Danantara Diharapkan Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Daerah Lokal

Rabu, 03 Desember 2025 | 13:35:21 WIB
Danantara Diharapkan Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Daerah Lokal

JAKARTA - Berdirinya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang menjadi superholding investasi diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Jawa Timur. 

Dengan skema baru ini, seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di bawah satu payung, sehingga peluang sinergi antara BUMN dan pelaku usaha daerah semakin terbuka.

Dalam Round Table Discussion (RTD) bertema “Peta Baru Ekonomi Pasca Reformasi BUMN: Jawa Timur Dapat Apa?”, para pakar menekankan posisi strategis Jatim sebagai pusat manufaktur di Indonesia Timur, memiliki pelabuhan dan logistik yang krusial, ekosistem UMKM yang dinamis, serta sumber daya manusia yang terampil.

Struktur baru Danantara memungkinkan aset BUMN di Jatim dioptimalkan melalui skema investasi baru, termasuk kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan integrasi industri ke rantai nilai BUMN nasional.

Akbar Faizal, Direktur Eksekutif Nagara Institute, menambahkan bahwa struktur Danantara membuka peluang lebih luas bagi pemerintah daerah untuk mengusulkan proyek strategis yang berdampak langsung pada perekonomian lokal. 

Hal ini diharapkan bisa memacu efisiensi, profesionalisme, dan transparansi BUMN sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

Dampak Reformasi BUMN terhadap Investasi dan UMKM

Reformasi BUMN melalui Danantara tidak hanya menyasar efisiensi perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi investasi dan UMKM. Dengan pengelolaan yang lebih terpusat, BUMN dapat menjalin kemitraan lebih erat dengan usaha lokal, menciptakan peluang proyek baru, dan memperluas portofolio investasi di daerah.

Studi Nagara Institute menyebutkan bahwa evaluasi dilakukan untuk memastikan agenda reformasi berjalan sesuai jalurnya, memaksimalkan potensi Danantara, meningkatkan kompetisi BUMN, dan memberikan manfaat nyata kepada daerah seperti Jatim. 

Rekomendasi dari studi ini nantinya akan menjadi acuan bagi pemerintah dan manajemen Danantara dalam menyusun kebijakan strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

Selain itu, potensi kerja sama dengan BUMD meningkat secara signifikan. Skema ini memungkinkan daerah untuk tetap memiliki kontrol dan kontribusi terhadap proyek-proyek strategis BUMN yang beroperasi di wilayahnya. Dengan demikian, UMKM lokal bisa lebih mudah masuk ke rantai pasok BUMN dan memperkuat ekonomi mikro di daerah.

Kontribusi Ekonomi Jawa Timur

Jawa Timur menyumbang hampir seperenam dari total kontribusi ekonomi nasional, dengan sektor manufaktur dan industri menyumbang lebih dari 30 persen, perdagangan sekitar 18 persen, serta pertanian hampir 12 persen. Provinsi ini juga menjadi produsen utama padi, jagung, dan cabai di Indonesia.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menekankan bahwa dengan adanya Danantara, peluang investasi yang sejalan dengan potensi daerah dapat terus dikembangkan. 

Hal ini diharapkan mendorong proyek yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta memperkuat posisi Jatim sebagai gerbang ekonomi Indonesia Timur. Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Danantara agar proyek-proyek strategis tetap mendapatkan dukungan investasi yang optimal.

Selain itu, Danantara memungkinkan peran BUMN dalam ekonomi daerah lebih terstruktur, sehingga proyek yang dilaksanakan tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Transformasi BUMN untuk Kemakmuran Rakyat

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menekankan bahwa cabang-cabang produksi penting bagi negara harus dikuasai dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini mencakup pengelolaan tambang, air, sawit, dan sektor strategis lain yang selama ini menjadi milik negara.

Reformasi BUMN melalui Danantara bukan hanya soal efisiensi atau laporan keuangan, tetapi juga soal redistribusi kekuasaan antara negara, pasar, dan rakyat. 

Edi Sewandono, peneliti Nagara Institute, menambahkan bahwa Danantara sebagai badan pengelola investasi harus mampu mengkonsolidasikan BUMN, meningkatkan kinerja perusahaan, dan memberi dampak positif langsung pada perekonomian daerah.

Dengan momentum ini, diharapkan transformasi BUMN bisa membangun fondasi ekonomi Indonesia yang lebih kuat, profesional, dan merata manfaatnya bagi seluruh masyarakat.

Struktur baru Danantara menjadi kunci penting dalam mendorong investasi, meningkatkan sinergi antara pusat dan daerah, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

Terkini