JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya perubahan pola pikir bagi seluruh Perwira Siswa (Pasis).
Menurutnya, tantangan lingkungan strategis yang cepat menuntut calon pemimpin TNI untuk memiliki pola pikir adaptif dan visioner, meninggalkan cara berpikir konvensional yang kaku.
Dalam kuliah umum bagi 111 Pasis Dikreg LIV Sesko TNI, Agus menegaskan bahwa setiap perwira harus mampu mengubah pola tindak serta mindset agar selaras dengan kebutuhan pertahanan modern.
“Menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang semakin cepat, mindset kultur tidak bisa hanya berpikir konvensional. Harus bisa mengubah pola pikir, pola tindak sebagai perwira unggulan yang berpikir untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.
Pesan ini menekankan pentingnya kesiapan mental dan intelektual dalam menghadapi tantangan global maupun nasional, sekaligus membentuk generasi perwira yang mampu memimpin secara profesional dan berintegritas tinggi.
Kepemimpinan Berbasis Integritas dan Nilai Ibadah
Agus juga menekankan bahwa jabatan kepemimpinan bukan hanya soal posisi atau kekuasaan, melainkan amanah untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Setiap tindakan harus dilandasi niat ibadah agar perwira dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
“Surah Al-Isra' ayat 7 berbunyi, jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,” kata Agus.
Pembekalan ini bertujuan membentuk karakter perwira yang tidak hanya kompeten dalam strategi militer, tetapi juga memiliki orientasi moral dan etika yang tinggi. Agus menekankan bahwa pemimpin TNI harus selalu berpikir jangka panjang dan adaptif terhadap dinamika ancaman serta situasi global yang terus berubah.
Strategi Penyiapan Personel Unggul
Selain membahas mindset dan kepemimpinan, Agus memaparkan berbagai program strategis yang harus dipahami perwira, termasuk Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI), pemberantasan korupsi, dan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menekankan bahwa penguatan kompetensi fisik dan mental merupakan bagian integral dari profesionalisme TNI.
Sebagai simbol komitmen terhadap kualitas fisik personel, Agus meresmikan Lapangan Olahraga "Tarempa" di Sesko TNI. Lapangan ini diharapkan menjadi ruang pembentukan kekuatan fisik dan mental prajurit, sejalan dengan tuntutan kesiapan menghadapi tugas yang semakin kompleks.
Fasilitas ini juga menjadi simbol transformasi TNI dalam membentuk perwira yang adaptif dan tangguh.
Selain itu, pembekalan ini menekankan perlunya perwira menyiapkan strategi inovatif dalam menghadapi perang modern. Agus menekankan bahwa pola pikir adaptif dan visioner akan menjadi kunci dalam menghadapi dinamika global, konflik regional, dan tantangan keamanan nasional.
Kolaborasi dan Sinergi dalam Penguatan TNI
Agus menekankan bahwa keberhasilan seorang perwira tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga oleh kolaborasi dan sinergi tim. Pasis diajarkan pentingnya komunikasi efektif, koordinasi, serta pengambilan keputusan berdasarkan data dan analisis strategis.
Dengan mindset yang terus berkembang, perwira diharapkan mampu memimpin satuan masing-masing dengan cara yang inovatif, sekaligus mendukung profesionalisme TNI secara keseluruhan.
Transformasi pola pikir ini juga diharapkan memperkuat fondasi moral dan kompetensi, sehingga TNI dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pertahanan dan kesejahteraan bangsa.
Secara keseluruhan, kuliah umum dan peresmian fasilitas fisik ini menjadi simbol upaya berkesinambungan TNI dalam menyiapkan perwira yang unggul, visioner, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Pesan utama yang disampaikan Panglima TNI adalah pentingnya kombinasi antara kepemimpinan adaptif, profesionalisme, dan orientasi moral untuk membentuk generasi perwira yang siap membawa TNI menuju era modern.