Buah Pilihan Ini Bisa Mendukung Usia Panjang dan Kesehatan Optimal

Kamis, 27 November 2025 | 14:01:41 WIB
Buah Pilihan Ini Bisa Mendukung Usia Panjang dan Kesehatan Optimal

JAKARTA - Buah identik dengan kesehatan, tetapi tidak semua jenis sama manfaatnya. 

Beberapa buah mengandung gula tinggi yang jika dikonsumsi berlebihan bisa memengaruhi metabolisme, berat badan, hingga kesehatan usus. Dr Steven Gundry, ahli bedah jantung dan pakar kesehatan usus, menyarankan agar masyarakat lebih selektif memilih buah rendah gula dan kaya polifenol. 

Ia menekankan bahwa buah sebaiknya dinikmati sebagai “permen alami,” dengan kesadaran penuh, bukan dikonsumsi tanpa batas.

Gundry menjelaskan bahwa pola makan yang mendukung umur panjang berfokus pada buah rendah gula, tinggi serat, dan polifenol. Ia menekankan agar perubahan pola makan tetap dikonsultasikan dengan dokter, terutama bagi penderita kondisi kesehatan tertentu. 

Sepanjang lebih dari 20 tahun, riset Gundry meneliti hubungan mikrobioma usus dengan penyakit kronis dan usia panjang. Dari temuannya, ia merinci sembilan buah yang dianggap terbaik untuk kesehatan jangka panjang.

Buah Rendah Gula dengan Kandungan Polifenol Tinggi

Buah sitrus seperti jeruk bali, jeruk keprok, hingga kumquat kaya vitamin C dan flavonoid yang mendukung mikrobioma usus. Gundry menekankan agar bagian putih (pith) tidak dibuang karena padat nutrisi. 

Selain itu, beri seperti blueberry, raspberry, dan blackberry rendah gula namun tinggi serat dan polifenol. Varian musiman atau blueberry liar biasanya memiliki antioksidan lebih tinggi, sehingga ideal dikonsumsi rutin.

Delima juga termasuk buah yang dianjurkan karena mengandung polifenol, termasuk punicalagin, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan sel. Meski rasanya manis, kadar gulanya relatif lebih rendah dibanding buah tropis lain. 

Alpukat, secara teknis buah, hampir tanpa gula dan tinggi lemak tak jenuh, serat, serta kalium. Gundry mengaku hampir setiap hari mengonsumsi alpukat karena membantu kenyang lebih lama dan menjaga kestabilan gula darah.

Lemak Sehat dan Buah Eksotis

Zaitun termasuk buah yang kaya polifenol kuat seperti hydroxytyrosol, sekaligus lemak sehat. Gundry menempatkan zaitun dan minyak zaitun extra virgin sebagai bagian penting pola makan penunjang kesehatan jantung, otak, dan usus. 

Kiwi juga rendah gula, kaya vitamin C, antioksidan, dan serat. Gundry menyarankan mengonsumsi kulitnya karena kandungan polifenol lebih tinggi dibanding daging buah.

Pisang hijau memiliki pati resisten yang berfungsi sebagai prebiotik, memberi “makanan” bagi bakteri baik usus. Pati ini berubah menjadi gula saat buah matang, sehingga manfaatnya menurun. 

Pisang hijau bisa dicampur ke smoothie atau yogurt untuk menjaga kesehatan pencernaan. Mangga muda juga rendah gula, kaya serat dan antioksidan, sehingga salad mangga muda menjadi pilihan sehat untuk menikmati buah tropis tanpa gula berlebih.

Buah Kecil yang Kaya Manfaat

Markisa merupakan buah kecil yang padat nutrisi, termasuk serat, vitamin A, dan polifenol. Bijinya berperan sebagai prebiotik alami yang mendukung kesehatan usus.

Kombinasi serat dan polifenol dalam buah-buahan ini membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus, mendukung metabolisme, dan menurunkan risiko penyakit kronis. Dengan pemilihan buah yang cermat, manfaatnya bisa dirasakan lebih optimal tanpa menambah konsumsi gula berlebihan.

Dr Gundry menegaskan, kunci menikmati buah untuk umur panjang bukan jumlah, tetapi kesadaran dalam memilih dan mengonsumsinya. 

Memahami kandungan gula, serat, dan polifenol pada setiap buah memungkinkan seseorang memaksimalkan nutrisi sekaligus menjaga kesehatan usus, jantung, dan metabolisme. Pola makan ini tidak hanya mendukung umur panjang tetapi juga membantu menjaga berat badan ideal dan keseimbangan energi.

Dengan mengutamakan buah rendah gula, kaya serat, dan polifenol dari jeruk, beri, delima, alpukat, zaitun, kiwi, pisang hijau, mangga muda, hingga markisa seseorang dapat membangun fondasi pola makan yang mendukung kesehatan jangka panjang. 

Pendekatan ini menekankan kualitas daripada kuantitas, memprioritaskan kesadaran dan manfaat nutrisi dibanding konsumsi berlebihan.

Mengonsumsi buah dengan bijak, disertai pola hidup sehat secara keseluruhan, menjadi strategi efektif menjaga kesehatan tubuh, pencernaan, dan metabolisme. Pilihan buah yang tepat mampu menjadi kunci umur panjang, mengurangi risiko penyakit kronis, dan meningkatkan kualitas hidup. 

Dengan langkah sederhana ini, setiap orang bisa menikmati manisnya buah sekaligus merasakan manfaat kesehatan yang optimal.

Terkini