Optimisme Ekonomi Kuartal IV Dorong Pertumbuhan Nasional Tetap Positif

Jumat, 28 November 2025 | 10:45:02 WIB
Optimisme Ekonomi Kuartal IV Dorong Pertumbuhan Nasional Tetap Positif

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 diperkirakan berada pada rentang 5,6–5,7 persen.

Prediksi ini menunjukkan momentum ekonomi yang mulai berbalik dari periode perlambatan menuju pemulihan.

“Kami berharap ekonomi di triwulan IV bisa tumbuh 5,6-5,7 persen. Kalau ini terjadi, maka momentum pertumbuhan ekonomi kita sudah berbalik, dari melambat ke arah percepatan. Laju pertumbuhan ekonomi setahun penuh bisa mencapai 5,2 persen,” ujar Purbaya.

Sebagai gambaran, data resmi menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,87 persen, meningkat menjadi 5,12 persen pada kuartal II, dan kembali melambat menjadi 5,04 persen pada triwulan III. 

Pergerakan ini mencerminkan dinamika ekonomi yang mulai stabil dan menunjukan tanda-tanda positif menjelang akhir tahun.

Pemulihan ini terutama terlihat dari meningkatnya aktivitas sektor riil dan keyakinan investor terhadap kondisi ekonomi nasional. Dengan momentum ini, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut pada kuartal terakhir tahun ini.

Indeks Saham Mencatat Rekor Baru, Sinyal Positif Pasar

Salah satu indikasi pemulihan ekonomi terlihat dari kinerja pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor baru di level 8.602, menandai optimisme investor terhadap prospek ekonomi jangka panjang.

Meskipun pasar saham sering dianggap hanya berdampak pada kalangan tertentu, Purbaya menilai pencapaian IHSG mencerminkan sinyal positif bagi seluruh pelaku ekonomi. Kinerja positif pasar modal diyakini akan menarik investor jangka pendek untuk turut masuk, sehingga mendukung likuiditas dan pergerakan ekonomi lebih luas.

Peningkatan IHSG juga menjadi bukti bahwa strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas dan mendukung sektor riil mulai terlihat hasilnya. Kondisi ini membuka peluang bagi pertumbuhan investasi yang lebih merata dan memperkuat fondasi ekonomi nasional menjelang akhir tahun.

Stimulus SAL Dukung Aktivitas Sektor Riil

Purbaya menekankan bahwa penempatan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) menjadi salah satu pendorong utama pemulihan ekonomi. Pemerintah awalnya menyalurkan injeksi dana Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), kemudian ditambah Rp76 triliun agar sektor riil dapat bergerak lebih aktif.

“Stimulus ini meningkatkan optimisme masyarakat dan memicu pergerakan ekonomi,” ujar Purbaya. Injeksi dana tersebut diharapkan memperkuat aktivitas usaha, memacu konsumsi, dan menumbuhkan pertumbuhan di berbagai sektor industri.

Selain itu, indeks kepercayaan konsumen terhadap kinerja pemerintah yang meningkat menjadi indikator positif. Nilai indeks naik menjadi 113,3 dari sebelumnya 101,5, menunjukkan masyarakat mulai yakin terhadap arah kebijakan ekonomi dan stabilitas nasional. 

Dengan meningkatnya kepercayaan, diharapkan demonstrasi dan gejolak sosial dapat berkurang, sehingga pemerintah dapat lebih fokus menjalankan program-program pertumbuhan.

Momentum Perbaikan Jadi Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan

Menteri Keuangan menekankan pentingnya menjaga momentum perbaikan ekonomi agar pertumbuhan yang sudah mulai membaik tidak tergerus. 

“Kuncinya ke depan adalah kita harus terus jaga momentum perbaikan ini. Jangan sampai hilang sehingga kita bisa menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. Kalau kita bisa jaga sih, tahun depan kita bisa tumbuh 6 persen dengan tidak terlalu sulit, saya pikir,” jelasnya.

Penguatan pertumbuhan ekonomi ini menjadi strategi jangka panjang bagi pemerintah dalam menciptakan kondisi yang lebih stabil dan inklusif. 

Dengan menjaga keyakinan pasar, memperluas stimulus sektor riil, serta mendukung kepercayaan masyarakat, peluang pertumbuhan ekonomi nasional menuju level 6 persen pada tahun berikutnya dinilai realistis.

Selain itu, sinergi antara pemerintah, sektor perbankan, dan pelaku usaha menjadi kunci agar efek positif dari stimulus ekonomi dapat dirasakan secara merata.

Pemerintah berharap berbagai langkah ini tidak hanya mendorong pemulihan ekonomi, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Terkini