JAKARTA - Pertumbuhan kualitas koneksi digital di Indonesia memasuki fase yang menunjukkan perkembangan menggembirakan sepanjang 2025. Peningkatan signifikan yang terlihat pada kecepatan internet seluler maupun fixed broadband mengindikasikan bahwa infrastruktur telekomunikasi nasional terus membaik dan semakin mampu memenuhi kebutuhan digital masyarakat.
Lonjakan kecepatan ini terekam dalam laporan DataReportal bertajuk “Digital 2026 edisi Oktober 2025” yang dipublikasikan pada November 2025. Dengan basis pengukuran Ookla per Agustus 2025, laporan tersebut memberi gambaran menyeluruh tentang performa jaringan di Indonesia yang kini bergerak menuju kualitas lebih stabil dan responsif.
Lonjakan Kecepatan Internet Seluler Selama 2025
Dalam laporan DataReportal tersebut, Indonesia mencatat peningkatan mencolok pada kecepatan internet seluler. Median kecepatan unduh (download) kini mencapai 45,01 Mbps, naik 53,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka median ini menggambarkan titik tengah dari keseluruhan hasil pengukuran yang dilakukan Speedtest, sehingga dianggap lebih representatif terhadap pengalaman nyata pengguna sehari-hari.
Selain kecepatan unduh, median kecepatan unggah (upload) internet seluler juga meningkat menjadi 16,02 Mbps, atau lebih cepat 17,5 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, latensi—yang menentukan kecepatan respons jaringan ikut membaik dengan nilai 22 ms, turun 8,3 persen dari tahun sebelumnya.
Penurunan latensi ini menjadi sinyal positif karena semakin kecil angkanya, semakin baik pengalaman pengguna saat menelusuri internet, bermain game, atau melakukan panggilan video.
Kecepatan seluler Indonesia yang terus membaik ini menunjukkan bahwa operator telekomunikasi semakin agresif memperluas cakupan jaringan dan melakukan peningkatan kapasitas, baik melalui modernisasi BTS hingga pemanfaatan spektrum yang lebih efisien.
Perkembangan Internet Kabel yang Ikut Menguat
Tak hanya jaringan seluler, performa internet kabel (fixed broadband) di Indonesia juga menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Berdasarkan laporan DataReportal x Ookla tersebut, median kecepatan unduh internet kabel kini berada pada angka 39,88 Mbps, atau naik 24,4 persen dibanding periode sebelumnya.
Kecepatan unggah fixed broadband juga naik menjadi 26,61 Mbps, mencatat kenaikan 37,4 persen dalam satu tahun. Latensi internet kabel pun membaik ke angka 7 ms, turun 12,5 persen, yang menandai respons jaringan lebih cepat serta koneksi yang lebih stabil untuk aktivitas digital intensif seperti streaming kualitas tinggi atau video conference.
Laporan tersebut menegaskan bahwa penggunaan median sebagai metode pengukuran memberikan gambaran lebih akurat. Nilai rata-rata biasa (mean) bisa terdistorsi oleh hasil ekstrem, sementara median menunjukkan bahwa setengah pengguna mendapatkan kecepatan di bawah nilai tersebut, dan setengahnya lagi berada di atasnya.
Model ini lebih tepat untuk menilai pengalaman pengguna secara keseluruhan yang sering kali berbeda-beda berdasarkan lokasi dan kualitas jaringan.
Bekasi dan Jakarta Selatan Jadi Kota Tercepat Nasional
Dalam laporan Speedtest yang diterbitkan terpisah oleh Ookla, beberapa kota di Indonesia menonjol sebagai wilayah dengan internet mobile tercepat. Bekasi dan Jakarta Selatan (Jaksel) berada di posisi teratas dengan median kecepatan unduh tembus di atas 50 Mbps.
Bekasi mencatat 54,59 Mbps untuk median download speed, sementara Jakarta Selatan berada di angka 52,29 Mbps. Kedua wilayah ini menunjukkan kualitas jaringan yang lebih baik dibandingkan sebagian besar kota lain di Indonesia, meskipun secara global masih berada di peringkat bawah dari total 148 kota yang masuk pemeringkatan.
Pada sisi unggah dan latensi, Bekasi memiliki median upload 21,05 Mbps serta latensi 18 ms. Jakarta Selatan berada pada median upload 17,84 Mbps dengan latensi 20 ms. Pencapaian ini menunjukkan bahwa kedua kota tersebut menjadi representasi kota-kota dengan jaringan seluler paling unggul di Indonesia saat ini.
Meskipun capaian di tingkat nasional belum mampu membawa Indonesia naik ke posisi papan atas global, peningkatan ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah, operator seluler, dan penyedia layanan internet mulai membuahkan hasil. Infrastruktur telekomunikasi terus berkembang dan memberi pengalaman digital lebih baik bagi pengguna.
Indikasi Penguatan Infrastruktur Digital Nasional
Peningkatan kecepatan internet pada 2025 ini dapat dibaca sebagai sinyal bahwa pembangunan infrastruktur digital di Indonesia bergerak ke arah yang lebih matang.
Lonjakan kecepatan pada jaringan seluler dan fixed broadband menjadi indikator bahwa investasi operator pada perluasan jaringan, peningkatan kapasitas, serta pemanfaatan teknologi baru mulai memberikan efek nyata.
Dengan kebutuhan digital yang semakin kompleks—terutama untuk bekerja, belajar, hiburan, hingga transaksi digital—perbaikan performa internet sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.
Jika tren peningkatan yang sama terus berlanjut, Indonesia berpotensi memperkecil kesenjangan kualitas jaringan dengan negara-negara yang sudah lebih maju dalam infrastruktur digitalnya.