5 Perbedaan Tablet dan iPad, Mana yang Lebih Baik?

Selasa, 02 Desember 2025 | 08:51:53 WIB
perbedaan tablet dan ipad

Jakarta - Perbedaan tablet dan iPad sering kali masih membingungkan banyak orang karena keduanya memiliki bentuk yang mirip dan fungsi yang hampir sama. 

Tidak jarang kedua perangkat tersebut dianggap identik, padahal masing-masing menawarkan karakteristik berbeda, mulai dari harga, ekosistem software, hingga cara aplikasi dijalankan. 

Banyak yang masih belum menyadari bahwa keduanya hadir dengan keunggulan serta batasan yang tidak serupa.

Sebelum masuk pada pembahasan inti, ada baiknya memahami apa yang dimaksud dengan iPad maupun perangkat tablet lainnya. 

Keduanya merupakan perangkat komputasi portabel berbasis layar sentuh yang mendukung penggunaan stylus. 

Ukurannya biasanya berkisar dari sekitar 7 hingga 11 inci, sehingga mudah dibawa dan cukup fleksibel digunakan oleh pekerja, pelajar, ataupun kebutuhan hiburan keluarga. 

Dimensi yang ringkas inilah yang membuat keduanya populer sebagai perangkat pendamping aktivitas harian.

Pada ulasan berikut, kamu akan menemukan penjelasan lengkap mengenai apa saja aspek yang membedakan kedua perangkat tersebut, beserta contoh produk yang bisa dipertimbangkan sesuai kebutuhan. 

Dengan memahami detail ini, kamu dapat menentukan perangkat mana yang paling sesuai dengan aktivitasmu. Sehingga, kamu tidak lagi keliru dalam menilai perbedaan tablet dan iPad.

Perbedaan Tablet dan iPad

Berbicara mengenai perangkat layar sentuh portabel, banyak orang cenderung memilih iPad karena citranya yang dianggap lebih premium. 

Meskipun begitu, berbagai tablet dari merek lain juga menawarkan kemampuan yang kompetitif dan layak dipertimbangkan. 

Untuk memahami perbedaan tablet dan iPad, berikut penjelasan singkat yang membantu melihat kelebihan masing-masing.

1. Pembaruan Sistem Operasi
Salah satu aspek paling menonjol yang membedakan kedua perangkat ini dapat dilihat dari dukungan perangkat lunaknya. 

Perangkat keluaran Apple biasanya memperoleh peningkatan sistem dalam jangka waktu yang cukup panjang, bahkan bisa bertahan hingga lebih dari empat tahun sejak perilisan. 

Rentang dukungan yang lama ini membuat performa perangkat tetap stabil, fitur-fitur baru terus masuk, dan keamanan sistem tetap terjaga meskipun usia penggunaan sudah cukup lama.

Di sisi lain, perangkat berbasis sistem operasi lain umumnya memiliki durasi pembaruan yang lebih singkat. 

Banyak produsen hanya memberikan pembaruan besar selama satu hingga dua tahun, setelah itu pembaruan yang diberikan biasanya bersifat minor atau keamanan saja. 

Kebijakan ini berbeda antara satu merek dan lainnya, sehingga tidak semua perangkat memiliki umur software yang panjang. 

Kondisi tersebut sering membuat kinerja perangkat menurun lebih cepat atau tidak lagi kompatibel dengan aplikasi tertentu seiring perkembangan waktu.

2. Desain Produk
Selain perbedaan dari software, tampilan fisik kedua perangkat ini juga memperlihatkan karakteristik yang cukup kontras. 

Produk Apple identik dengan visual yang sederhana namun terkesan premium, menggunakan material kokoh seperti aluminium, serta desain bodi tipis yang nyaman digenggam maupun dibawa bepergian. 

Kesan mewah ini menjadi salah satu alasan banyak pengguna merasa bangga menggunakannya.

Sementara itu, perangkat dari produsen lain hadir dengan beragam pilihan desain karena setiap merek memiliki gaya tersendiri. 

Ada yang menonjolkan tampilan modern, ada yang mengutamakan bobot ringan, hingga ada yang menawarkan layar besar dengan bezel tipis. 

Meski variasinya beragam, banyak produsen kini mulai menyajikan desain yang tidak kalah menarik dibanding Apple, lengkap dengan material premium dan bodi ramping sehingga tetap terlihat elegan.

3. Prosesor yang Digunakan
Jika dilihat dari performa, perbedaan keduanya juga cukup terasa. Apple menggunakan chip yang dirancang khusus untuk perangkatnya sehingga proses kerja perangkat lebih optimal. 

Chip tersebut mampu menangani aktivitas berat seperti mengolah video beresolusi tinggi, bermain game dengan grafis intens, hingga multitasking tanpa gangguan. 

