Mentan Amran Pastikan Pasokan Beras Tetap Aman di Seluruh Daerah Terdampak Bencana

Rabu, 03 Desember 2025 | 09:29:48 WIB
Mentan Amran Pastikan Pasokan Beras Tetap Aman di Seluruh Daerah Terdampak Bencana

JAKARTA - Pemerintah terus memastikan bahwa distribusi pangan tetap berjalan meski berbagai wilayah di Sumatra dilanda banjir dan tanah longsor. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kondisi pasokan beras di kawasan terdampak bencana masih aman, terutama di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak mengalami hambatan dalam memperoleh kebutuhan pokok meski kondisi di lapangan tengah menantang dan akses logistik tidak selalu stabil.

Koordinasi lintas kementerian dilakukan untuk mempercepat respons, termasuk komunikasi langsung antara Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri. Amran menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah khusus untuk menjamin suplai pangan tetap terpenuhi di tengah situasi darurat. 

Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir akan potensi kekurangan beras. “Tidak akan ada kekurangan pangan. Kami jamin itu,” ujarnya menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan stabilitas pasokan di seluruh daerah terdampak.

Kebutuhan mendesak dari sejumlah daerah juga langsung dipenuhi, bahkan sebelum surat resmi diterbitkan. Amran menjelaskan bahwa permintaan seperti 100 ton atau 50 ton beras telah dipenuhi secara cepat untuk menghindari kelangkaan di lapangan. 

Ia menegaskan bahwa mekanisme darurat memungkinkan pemerintah mengutamakan kecepatan distribusi. “Kami langsung keluarkan sekarang. Kami telepon, suratnya menyusul, karena ini darurat,” katanya menggambarkan urgensi situasi.

Distribusi Cadangan Beras di Titik-Titik Bencana

Penempatan cadangan pangan menjadi salah satu strategi utama untuk memastikan distribusi dapat dilakukan dengan cepat. Menurut Amran, stok beras sudah ditempatkan di beberapa titik strategis seperti gudang di Aceh, di Sumatra, serta di Padang agar mudah disalurkan bila situasi darurat terjadi. 

Dengan adanya cadangan yang mudah dijangkau, penyaluran bantuan dapat dilakukan tanpa hambatan dan masyarakat dapat segera memperoleh kebutuhan pangan tanpa menunggu proses administratif yang panjang.

Beras yang disalurkan berasal dari cadangan khusus untuk bencana dan disiapkan untuk menjamin kebutuhan masyarakat dalam masa tanggap darurat. 

Amran menambahkan bahwa tim Kementerian Pertanian bersama Bulog sudah berada di lokasi-lokasi terdampak guna memastikan distribusi berjalan lancar di semua kawasan yang memerlukan. 

Langkah ini juga didukung oleh aparat daerah agar koordinasi dapat berjalan lebih efektif di tengah situasi yang dinamis.

Hingga saat ini, total permintaan beras dari daerah mencapai 40 ribu ton dan seluruhnya akan dikirim sesuai rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta pemerintah daerah. 

Dengan mekanisme berbasis rekomendasi tersebut, penyaluran menjadi lebih terarah dan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan di masing-masing wilayah. Pemerintah memastikan tidak ada daerah yang tertinggal dalam hal distribusi.

Respons Pemerintah terhadap Lonjakan Harga Beras

Di tengah upaya penyaluran bantuan, muncul kabar mengenai harga beras 15 kilogram yang disebut mencapai Rp500 ribu di Aceh Tengah. Menanggapi hal tersebut, Amran mengaku akan mengirim tim untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan. 

Ia menilai harga setinggi itu tidak masuk akal dan perlu diverifikasi secara cepat agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk menaikkan harga secara tidak wajar.

Amran menegaskan bahwa tim akan segera bekerja memastikan informasi yang beredar benar atau tidak. Jika ditemukan adanya penyimpangan harga, tindakan koreksi akan langsung dilakukan melalui penambahan pasokan beras atau langkah penertiban lainnya. 

Pemerintah menekankan bahwa stabilitas harga merupakan bagian dari penanganan bencana karena masyarakat tidak boleh terbebani oleh spekulasi atau permainan harga.

Ia menambahkan bahwa pasokan segera dikirimkan ke daerah tersebut bila diperlukan, mengingat beras telah tersedia di lokasi-lokasi cadangan. “Menurut saya tidak mungkin harganya sebesar itu. 

Kami langsung cek, dan segera kirim pasokan beras ke sana karena ada beras di lokasi. Yang penting bahan pokok dulu kita bereskan,” ujarnya. Pernyataan itu menegaskan kembali bahwa prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat tanpa hambatan.

Komitmen Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Pangan

Sejalan dengan berbagai upaya penanggulangan bencana yang dilakukan, pemerintah menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pangan sebagai bagian dari stabilitas nasional. 

Upaya cepat dalam memenuhi permintaan beras, koordinasi lintas kementerian, serta penempatan cadangan pangan di berbagai titik merupakan langkah nyata untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan kebutuhan pokok meski dalam kondisi darurat. 

Pemerintah ingin memastikan bahwa situasi bencana tidak mengganggu ketahanan pangan daerah terdampak secara berkepanjangan.

Pengiriman beras dalam jumlah besar yang dilakukan berdasarkan rekomendasi BNPB membuktikan adanya sistem yang terkoordinasi antara pusat dan daerah. 

Selain itu, kehadiran tim kementerian dan Bulog di lapangan memperkuat pemantauan distribusi sehingga hambatan dapat cepat diatasi. Sinergi ini menjadi faktor penting dalam menjaga agar proses bantuan berjalan efektif dan cepat.

Dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah menunjukkan komitmen penuh untuk tetap hadir di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit. 

Fokus utama tetap pada penyediaan kebutuhan dasar, pemulihan distribusi, dan menjaga harga agar tetap terjangkau. Kesigapan ini diharapkan dapat membantu daerah terdampak bangkit kembali sekaligus memastikan ketahanan pangan tetap stabil.

Terkini