Kapolri Duduki Jabatan Strategis Sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI

Kamis, 04 Desember 2025 | 10:30:09 WIB
Kapolri Duduki Jabatan Strategis Sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI

JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo resmi diangkat sebagai Ketua Dewan Penasihat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

Pengangkatan ini diumumkan oleh Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KSPSI yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Dalam acara tersebut, penyerahan jaket KSPSI berwarna biru-putih menjadi simbol resmi pelantikan. Tepuk tangan meriah dari para peserta Rapimnas menyambut Listyo yang kini memegang posisi strategis sebagai pembimbing organisasi buruh terbesar di Indonesia. 

Hadir pula tokoh penting dari organisasi buruh lain, termasuk Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban, dan keluarga Marsinah, pahlawan nasional bidang buruh.

Surat keputusan resmi pengangkatan dibacakan di depan peserta Rapimnas, menegaskan bahwa penunjukan ini bukan berdasarkan jabatan Kapolri secara otomatis, melainkan karena figur pribadi Listyo Sigit Prabowo yang dianggap mendukung perjuangan buruh sejak lama.

Alasan Penunjukan dan Dukungan Federasi

Presiden KSPSI Andi Gani menjelaskan bahwa sosok Listyo Sigit dipilih karena rekam jejaknya yang konsisten mendukung aspirasi buruh, bahkan sebelum ia menjabat Kapolri. Dukungan ini terlihat nyata dalam berbagai inisiatif yang telah dilakukan Listyo bersama organisasi buruh.

Andi Gani menegaskan bahwa penunjukan Kapolri sebagai Ketua Dewan Penasihat didukung oleh 12 federasi, 35 Dewan Pimpinan Daerah, dan seluruh Dewan Pimpinan Cabang KSPSI. “Ini bukan karena jabatannya, tapi karena figur beliau didukung seluruh federasi kami sebagai pribadi,” ucap Andi.

Penunjukan Listyo diharapkan dapat menjadi pembimbing strategis bagi organisasi, terutama dalam memandu jalannya kegiatan dan membangun hubungan konstruktif antara buruh dan pemerintah. 

Posisi ini memberikan kesempatan bagi Kapolri untuk berkontribusi pada pengembangan organisasi tanpa mengganggu tugas utamanya di kepolisian.

Proses Lamaran dan Persetujuan Kapolri

Listyo Sigit mengaku bahwa proses menerima jabatan ini membutuhkan waktu panjang. Ia menyebut dirinya “dilamar” secara resmi oleh Presiden KSPSI, dan sebelum menyetujui, harus memastikan beberapa hal terpenuhi.

Pertama, tidak ada aturan organisasi yang dilanggar dalam penunjukan ini. Kedua, amanat pengangkatan tetap sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KSPSI. 

Ketiga, konsekuensi jabatan sebagai Dewan Penasihat harus sesuai dengan posisinya sebagai Kapolri. Setelah memastikan semua syarat terpenuhi, ia menyatakan kesediaannya menerima amanah tersebut.

Dalam sambutannya, Listyo menekankan bahwa jabatan ini akan dijalaninya dengan penuh tanggung jawab, dan meskipun suatu saat tidak lagi menjadi Kapolri, posisi Ketua Dewan Penasihat KSPSI akan tetap ia emban.

Pesan Kapolri kepada Buruh

Kapolri juga menyelipkan pesan ringan namun penting bagi anggota KSPSI terkait penyampaian aspirasi dan demonstrasi. Ia berpesan agar aksi buruh selalu dilakukan secara tertib dan konstruktif. Menurutnya, ketertiban dalam penyampaian aspirasi penting untuk menjaga iklim investasi dan kelancaran aktivitas masyarakat.

“Buruh tetap boleh menyampaikan aspirasi, namun tentu harus tertib. Kalau tidak, kasihan Pak Kapolri,” candanya, yang disambut tawa para peserta.

Selain itu, Listyo menegaskan bahwa kedisiplinan dalam berorganisasi akan tetap menjadi prinsip utama meski ia tidak lagi menjabat Kapolri. Pesan ini diharapkan membimbing generasi buruh agar tetap produktif, konstruktif, dan memperkuat hubungan positif antara pekerja dengan pemerintah serta masyarakat luas.

Terkini