Starlink Gratiskan Layanan untuk Korban Banjir Sumatera

Senin, 01 Desember 2025 | 15:27:27 WIB
Starlink Gratiskan Layanan untuk Korban Banjir Sumatera

JAKARTA - Upaya pemulihan pascabencana di wilayah Sumatera kini mendapatkan dukungan dari teknologi global lewat layanan internet satelit Starlink.

Di tengah kondisi banjir parah yang melanda sejumlah provinsi, akses komunikasi menjadi salah satu kebutuhan paling mendesak. 

Banyak jaringan seluler yang lumpuh, perangkat BTS rusak, hingga kabel fiber optik putus akibat terjangan banjir dan longsor. 

Dalam situasi inilah Starlink hadir memberikan layanan gratis bagi masyarakat terdampak, memastikan komunikasi tetap berjalan saat warga membutuhkan akses informasi dan koordinasi darurat.

Kebijakan yang diumumkan melalui akun resmi Starlink di X (Twitter) ini berlaku bagi pelanggan baru maupun pelanggan lama hingga akhir Desember 2025. 

Langkah tersebut langsung disambut publik sebagai bentuk kepedulian teknologi global terhadap upaya pemulihan Indonesia. 

Starlink menyampaikan bahwa keputusan ini diambil untuk membantu daerah-daerah yang mengalami kerusakan konektivitas parah akibat bencana hidrometeorologi yang meluas di Sumatera.

Di sisi lain, pengumuman ini juga mempertegas posisi Starlink sebagai layanan satelit yang selama ini dikenal cukup responsif terhadap keadaan darurat di berbagai negara. 

Dalam bencana besar, konektivitas sering kali menjadi hal pertama yang terputus, padahal keberadaannya vital untuk evakuasi, penyaluran bantuan, dan pelaporan kondisi lapangan.

Pernyataan Elon Musk dan Kebijakan Global Starlink

Pendiri sekaligus CEO SpaceX, Elon Musk, turut memberikan penjelasan mengenai kebijakan penggratisan layanan tersebut. 

Melalui unggahan di X, Musk menegaskan bahwa langkah tersebut bukan tindakan khusus untuk wilayah tertentu saja, tetapi merupakan standar yang diterapkan Starlink di seluruh dunia setiap kali terjadi bencana alam.

"Kami memang menggratiskan Starlink setiap kali terjadi bencana alam di mana pun. Tidak pantas kalau kami mengambil untung dari musibah," ujar Musk.

Pernyataan ini menekankan bahwa dalam kondisi darurat, etika kemanusiaan harus menjadi prioritas, terutama ketika masyarakat membutuhkan akses internet untuk bertahan hidup dan berkomunikasi. 

Musk menyebut bahwa SpaceX telah lama memiliki kebijakan untuk menggratiskan Starlink demi menjaga konektivitas masyarakat di wilayah terdampak bencana.

Dalam pengumuman resminya, Starlink juga menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mempercepat pemindahan terminal, memastikan lokasi perangkat ditempatkan di area yang paling membutuhkan. 

"Bagi mereka yang terdampak banjir parah di Indonesia, Starlink menyediakan layanan gratis bagi pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember 2025," tulis Starlink dalam pernyataannya.

Fasilitas gratis ini diberikan secara otomatis kepada pengguna aktif. Pelanggan tidak perlu melakukan langkah tambahan karena sistem akan mengaktifkan paket bantuan secara langsung di akun masing-masing.

 Sementara itu, pelanggan yang layanannya sempat dijeda tetap mendapatkan internet selama masa bantuan, sehingga mereka bisa segera mengaktifkan ulang koneksi tanpa biaya.

Untuk masyarakat yang baru ingin menggunakan Starlink, layanan juga dibuka secara gratis khusus untuk wilayah terdampak. 

Pengguna hanya perlu membeli perangkat, mengaktifkan unit, lalu membuat tiket dukungan dengan kode “Dukungan Banjir Indonesia” agar mendapatkan akses gratis selama masa pemulihan.

Peran Pemerintah dalam Mempercepat Pemulihan Jaringan

Dari sisi pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) memastikan bahwa langkah penanganan jaringan komunikasi juga terus dilakukan. Kemenkomdigi membentuk satuan tugas khusus yang bertugas memetakan kerusakan dan mempercepat pemulihan infrastruktur telekomunikasi di wilayah yang terdampak banjir.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemenkomdigi, Wayan Toni Suprianto, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengidentifikasi Base Transceiver Station (BTS) yang tidak berfungsi serta kabel fiber optik yang putus.

 "Sudah ada Satgas di Komdigi. Kami fokus di identifikasi terhadap BTS yang down dan kabel fiber optic yang putus dampak banjir dan longsor, termasuk koordinasi dengan operator dan stakeholder terkait recovery jaringan," ujar Wayan.

Untuk jaringan darurat, pemerintah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) agar menyiapkan solusi jangka pendek dalam mendukung daerah yang akses komunikasinya lumpuh total.

 Langkah ini diambil agar perbaikan jaringan tetap sejalan dengan upaya evakuasi dan distribusi bantuan oleh tim gabungan.

Selain itu, pemerintah pusat juga berkoordinasi dengan operator seluler untuk memastikan layanan telekomunikasi dapat pulih secara bertahap. 

Hal ini penting untuk menjamin bahwa warga bisa menghubungi keluarga, mengakses layanan darurat, atau menggunakan internet sebagai sumber informasi dalam keadaan genting.

Perkembangan Korban dan Situasi Terkini di Sumatera

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan terbaru mengenai kondisi bencana hidrometeorologi yang menerjang Sumatera. Bencana yang terjadi di tiga provinsi—Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat—mengakibatkan korban jiwa yang cukup besar.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, melaporkan total sementara 174 jiwa meninggal dunia, sementara 79 orang masih hilang dan 12 orang mengalami luka-luka. 

Sumatera Utara tercatat sebagai wilayah dengan korban terbanyak, dengan 116 warga meninggal dunia dan 42 orang hilang. 

Korban tersebar di sejumlah daerah seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Humbang Hasundutan, Padang Sidempuan, dan Pakpak Barat.

Data ini menunjukkan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera merupakan salah satu peristiwa hidrometeorologi terbesar pada penghujung 2025. 

Kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas masyarakat, dan terputusnya layanan komunikasi menjadikan bantuan konektivitas seperti yang diberikan Starlink sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan.

Di tengah upaya evakuasi dan pencarian korban, layanan internet menjadi kebutuhan penting untuk memudahkan koordinasi tim lapangan, penyebaran informasi resmi, hingga memudahkan warga melapor dan mencari anggota keluarga yang belum ditemukan.

Terkini

10 Daftar HP Samsung Terbaru dan Harganya November 2025

Senin, 01 Desember 2025 | 15:55:06 WIB

Apakah Erafone Jual HP Second? Cek Fakta & Alternatifnya

Senin, 01 Desember 2025 | 15:54:52 WIB

Penyebab dan Penanganan Gigi Berlubang Tumbuh Daging

Senin, 01 Desember 2025 | 15:28:01 WIB

Cara Ampuh Atasi Milia Membandel Bertahun-Tahun di Wajah

Senin, 01 Desember 2025 | 15:27:56 WIB

Penyebab Bangun Pukul 3 Pagi dan Cara Mengatasinya

Senin, 01 Desember 2025 | 15:27:36 WIB