Wamenkop Sebut Pondok Pesantren Berpotensi Jadi Pusat Pergerakan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 November 2025 | 10:30:38 WIB
Wamenkop Sebut Pondok Pesantren Berpotensi Jadi Pusat Pergerakan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Pondok pesantren kini dilihat sebagai pusat potensi ekonomi yang signifikan. Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah, menegaskan bahwa setiap pesantren memiliki kapasitas untuk menjadi titik pergerakan ekonomi. 

Aktivitas sehari-hari di pesantren, mulai dari interaksi santri, pengajar, hingga pengelolaan majelis, membuka peluang ekonomi yang bisa dikapitalisasi dengan baik.

Menurut Farida, jika dikelola secara strategis, pondok pesantren bukan hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan dan spiritual, tetapi juga bisa menjadi entitas ekonomi produktif. 

“Setiap pondok pesantren sebenarnya sangat memungkinkan berpotensi menjadi tempat pergerakan ekonomi,” ujarnya. Dengan memanfaatkan struktur dan jaringan yang sudah ada, pondok pesantren dapat mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di lingkungannya.

Penguatan Koperasi Sebagai Wadah Ekonomi Pesantren

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Kementerian Koperasi melalui program Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) mendorong terbentuknya koperasi di pondok pesantren. Langkah ini bertujuan menjadikan pesantren bukan hanya sebagai pusat studi keagamaan, tetapi juga sebagai entitas ekonomi mandiri.

Program ini tidak hanya menargetkan pendirian koperasi baru, tetapi juga pengembangan koperasi yang sudah ada agar lebih produktif dan profesional. Farida menekankan bahwa koperasi pesantren mampu memberikan nilai tambah tidak hanya bagi santri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. 

Model keberhasilan dari Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Bandung dan Koperasi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Jawa Timur dijadikan contoh yang bisa direplikasi di pesantren lain.

Konsolidasi dan Jaringan Ekonomi Antar Pesantren

Farida menekankan pentingnya kolaborasi antar-pesantren dalam membangun jaringan ekonomi. Dengan adanya koperasi yang kuat, pesantren dapat saling berbagi pengalaman, memperluas jaringan, dan membangun ekosistem ekonomi yang saling mendukung. 

Strategi ini diharapkan mampu menciptakan kemandirian ekonomi, sekaligus memperkuat kapasitas pesantren dalam memproduksi dan mendistribusikan produk lokal.

Pendekatan ini juga memungkinkan pesantren yang belum memaksimalkan potensi ekonominya untuk belajar dari pesantren yang sudah sukses. 

Dengan demikian, keberhasilan satu pesantren dapat menjadi inspirasi dan landasan pengembangan di pesantren lain, sehingga ekosistem ekonomi pesantren dapat tumbuh secara merata dan berkelanjutan.

Dampak Ekonomi Pesantren bagi Masyarakat Sekitar

Menurut Direktur Pembiayaan Syariah LPDB Koperasi, Ari Permana, pengembangan koperasi pesantren tidak hanya memberi manfaat bagi pesantren itu sendiri, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi lokal. 

Dengan koperasi yang produktif, pesantren dapat menyediakan lapangan kerja, mengelola usaha mandiri, dan mendorong aktivitas ekonomi di sekitar wilayah pesantren.

Kegiatan Bimtek dan sosialisasi ini diharapkan menjadi pemicu bagi pesantren untuk lebih kreatif dalam mengelola potensi ekonominya. 

Ari menegaskan bahwa pesantren bisa menjadi pusat ekonomi mikro dan kecil, yang tidak hanya menopang keberlanjutan pesantren, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Dengan strategi pengembangan koperasi pesantren yang terstruktur dan berkelanjutan, pondok pesantren dapat menjadi model penggerak ekonomi lokal yang inovatif.

Program ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya memiliki peran sosial dan pendidikan, tetapi juga dapat memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

Terkini