnya tulang, otot, dan sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan vitamin D sering kali sulit terdeteksi karena gejalanya tidak spesifik, tetapi dampaknya cukup serius. Kekurangan nutrisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, mulai dari tulang rapuh hingga daya tahan tubuh menurun.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D terjadi di hampir semua kelompok usia. Wanita tercatat sekitar 63% berisiko kekurangan vitamin D, ibu hamil 61,25%, anak-anak 44%, lansia 78,2%, dan pekerja kantoran mencapai 89%. Kondisi ini menjadi perhatian penting karena memengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
Tanda Kekurangan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai
Menurut dr. Merry Amelya Puspita Sidabutar, Sp.OG, kekurangan vitamin D3 dapat muncul melalui berbagai tanda. Kelelahan kronis, nyeri pada tulang dan otot, serta daya tahan tubuh yang menurun menjadi gejala paling umum.
Selain itu, tubuh yang kekurangan vitamin D juga cenderung mengalami penyembuhan luka lebih lambat, rambut rontok, dan kesulitan tidur.
Kekurangan vitamin D3 juga memengaruhi kondisi mental. Individu yang kurang asupan vitamin ini lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, dan kehilangan motivasi, sehingga dapat memicu seasonal affective disorder (SAD). Gejala ini menegaskan bahwa vitamin D tidak hanya penting bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental.
Aturan Konsumsi Vitamin D Sesuai Kebutuhan
Dosis harian vitamin D berbeda-beda sesuai usia dan kondisi kesehatan. Dewasa sehat disarankan mengonsumsi 600–1000 IU per hari, sementara orang yang jarang terpapar sinar matahari bisa mendapatkan manfaat lebih dengan dosis 1000–2000 IU. Kondisi tertentu, seperti kekurangan berat, memungkinkan dosis hingga 5000 IU per hari.
Ibu hamil atau menyusui biasanya dianjurkan mengonsumsi 1000–5000 IU per hari, tergantung hasil pemeriksaan darah. Anak-anak disarankan mengonsumsi 400–600 IU per hari untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Konsistensi dalam mengonsumsi vitamin D sangat penting untuk mencegah defisiensi. Suplemen vitamin D bisa menjadi pilihan, terutama bagi mereka yang kesulitan mendapatkan cukup paparan sinar matahari atau asupan makanan kaya vitamin D.
Penyebab Kekurangan dan Cara Pencegahannya
Kekurangan vitamin D3 bisa muncul akibat berbagai faktor, termasuk minimnya paparan sinar matahari, obesitas, dan kurangnya asupan makanan kaya vitamin D. Beberapa sumber makanan yang direkomendasikan antara lain keju, telur, minyak ikan, hati sapi, serta susu yang telah diperkaya vitamin D.
Mengonsumsi suplemen vitamin D3 secara rutin dan menjaga pola makan seimbang menjadi kunci pencegahan. Kombinasi paparan sinar matahari yang cukup, konsumsi makanan kaya vitamin D, dan suplemen sesuai kebutuhan dapat membantu menjaga kadar vitamin D tetap optimal.
Dengan cara ini, tubuh akan lebih bugar, tulang lebih kuat, dan sistem kekebalan tubuh lebih terjaga, sehingga risiko penyakit dapat diminimalkan.