JAKARTA - Ratu Maxima, Permaisuri Raja Belanda Willem-Alexander, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia sebagai Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA).
Dalam kunjungan ini, ia menekankan pentingnya memperkuat literasi keuangan dan inklusi finansial di tengah masyarakat. Rangkaian pertemuan dilakukan dengan berbagai lembaga penting, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan.
Ratu Maxima menegaskan bahwa edukasi finansial tidak hanya ditujukan bagi masyarakat yang sudah memiliki akses ke layanan keuangan, tetapi harus mampu menjangkau semua lapisan masyarakat agar memiliki perencanaan keuangan yang sehat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan bahwa pembahasan utama meliputi inklusi, literasi perbankan, serta produk-produk keuangan seperti tabungan dan layanan kredit. Ratu Maxima menyoroti risiko layanan keuangan yang berisiko tinggi, termasuk pinjaman online, bila tidak direncanakan dengan baik.
Ia menekankan bahwa pemahaman tentang risiko ini harus menjadi bagian dari edukasi finansial yang menyeluruh. Strategi ini diharapkan mampu mencegah masyarakat dari over utang dan mempermudah pengelolaan keuangan di masa depan.
Langkah Pemerintah Perkuat Kesehatan Finansial
Sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia memperluas mandat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). DNKI tidak hanya mendorong akses masyarakat terhadap layanan keuangan, tetapi juga bertugas memastikan kesehatan finansial setiap individu.
Langkah ini diharapkan membantu masyarakat mengenali risiko dari berbagai produk keuangan, mengelola pinjaman dengan bijak, dan menjaga proporsi pengeluaran agar tidak melebihi kemampuan finansial.
Pemerintah melalui OJK juga akan memantau penggunaan layanan keuangan secara lebih detail agar individu tidak terbebani dengan utang berlebihan.
Ratu Maxima menekankan bahwa monitoring semacam ini penting untuk membangun masyarakat yang sadar finansial. Edukasi dan pemantauan yang konsisten dapat mencegah praktik keuangan yang merugikan masyarakat.
Selain itu, strategi ini membantu pemerintah mengarahkan masyarakat agar bisa memanfaatkan layanan keuangan secara optimal tanpa mengorbankan kesejahteraan finansial di masa depan.
Pertemuan Tingkat Tinggi dengan Lembaga Keuangan
Rangkaian pertemuan Ratu Maxima meliputi Ministerial Group Meeting dengan Ketua OJK, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, serta berbagai pejabat tinggi pemerintah dan bank sentral.
Pada kesempatan ini, isu terkait literasi perbankan, tabungan, pinjaman, dan pengelolaan risiko dibahas secara mendalam. Ia menekankan perlunya integrasi antara edukasi, pengawasan, dan pelayanan agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan secara bertanggung jawab.
Selain itu, Ratu Maxima hadir pada acara fokus grup mengenai fraud dan scam serta kesehatan finansial nasional. Kegiatan ini membahas strategi mencegah praktik penipuan keuangan dan membekali masyarakat dengan kemampuan mengenali risiko keuangan.
Hal ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas keuangan masyarakat, terutama di era digital di mana layanan finansial mudah diakses, tetapi risiko penyalahgunaan juga meningkat.
Pesan dan Harapan Ratu Maxima
Dalam pertemuan bilateral dengan OJK dan konferensi pers, Ratu Maxima menekankan bahwa literasi finansial dan inklusi bukan sekadar program administratif, tetapi bagian dari pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Ia mengajak semua pihak untuk memprioritaskan edukasi keuangan yang praktis, termasuk memahami produk tabungan, pinjaman, dan manajemen risiko pribadi.
Ratu Maxima juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat agar target inklusi finansial dapat tercapai secara menyeluruh.
Dengan kunjungan ini, Indonesia mendapatkan dorongan internasional untuk memperkuat strategi inklusi keuangan dan kesehatan finansial masyarakat. Fokus pada edukasi, monitoring, dan pemanfaatan produk keuangan secara bertanggung jawab diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ratu Maxima juga menekankan bahwa upaya ini harus berkelanjutan agar masyarakat tidak hanya memiliki akses layanan keuangan, tetapi juga mampu mengelola risiko dan membuat keputusan finansial yang bijak.