JAKARTA - Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025 kembali menjadi ajang pembuktian kemampuan atlet loncat indah tanah air.
Pelatih tim nasional loncat indah, Harly Ramayani, menyatakan kegembiraannya atas munculnya regenerasi atlet muda yang ikut berkompetisi di turnamen ini.
Gelaran selama tiga hari tersebut memperlihatkan banyak atlet baru yang menunjukkan kualitas teknik menonjol, menandakan regenerasi berjalan sesuai harapan.
Harly menekankan bahwa keberhasilan regenerasi ini penting untuk menjaga kontinuitas prestasi tim loncat indah. “Saya gembira karena atlet-atlet muda yang muncul di IOAC jumlahnya banyak dan kualitasnya bagus,” ucap Harly.
Ia menambahkan, munculnya atlet muda dengan kemampuan teknis mumpuni menjadi modal penting untuk menghadapi kompetisi di level regional dan internasional. Kualitas lompatan yang diperlihatkan tidak hanya dari sisi ketinggian dan presisi, tetapi juga tingkat kesulitan yang berhasil dieksekusi dengan baik.
Kemampuan Teknik Loncat yang Menjanjikan
Selain jumlah, aspek teknis atlet muda menjadi sorotan utama Harly. Beberapa peserta muda telah mampu melakukan lompatan dengan tingkat kesulitan tinggi, sesuatu yang biasanya diharapkan dari atlet yang lebih berpengalaman. Menurut Harly, hal ini menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan sejak dini membuahkan hasil.
“Dari segi teknis, kualitasnya sudah mulai bagus. Atlet muda ini mampu melakukan loncatan-loncatan sulit dengan teknik yang baik,” tambahnya.
Penampilan atlet muda tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan optimisme bagi tim pelatih dan pengurus terkait keberlanjutan prestasi olahraga ini.
Mereka yang semula dipersiapkan sebagai penerus kini menunjukkan potensi yang nyata untuk bersaing di ajang internasional, sekaligus menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sebaya untuk meningkatkan kemampuan.
Pemanasan Menuju SEA Games 2025
IOAC 2025 juga dimanfaatkan sebagai pemanasan bagi atlet yang akan berlaga di SEA Games 2025. Pada nomor synchro menara putri, kontingen Merah Putih mengandalkan Gladies Lariesa dan Linar Betiliana dengan target medali perak.
Sementara nomor synchro putra menjadi ajang pembuktian duet Andriyan dan Muhamad Yudha Prastiyo yang menargetkan medali perunggu. Turnamen ini memberikan kesempatan untuk menyesuaikan ritme lomba dan mematangkan strategi sebelum menghadapi persaingan tingkat Asia Tenggara.
Selain mempersiapkan teknik dan stamina, IOAC juga menjadi wahana evaluasi performa setiap atlet. Pelatih dan pengurus dapat melihat kesiapan mental dan fisik atlet, sekaligus menentukan langkah-langkah perbaikan.
Dengan pemusatan latihan dan pertandingan simulasi seperti ini, tim nasional loncat indah memiliki peluang lebih besar untuk meraih prestasi maksimal di SEA Games.
Malaysia dan Thailand Jadi Pesaing Berat
Harly menilai kompetisi di SEA Games nanti akan cukup menantang, terutama karena adanya pesaing berat dari Malaysia dan Thailand. Untuk nomor putri, Malaysia diprediksi menjadi lawan utama, sementara nomor putra harus menghadapi persaingan dari Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pelatih timnas lainnya, Ronald Herbintoro, menekankan bahwa target medali perak untuk putri dan perunggu untuk putra realistis, mengingat kualitas lawan yang kuat.
Meskipun kompetisi berat, Harly optimis regenerasi atlet muda akan memberikan energi baru bagi tim nasional. Atlet-atlet muda yang sudah menunjukkan performa mumpuni di IOAC 2025 diharapkan mampu menambah kekuatan tim, menjaga tradisi prestasi Indonesia, dan menambah koleksi medali di SEA Games.
Dengan pembinaan yang konsisten dan dukungan penuh dari pelatih, regenerasi atlet loncat indah Indonesia diyakini akan berjalan berkelanjutan, menyiapkan generasi penerus yang kompetitif di kancah internasional.