Penguatan Moral Aparat Polri Jadi Fondasi Penting Pelayanan Publik Berintegritas

Kamis, 27 November 2025 | 09:30:50 WIB
Penguatan Moral Aparat Polri Jadi Fondasi Penting Pelayanan Publik Berintegritas

JAKARTA - Transformasi Polri kembali ditekankan melalui sebuah momen reflektif yang menghadirkan suasana hening, penerangan obor, dan kehadiran para pimpinan wilayah dari seluruh Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memimpin Renungan Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara sebagai bagian dari Apel Kasatwil Polri 2025 di Cikeas, Bogor. 

Kegiatan ini menjadi simbol bahwa perjalanan pembenahan institusi tidak hanya mengandalkan kebijakan struktural, tetapi juga membutuhkan penguatan moral yang menjadi dasar setiap tindakan.

Melalui renungan tersebut, Kapolri membacakan Ikrar Ksatria Bhayangkara yang memuat komitmen untuk memperkuat arah transformasi Polri. Penyampaian ikrar ini menegaskan kembali pentingnya peran nilai-nilai luhur sebagai pedoman perilaku dan pelayanan. 

“Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Esa, di bawah panji Merah Putih, di hadapan api perjuangan rakyat Indonesia, Kami, Ksatria Bhayangkara, berikrar membangun Polri yang melindungi, Polri yang melayani, Polri yang mengayomi, Polri yang dicintai dan dipercaya masyarakat,” ucapnya dalam suasana upacara yang penuh kekhidmatan.

Kapolri menegaskan bahwa ikrar tersebut menjadi kompas moral bagi seluruh personel Polri dalam memperkuat integritas maupun kualitas pelayanan publik. Ia kembali mengingatkan bahwa nilai-nilai tersebut harus dihidupkan dalam praktik sehari-hari, bukan sekadar menjadi teks yang dibacakan. 

Dengan penekanan moral itu, transformasi Polri diharapkan berjalan lebih solid dan memberi dampak nyata bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Tekad Kolektif Membangun Institusi yang Dipercaya

Pada bagian penutup ikrarnya, Kapolri menyampaikan kembali tekad kolektif Polri dalam menjaga kehormatan institusi dan pengabdian kepada negara. 

“Demi seluruh rakyat Indonesia, demi kehormatan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kami berjanji untuk setia pada ikrar kami. Kami tegak, kami siap, kami setia,” ucapnya sebagai penegasan bahwa tanggung jawab moral tersebut berlaku bagi seluruh jajaran. 

Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa transformasi bukan hanya tugas pimpinan, melainkan kewajiban bersama.

Setelah pembacaan ikrar, rangkaian acara ditutup dengan Kapolri berjabat tangan dengan seluruh jajaran yang hadir. Momen tersebut menjadi simbol persatuan, solidaritas, dan tekad melaksanakan perubahan institusional secara menyeluruh. 

Gestur tersebut memperlihatkan bahwa upaya memperkuat kepercayaan publik harus dimulai dari kebersamaan dan komitmen internal yang kuat.

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda penting dalam Apel Kasatwil yang diikuti oleh Pejabat Utama Mabes Polri, para Kapolda, Karo Ops, serta para Kapolres dari seluruh Indonesia. Lebih dari 600 peserta hadir sesuai susunan formasi kegiatan. 

Keterlibatan seluruh unsur wilayah menunjukkan bahwa agenda refleksi moral ini dirancang sebagai langkah nasional, bukan hanya simbolik, dengan harapan dapat diterapkan secara nyata di masing-masing satuan kerja.

Renungan dengan Simbol Perjuangan dan Keberanian Moral

Suasana renungan berlangsung dalam kondisi gelap yang diterangi ribuan obor, mencerminkan kesederhanaan dan ketenangan untuk menguatkan makna refleksi. Konsep visual tersebut dirancang untuk menumbuhkan kesadaran mendalam mengenai perjalanan panjang institusi Polri dan tanggung jawab moral setiap anggotanya.

Selain renungan, kegiatan ini juga menampilkan kisah perjuangan Komjen Pol. (Purn) M. Jasin melalui tayangan visual pada layar LED. Tokoh tersebut dijadikan simbol keberanian moral dan keteguhan prinsip, menghadirkan inspirasi bagi seluruh peserta mengenai pentingnya integritas dalam setiap langkah pengabdian. 

Pesan tersebut menempatkan nilai keberanian sebagai pondasi penting dalam menjaga marwah Polri di tengah tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

Penggunaan simbol, suasana hening, serta tayangan sejarah menjadi bagian dari keseluruhan rangkaian untuk memperkuat pesan utama kegiatan: bahwa Polri memasuki tahap pembaruan yang lebih menekankan integritas, keberanian moral, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Dengan pendekatan tersebut, peserta diajak merenungkan kembali alasan dasar mereka memilih menjadi bagian dari Bhayangkara negara.

Babak Baru Pembenahan Kepolisian untuk Pelayanan Publik

Rangkaian kegiatan ini menegaskan bahwa Polri sedang memasuki babak baru perubahan yang menempatkan nilai moral sebagai fondasi utama. Polri tidak hanya memperkuat aspek organisasi dan teknologi, tetapi juga memusatkan perhatian pada pembentukan karakter setiap personel. 

Langkah ini diyakini dapat memperkuat hubungan institusi dengan masyarakat sekaligus meningkatkan tingkat kepercayaan publik.

Polri menegaskan kesiapannya untuk membangun institusi yang bersih, berani, melayani, dicintai, dan dipercaya masyarakat. Kapolri menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai renungan sebagai pegangan bersama, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaan tugas harian. 

Dengan cara ini, perubahan yang diharapkan tidak hanya bersifat administratif, tetapi menyentuh aspek paling mendasar dari profesionalisme kepolisian.

Melalui pelaksanaan renungan ini, Polri berharap dapat mengokohkan kembali komitmen seluruh anggotanya untuk menjaga kehormatan institusi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 

Komitmen moral yang ditegaskan dalam ikrar menjadi landasan agar seluruh program transformasi Polri dapat berjalan efektif dan menghadirkan manfaat nyata bagi bangsa dan negara.

Terkini