Efek Samping Botox yang Perlu Diketahui Sebelum Suntik

Kamis, 27 November 2025 | 14:42:10 WIB
Efek Samping Botox yang Perlu Diketahui Sebelum Suntik

JAKARTA - Botox populer sebagai prosedur cepat untuk mengurangi kerutan dengan minim downtime. Banyak orang menganggap botox sepenuhnya aman, padahal seperti prosedur medis lain, tetap ada risiko efek samping, walau umumnya ringan dan bersifat sementara. Memahami efek samping botox sebelum menjalani prosedur akan membantu Anda lebih siap dan terhindar dari komplikasi yang tidak diinginkan.

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika Arini Astasari menjelaskan bahwa sebagian besar efek samping botox adalah wajar, tetapi tetap penting untuk dilakukan oleh tenaga medis kompeten. 

“Botox adalah prosedur yang sangat aman jika dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dan kompeten. Efek sampingnya umumnya bersifat sementara dan ringan,” jelas Arini.

Efek Ringan yang Sering Terjadi

Efek samping botox biasanya ringan dan bersifat sementara, terutama pada area suntikan. Beberapa keluhan yang umum dialami pasien antara lain nyeri, kemerahan, atau sedikit bengkak di lokasi suntikan. Memar kecil (bruising) juga bisa terjadi, terutama bagi pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah atau suplemen tertentu sebelum prosedur.

1. Bengkak dan memar di area suntikan
Nyeri ringan, kemerahan, dan sedikit bengkak adalah efek samping yang normal. Memar dapat diminimalkan dengan menghindari obat pengencer darah seperti aspirin, ibuprofen, atau suplemen vitamin E beberapa hari sebelum prosedur.

2. Kelopak mata turun (ptosis)
Ptosis atau turunnya kelopak mata sering membuat pasien khawatir. “Ptosis sebenarnya dapat dicegah. Kondisi ini terjadi jika suntikan tidak tepat sehingga toksin menyebar ke otot pengangkat kelopak mata,” ujar Arini.
Pemahaman anatomi wajah dan penggunaan dosis yang tepat menjadi kunci utama pencegahannya, seperti yang ditegaskan dalam publikasi Plastic and Reconstructive Surgery.

3. Ekspresi wajah terlihat kaku
Dosis botox yang terlalu tinggi atau titik suntik yang tidak akurat dapat menimbulkan kesan kaku dan tidak natural pada wajah. Hal ini menjadi salah satu kekhawatiran utama pasien estetika.

4. Spock brow
Fenomena spock brow terjadi ketika ujung alis terangkat terlalu tinggi, sehingga terlihat seperti karakter Spock. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan pelemahan otot di area dahi dan biasanya dapat dicegah dengan teknik suntik yang tepat.

5. Efek samping sistemik
Dosis botox yang sangat besar dapat memicu gejala seperti kelemahan otot, gangguan penglihatan, kesulitan menelan, hingga sesak napas. Arini menekankan bahwa risiko ini sangat rendah apabila prosedur dilakukan sesuai standar medis.

Cara Mengurangi Risiko Efek Samping

Memahami cara meminimalkan risiko dapat membuat prosedur botox lebih aman dan nyaman. Berikut beberapa langkah penting:

Pilih dokter berpengalaman dan kompeten.

Lakukan konsultasi sebelum prosedur untuk menyesuaikan dosis dan lokasi suntikan.

Ikuti instruksi pra dan pasca tindakan dengan cermat.

Sampaikan kondisi kesehatan atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi agar dokter bisa menyesuaikan prosedur.

Dengan pendekatan ini, botox tidak hanya aman, tapi juga bisa memberikan hasil maksimal baik untuk tujuan estetika maupun medis. Kesadaran akan efek samping dan cara pencegahannya memastikan prosedur berjalan lancar dan meminimalkan risiko komplikasi.

Dengan memahami lima efek samping botox—bengkak/memar, ptosis, ekspresi kaku, spock brow, dan efek sistemik—pasien bisa lebih siap sebelum menjalani prosedur. Meskipun risiko serius sangat rendah, tetap penting untuk memilih tenaga medis berkompeten dan mengikuti prosedur medis dengan benar.

Terkini