Kombinasi antara hardware dan software yang saling disesuaikan membuat pengalaman pengguna terasa lebih mulus.

Sementara itu, perangkat dari produsen lain memanfaatkan beragam jenis prosesor dari perusahaan berbeda. 

Ada prosesor yang unggul dalam kecepatan pemrosesan data, ada yang fokus pada efisiensi daya baterai, dan ada pula yang dirancang khusus untuk aplikasi berat atau permainan grafis tinggi. 

Contoh yang sering digunakan antara lain MediaTek, Qualcomm, dan Snapdragon, masing-masing menghadirkan karakteristik performa berbeda. 

Hasil akhirnya adalah pengalaman penggunaan yang bervariasi tergantung produsen dan tipe perangkat yang dipilih.

4. Aplikasi yang Tersedia
Perbandingan berikutnya dapat dilihat dari ekosistem aplikasi yang dapat digunakan pada kedua perangkat. 

Pengguna perangkat buatan Apple memperoleh akses ke penyedia aplikasi resminya, yang dikenal menghadirkan pilihan aplikasi dengan standar kualitas tinggi serta beberapa fitur khusus yang tidak tersedia di platform lain. 

Kurasi yang ketat membuat aplikasi di dalamnya dianggap lebih terjamin dari segi keamanan maupun stabilitas.

Sebaliknya, perangkat dari berbagai produsen menawarkan toko aplikasi yang berbeda, namun umumnya menggunakan layanan distribusi aplikasi yang lebih luas cakupannya. 

Pengguna dapat menemukan banyak pilihan aplikasi, mulai dari yang gratis hingga berbayar, dengan variasi fitur yang sangat beragam. 

Meski demikian, karena kebijakan tiap pengembang tidak seragam, kualitas aplikasi dapat bervariasi, sehingga pengguna perlu lebih selektif saat memilih aplikasi yang akan dipasang.

5. Harga di Pasaran
Jika membahas soal biaya, keduanya juga menunjukkan perbedaan yang cukup jelas. Produk keluaran Apple termasuk dalam kategori premium karena menawarkan desain yang khas, performa tinggi, serta dukungan software jangka panjang. 

Hal ini membuat harga jual perangkatnya berada di kelas yang lebih tinggi, bahkan model paling dasar sudah berada pada rentang beberapa juta rupiah.

Di sisi lain, perangkat dari produsen lain hadir dengan pilihan harga yang jauh lebih beragam. Ada model dengan harga ekonomis yang dapat dijangkau banyak pengguna, hingga tipe kelas atas yang menawarkan fitur unggulan serupa perangkat premium lainnya. 

Penentuan harga sangat dipengaruhi oleh merek, kapasitas penyimpanan, ukuran layar, teknologi prosesor, maupun fitur tambahan yang disediakan. 

Dengan pilihan yang luas ini, pengguna lebih mudah menyesuaikan anggaran mereka dengan kebutuhan perangkat yang diinginkan.

Rekomendasi Tablet dan iPad Terlaris 

Melanjutkan pembahasan mengenai perbedaan harga antara kedua jenis perangkat tersebut, berikut adalah beberapa opsi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan pilihan. 

Perhatikan setiap detailnya agar kamu bisa menyesuaikan kebutuhan dengan anggaran yang tersedia.

Pilihan dari Apple:
Model generasi kesembilan berada di kisaran sekitar Rp 5,2 juta dan menjadi opsi paling terjangkau di lini ini.
Model Air generasi kelima dibanderol kurang lebih Rp 10,7 juta dengan performa yang lebih tinggi dan desain yang lebih ringkas.
Model Pro generasi keenam menawarkan spesifikasi kelas atas dengan harga sekitar Rp 14,7 juta.

Pilihan dari berbagai produsen lain:
Samsung Galaxy Tab A7 Lite dapat ditemukan mulai dari harga sekitar Rp 1 juta, cocok untuk penggunaan dasar.
Itel Pad 1 berada di kisaran Rp 1,4 juta dan menawarkan fitur yang cukup untuk kebutuhan harian.
Huawei Matepad 11.5 S dijual sekitar Rp 7 juta dengan performa yang lebih matang untuk produktivitas.
Samsung Galaxy Tab S7 FE 5G berada di rentang Rp 7,7 juta dan mendukung konektivitas yang lebih cepat.

Dengan daftar di atas, kamu bisa menilai mana perangkat yang paling sesuai untuk aktivitas belajar, bekerja, atau hiburan. 

Sebagai penutup, memahami perbedaan tablet dan iPad membantu kamu memilih perangkat yang paling pas untuk kebutuhan sehari-hari tanpa kebingungan lagi.

Terkini