Tren Sehat 3x3 Before 12 PM Ramai, Benarkah Efektif?

Kamis, 27 November 2025 | 12:35:06 WIB
Tren Sehat 3x3 Before 12 PM Ramai, Benarkah Efektif?

JAKARTA - Popularitas tren kesehatan di media sosial kerap membuat banyak orang tertarik mencoba kebiasaan baru yang dianggap mampu meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya adalah tren “3x3 before 12 pm”, sebuah rutinitas pagi yang viral di TikTok karena diklaim memberikan energi lebih, meningkatkan kebugaran, dan bahkan membantu menurunkan berat badan. Meskipun terlihat sederhana dan mudah diikuti, efektivitasnya masih menjadi perdebatan di kalangan ahli.

Tren yang diperkenalkan sebagai aktivitas pagi menjelang siang ini dianggap banyak pengikutnya sebagai cara cepat untuk memulai hari dengan lebih sehat. Namun, apakah benar rutinitas tersebut dapat memberikan manfaat berkelanjutan? Untuk menjawabnya, sejumlah pakar gizi dan kesehatan olahraga pun ikut memberikan pandangan mereka.

Asal Usul Tren dan Klaim Manfaat yang Ditawarkan

Rutinitas “3x3 before 12 pm” kali pertama diperkenalkan oleh content creator kebugaran Abbie Overtuf. Ia menyebutkan bahwa rutinitas ini telah lama ia praktikkan dan bahkan membantu ratusan wanita mencapai bentuk tubuh yang mereka inginkan. 

“Ini adalah rutinitas yang telah saya lakukan secara pribadi selama bertahun-tahun, dan berhasil membantu ratusan wanita mencapai berat badan yang diinginkan,” ujar Overtuf kepada Fox News.

Menurut Overtuf, rutinitas ini sangat cocok bagi wanita yang memiliki kesibukan tinggi namun tetap ingin menjaga kesehatan tubuh dan berat badan ideal. Ia percaya bahwa kebiasaan kecil tetapi konsisten di pagi hari mampu memberikan dorongan fisik dan mental untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.

Rutinitas ini terdiri dari tiga elemen: 3 ribu langkah, 30 gram protein, dan sepertiga kebutuhan cairan harian—sekitar empat hingga lima gelas air. Ketiganya wajib dilakukan sebelum pukul 12 siang agar manfaatnya terasa optimal. Klaim dari rutinitas ini adalah tubuh akan lebih bugar, mood membaik, dan metabolisme bekerja lebih baik sepanjang hari.

Ahli gizi holistik Robin DeCicco juga menilai bahwa tren tersebut sebenarnya membantu masyarakat lebih sadar pada pola hidup sehat. “Aturan 3x3 adalah tren yang patut diperhatikan karena mendorong kita untuk lebih memperhatikan cara sehat menjalani hari,” ungkapnya.

Contohnya pada kebiasaan berjalan kaki. Studi yang dipublikasikan di The Lancet menunjukkan bahwa 7.000 langkah sehari dapat memberikan manfaat kesehatan yang sama dengan 10.000 langkah. Dengan memulai pagi hari dengan 3.000 langkah, seseorang sudah menyelesaikan hampir setengah dari target yang disarankan.

Selain itu, sarapan dengan asupan tinggi protein, berdasarkan penelitian, dapat membantu menjaga kestabilan gula darah, mengurangi rasa lemas di pagi hari, menjaga massa otot, dan mendukung metabolisme secara menyeluruh. 

Sementara itu, konsumsi air yang cukup di pagi hari juga terbukti bisa membantu fungsi kognitif, memori, dan suasana hati.

Tinjauan Para Ahli Mengenai Efektivitas Tren Ini

Meski tampak menjanjikan, sejumlah pakar tetap mempertanyakan efektivitas tren ini jika dilihat dari sisi ilmiah. Profesor Todd Miller, ahli kesehatan olahraga, menyebutkan bahwa meski menarik dan mudah diikuti, rutinitas tersebut tidak sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. 

Menurutnya, banyak orang menyukai rutinitas seperti ini karena memberi struktur dan kemudahan dalam mengikuti pola hidup sehat. “Orang-orang menyukai struktur seperti ini dalam hal panduan kesehatan,” ucapnya, mengutip Prevention.

Namun, Miller tetap menekankan bahwa sejauh ini hanya komponen 30 gram protein yang memiliki dukungan ilmiah paling jelas dalam memberikan manfaat nyata. Konsumsi protein di pagi hari memang terbukti dapat membantu metabolisme dan menstabilkan gula darah.

Sementara itu, jumlah langkah dan kebutuhan cairan yang disebutkan dalam tren “3x3 before 12 pm” dianggap tidak memiliki dasar ilmiah yang spesifik. 

“Tapi jumlah langkah dan asupan air sepenuhnya acak dan sama sekali tidak berbasis bukti,” tegas Miller. Hal ini berarti, klaim efektivitas dari dua aspek tersebut masih perlu diteliti lebih jauh sebelum dapat dianggap sebagai rekomendasi kesehatan yang kredibel.

Kaitan Rutinitas dengan Gaya Hidup Sehat yang Lebih Luas

Meskipun tidak seluruh komponennya didukung oleh bukti kuat, tren ini sebenarnya dapat menjadi pintu masuk menuju kebiasaan hidup sehat yang lebih besar. Banyak orang kesulitan membangun rutinitas yang konsisten, sehingga konsep yang mudah diikuti seperti ini bisa menjadi langkah awal yang baik. 

Dengan menambah 3.000 langkah di pagi hari, tubuh menjadi lebih aktif. Menambahkan 30 gram protein membuat sarapan lebih berkualitas, dan konsumsi air yang cukup membantu menjaga hidrasi.

Namun, penting diingat bahwa tren kesehatan yang viral tidak selalu cocok untuk semua orang. Semua rekomendasi tetap perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan, preferensi pribadi, dan target jangka panjang. Mengikuti tren secara membabi buta tanpa penyesuaian justru bisa menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, memahami batasan diri dan mengenali kebutuhan tubuh adalah langkah penting sebelum memulai rutinitas baru.

Selain itu, kebiasaan sehat tetap memerlukan konsistensi dan strategi jangka panjang, bukan hanya mengikuti tren musiman. Menambahkan olahraga teratur, tidur cukup, memilih pola makan seimbang, dan mengelola stres tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga kesehatan.

Kesimpulan: Tren Menarik Namun Perlu Bijak dalam Mengikuti

Tren “3x3 before 12 pm” memang menawarkan struktur sederhana untuk memulai hari dengan kebiasaan sehat. Dari berjalan kaki, menambah konsumsi protein hingga memastikan kecukupan cairan, rutinitas ini sekilas tampak mudah dan bermanfaat. Namun, para ahli mengingatkan bahwa tidak seluruh komponennya memiliki dukungan ilmiah kuat.

Meskipun demikian, jika dijadikan sebagai langkah awal untuk hidup lebih sehat, rutinitas ini dapat menjadi motivasi. Yang terpenting, pahami bahwa setiap rutinitas sehat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing dan tidak hanya mengikuti tren yang viral di media sosial.

Terkini