Panduan Lengkap Cara Membeli Saham IPO dengan Strategi Tepat dan Aman

Jumat, 28 November 2025 | 10:45:13 WIB
Panduan Lengkap Cara Membeli Saham IPO dengan Strategi Tepat dan Aman

JAKARTA - Initial Public Offering (IPO) menjadi momen strategis bagi perusahaan untuk membuka kepemilikan saham kepada publik. 

Bagi investor, IPO menawarkan peluang awal masuk ke emiten potensial dengan harga yang relatif atraktif. Namun, membeli saham IPO bukan sekadar langkah instan, melainkan melalui serangkaian tahapan yang harus dipahami agar keputusan investasi tepat.

Tahap pertama adalah bookbuilding, di mana penjamin emisi (underwriter) menghimpun minat investor untuk menentukan harga indikatif saham. Investor, baik institusi maupun ritel, menyampaikan pemesanan melalui sistem e-IPO atau aplikasi sekuritas. 

Misalnya, pada IPO PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), harga indikatif ditetapkan antara Rp525 hingga Rp695 per saham. Tahap ini tidak memerlukan pembayaran, tetapi menandai besarnya minat pasar dan menjadi dasar penetapan harga final.

Setelah bookbuilding, underwriter menetapkan harga final berdasarkan permintaan investor. Harga ini menjadi harga resmi yang ditawarkan pada masa penawaran umum. Jika permintaan tinggi, harga cenderung berada di batas atas rentang indikatif. 

Penentuan harga final merupakan momen penting karena memengaruhi potensi keuntungan dan risiko yang akan dihadapi investor saat saham mulai diperdagangkan.

Penawaran Umum dan Penjatahan Saham

Setelah harga final ditetapkan, proses berlanjut ke masa penawaran umum. Investor melakukan pemesanan secara resmi melalui e-IPO atau aplikasi sekuritas, dengan memastikan dana tersedia di rekening dana nasabah (RDN).

Jika permintaan melebihi jumlah saham yang ditawarkan (oversubscribed), alokasi saham dilakukan melalui mekanisme penjatahan (allotment) oleh underwriter.

Penjatahan saham memastikan distribusi adil bagi investor. Pada kasus oversubscribed, investor bisa mendapatkan sebagian (partial allotment) atau bahkan tidak memperoleh saham sama sekali. 

Misalnya, SUPA melepas sebanyak 4,40 miliar saham baru atau 44 juta lot, setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor. Investor yang menawar 100 lot bisa jadi hanya memperoleh sebagian atau tidak sama sekali, tergantung alokasi akhir.

Distribusi saham dan refund menjadi tahap berikutnya. Saham yang dialokasikan masuk ke portofolio investor di broker masing-masing, sementara dana yang tidak digunakan dikembalikan ke RDN. 

Refund biasanya diproses dalam satu hari kerja setelah penjatahan, memastikan investor memiliki kepastian dana sekaligus kepemilikan saham yang sah secara resmi.

Hari Pencatatan dan Peran Underwriter

Hari pencatatan (listing day) menandai awal perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ticker resmi. Harga saham pada hari pertama bisa bergerak naik atau turun sesuai transaksi pasar. 

Investor yang memperoleh saham pada IPO bisa menjual atau menambah kepemilikan mulai hari ini. Pergerakan harga juga dapat memicu auto rejection atas (ARA) jika lonjakan harga signifikan terjadi dalam satu sesi perdagangan.

Underwriter atau penjamin emisi efek (PEE) berperan penting dalam kesuksesan IPO. Tugas mereka mencakup penyusunan prospektus, valuasi, due diligence, penetapan harga, bookbuilding, pemasaran, dan distribusi saham ke publik. 

Underwriter juga memberi jaminan atas kelancaran penawaran. Jika terdapat sisa saham, underwriter dapat membeli sisanya melalui kontrak full commitment agar IPO tetap sukses.

Bentuk perjanjian antara emiten dan underwriter juga bisa best effort, di mana underwriter tidak wajib menyerap sisa saham. Reputasi underwriter menjadi faktor krusial karena memengaruhi kepercayaan investor terhadap IPO. 

Dalam IPO SUPA, empat underwriter terlibat: Mandiri Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, dan Sucor Sekuritas. Bentuk kontrak yang digunakan adalah full commitment, menjamin penyerapan saham seluruhnya oleh pasar atau underwriter.

Strategi dan Keuntungan Investor IPO

Memahami seluruh proses IPO menjadi kunci sukses bagi investor. Dengan memahami tahapan bookbuilding, penawaran umum, penjatahan, dan pencatatan, investor dapat merencanakan strategi alokasi dana dan prediksi potensi keuntungan. 

Pengetahuan ini juga membantu mengelola risiko saat saham mulai diperdagangkan, terutama pada IPO yang oversubscribed.

Selain itu, investor bisa menilai kualitas IPO dengan meninjau reputasi underwriter dan jumlahnya. Underwriter yang kredibel menjamin kelancaran proses dan memberikan keyakinan bahwa saham yang ditawarkan memiliki prospek wajar. 

Kombinasi antara strategi pribadi dan pemahaman prosedur IPO memungkinkan investor memanfaatkan momentum awal dengan lebih efektif.

Bagi pemula maupun investor berpengalaman, IPO menawarkan kesempatan memasuki saham dengan harga menarik sebelum terbuka ke pasar luas. 

Keseluruhan proses yang terstruktur menjamin transparansi dan kepastian hukum, sekaligus menjadi dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih matang dan terukur.

Terkini