Penyeberangan TAA Bangka Belitung Kini Hadir Lebih Mudah dan Nyaman bagi Penumpang

Rabu, 03 Desember 2025 | 09:29:31 WIB
Penyeberangan TAA Bangka Belitung Kini Hadir Lebih Mudah dan Nyaman bagi Penumpang

JAKARTA - Mobilitas masyarakat dari Sumatra Selatan menuju Bangka Belitung semakin dimudahkan melalui keberadaan Pelabuhan Tanjung Api-api yang menjadi pintu gerbang laut utama di kawasan tersebut, khususnya bagi warga yang melakukan perjalanan rutin maupun wisata. 

Pelabuhan ini berlokasi strategis di pesisir timur Sumatra dan langsung berhadapan dengan Selat Bangka sehingga mempermudah aktivitas penyeberangan menuju Pulau Bangka. 

Dengan posisinya yang berada dalam administrasi Kabupaten Banyuasin, pelabuhan ini berkembang menjadi jalur transportasi laut penting yang menghubungkan dua wilayah sekaligus mendukung pergerakan barang, logistik, dan arus kendaraan.

Peran vital pelabuhan ini terlihat dari tingginya aktivitas pengguna jasa selama periode liburan maupun hari kerja, sehingga penyediaan jadwal pelayaran yang konsisten dianggap sangat penting bagi kelancaran perjalanan laut. 

Selain itu, peningkatan fasilitas serta penyesuaian layanan dari waktu ke waktu dilakukan untuk menjaga kenyamanan penumpang dan efisiensi operasional. 

Dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, Pelabuhan TAA terus diperkuat untuk memenuhi standar pelayanan yang semakin baik dan mendukung konektivitas wilayah Sumatra–Bangka.

Bagi masyarakat yang akan menyeberang melalui pelabuhan ini, informasi mengenai jadwal keberangkatan serta tarif penyeberangan menjadi hal penting yang perlu disiapkan sebelum memulai perjalanan laut. 

Kelengkapan armada yang beroperasi pada rute TAA–Muntok juga membantu memastikan bahwa perjalanan dapat berjalan lebih lancar sepanjang hari. 

Dengan demikian, pelabuhan ini terus berperan sebagai simpul transportasi laut yang memperkuat hubungan dua wilayah sekaligus membuka peluang mobilitas yang lebih luas bagi masyarakat.

Jadwal Penyeberangan Kapal Feri dari Pelabuhan TAA

Jadwal penyeberangan dari Pelabuhan Tanjung Api-api menuju Muntok di Bangka Belitung berlangsung setiap dua jam sekali untuk memberikan keleluasaan waktu bagi penumpang dalam menentukan keberangkatan. 

Pada salah satu hari operasional, sepuluh armada disiagakan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat dan wisatawan yang meningkat, terutama menjelang periode libur panjang. 

Armada yang disiapkan tersebut mencakup sejumlah kapal seperti Gunsa 8, Madani, Dharma Kartika VIII, Mutiara Santisa, Dharma Pertiwi III, Dharma Kartika I, Dharma Kosala, Wira Camelia, dan Mutis.

Jadwal lengkap penyeberangan meliputi keberangkatan pertama pukul 07.00 WIB dengan kapal Gunsa 8, diikuti perjalanan berikutnya pukul 09.00 WIB menggunakan kapal Madani, serta keberangkatan ketiga pukul 11.00 WIB melalui kapal Dharma Kartika VIII sebagai bagian dari layanan reguler yang tersedia. 

Pada keberangkatan berikutnya, kapal Mutiara Santisa beroperasi pukul 13.00 WIB, disusul Dharma Pertiwi III pukul 15.00 WIB, kemudian Dharma Kartika I pukul 17.00 WIB, Dharma Kosala pukul 19.00 WIB, Wira Camelia pukul 21.00 WIB, dan Mutis pada penyeberangan malam pukul 00.00 WIB. 

Dengan beragam pilihan waktu keberangkatan, masyarakat dapat menyesuaikan perjalanan mereka sesuai kebutuhan aktivitas harian maupun mobilitas kendaraan.

Pihak pelabuhan mengingatkan bahwa jadwal penyeberangan dapat berubah sewaktu-waktu apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan kapal berlayar dengan aman sehingga faktor keselamatan tetap menjadi pertimbangan utama. 

Bila terjadi gelombang tinggi maupun angin kencang, penyesuaian jadwal akan diumumkan untuk menghindari risiko selama perjalanan laut berlangsung. Dengan demikian, seluruh aktivitas penyeberangan tetap mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang sebagai bagian dari layanan utama pelabuhan.

Tarif Penyeberangan Kapal Sesuai Kategori Kendaraan

Informasi tarif penyeberangan dari Pelabuhan TAA menuju Muntok menjadi panduan penting bagi calon penumpang sebelum memulai perjalanan dan mencakup berbagai kategori sesuai jenis kendaraan dan penumpang. 

Untuk kategori penumpang tanpa kendaraan, tarif ditetapkan sebesar Rp53.000, sementara untuk kendaraan roda dua dan roda empat tarifnya disesuaikan berdasarkan kapasitas kendaraan. 

Golongan sepeda dikenakan biaya Rp70.950, sedangkan sepeda motor di bawah 500 cc dikenakan Rp129.700, dan sepeda motor di atas 500 cc dikenakan Rp218.150.

Untuk kendaraan roda empat kategori mobil penumpang tarifnya mencapai Rp1.012.340, sementara mobil barang pada golongan sama dikenakan Rp880.626 sebagai bagian dari penyesuaian biaya pengangkutan. 

Golongan berikutnya mencakup mobil besar penumpang yang dikenakan Rp1.786.410 serta mobil besar barang dengan tarif Rp1.632.354 yang disesuaikan dengan kapasitas angkut kendaraan tersebut. 

Sementara itu, bus penumpang pada kategori tertentu dikenakan biaya Rp2.929.420, sedangkan kendaraan barang besar pada golongan serupa dikenakan Rp2.520.308 sebagai bagian dari tarif operasional perjalanan.

Untuk kendaraan berukuran panjang 10–12 meter tarif yang diberlakukan sebesar Rp2.985.373 dan meningkat menjadi Rp4.286.510 untuk kendaraan yang berukuran lebih dari 12 meter sehingga perhitungan tarif mempertimbangkan besaran ruang serta kebutuhan keselamatan kapal. 

Pada kategori tertinggi, kendaraan dengan panjang lebih dari 16 meter dikenakan tarif Rp5.664.400 sebagai bagian dari pengaturan standar pengangkutan kendaraan besar. Dengan penetapan tarif tersebut, pengguna jasa dapat menyesuaikan kebutuhan perjalanan sesuai jenis kendaraan yang dibawa.

Sejarah Perkembangan Pelabuhan TAA di Sumatra Selatan

Pelabuhan Tanjung Api-api kini menjadi pelabuhan utama yang banyak dimanfaatkan masyarakat Sumatra Selatan untuk melakukan perjalanan menuju Pulau Bangka dan digunakan sebagai jalur transportasi laut dengan waktu tempuh yang efisien.

Lokasinya yang strategis membuat pelabuhan ini semakin diminati terutama saat musim liburan, karena waktu perjalanan yang lebih cepat dibandingkan rute sebelumnya. Dengan fasilitas yang berkembang, pelabuhan ini terus menjadi pilihan utama para penumpang yang membutuhkan akses laut cepat dan terjangkau.

Sejak beroperasi penuh pada 2007, pelabuhan ini menggantikan pelabuhan lama di kawasan Sungai Musi 35 Ilir Palembang yang dinilai tidak lagi mampu mendukung aktivitas penyeberangan akibat sedimentasi dan pasang surut sehingga diperlukan pelabuhan baru yang lebih representatif. 

Dengan pemindahan lokasi tersebut, operasional penyeberangan menjadi jauh lebih lancar dan terhindar dari hambatan teknis yang sebelumnya sering terjadi. Keberadaan pelabuhan baru ini juga membantu meningkatkan efisiensi logistik dan pergerakan masyarakat.

Dulu perjalanan menuju Muntok memakan waktu hingga sepuluh jam, namun setelah penggunaan Pelabuhan TAA waktu tempuh berkurang menjadi sekitar tiga hingga empat jam sehingga mobilitas warga menjadi lebih cepat.

 Pengurangan waktu tempuh tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas layanan transportasi laut yang ditawarkan. Dengan demikian, pelabuhan ini memperkuat konektivitas wilayah dan menjadi bagian penting dalam pengembangan transportasi laut modern di Sumatra Selatan.

Terkini