JAKARTA - Industri olahraga nasional semakin menunjukkan potensinya sebagai penggerak ekonomi kreatif.
Melalui berbagai subsektor yang terus berkembang, mulai dari alat olahraga, apparel, hingga alas kaki, pemerintah melihat ruang besar untuk memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Momentum ini semakin tampak ketika Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa industri olahraga Indonesia memiliki kapasitas untuk menjadi kekuatan ekonomi baru yang berdaya saing global.
“Industri olahraga Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru. Kinerja ekspor yang terus tumbuh, kualitas produk yang meningkat, serta komitmen standardisasi menunjukkan bahwa industri kita semakin siap bersaing di tingkat global,” kata Menperin dalam pernyataannya.
Pernyataan tersebut mencerminkan bahwa industri olahraga kini bukan hanya sektor pelengkap, tetapi bagian dari ekosistem industri nasional yang semakin strategis.
Pertumbuhan ekspor, peningkatan kualitas produk, serta penyerapan tenaga kerja dari berbagai subsektor memperlihatkan bahwa sektor ini bergerak stabil dan konsisten menuju orientasi pasar global.
Peningkatan Kapasitas Produksi dan Daya Saing
Pertumbuhan industri alat olahraga menjadi salah satu indikator penting dari menguatnya peran sektor ini di pasar internasional. Ekspor produk Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif, tercermin dari peningkatan ekspor yang mencapai puluhan juta dolar AS serta penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Produk olahraga Indonesia pun semakin diterima di berbagai negara tujuan seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Belanda, dan China.
Selain itu, data Badan Pusat Statistik dan Sistem Informasi Industri Nasional mencatat adanya lebih dari seratus unit industri alat olahraga yang menyebar di sejumlah daerah. Penyerapan tenaga kerja yang mencapai lebih dari 15.600 orang memperlihatkan bahwa sektor ini memberikan manfaat ekonomi yang konkret.
Di samping alat olahraga, subsektor sepatu juga menjadi komoditas unggulan yang memberikan sumbangan besar terhadap ekspor nasional.
Nilai ekspor sepatu olahraga yang mencapai miliaran dolar AS menunjukkan betapa kuatnya posisi subsektor ini dalam rantai industri pengolahan nonmigas. Dengan Amerika Serikat sebagai salah satu tujuan ekspor utama, daya saing sepatu olahraga Indonesia semakin terlihat.
Industri apparel juga berkontribusi pada pertumbuhan positif sektor ini. Dengan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas serta peningkatan nilai tambah bruto, subsektor ini terus memperkuat rantai produksi industri olahraga nasional.
Standardisasi Produk dan Penguatan Regulasi
Pemerintah memandang bahwa pertumbuhan industri olahraga tidak hanya membutuhkan peningkatan produksi, tetapi juga harus didukung dengan standardisasi yang kuat.
Karena itu, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia untuk berbagai produk olahraga.
Melalui program pengembangan industri berbasis SNI, pemerintah telah menyusun mekanisme sertifikasi mulai dari pendaftaran produk, proses verifikasi, pengujian laboratorium, hingga penerbitan sertifikat. Langkah ini menjadi penting untuk menjaga kualitas produk sekaligus memastikan keamanan konsumen.
Selain SNI, kebijakan izin edar berbasis tingkat komponen dalam negeri juga menjadi bagian dari strategi penguatan industri olahraga. Kebijakan ini memastikan bahwa produk yang beredar di Indonesia memenuhi batas minimal kandungan dalam negeri serta standar mutu yang telah ditetapkan.
Menperin menegaskan bahwa penguatan TKDN dan standardisasi merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kualitas industri nasional.
Saat ini puluhan pelaku industri telah menghasilkan produk dengan TKDN tinggi, meliputi bola, raket, shuttlecock, perlengkapan gymnastic, dan peraga pendidikan. Di sisi lain, beberapa pelaku industri juga menjadi pionir produk ber-SNI yang mengikuti standar federasi internasional.
Kolaborasi Pemerintah untuk Memperluas Dampak Ekonomi
Penguatan standar industri dan peningkatan kapasitas produksi tidak akan cukup tanpa adanya kolaborasi antarinstansi. Karena itu, pemerintah terus mendorong kerja sama dengan berbagai lembaga untuk memperkuat ekosistem industri olahraga nasional.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Kerja sama ini mencakup penguatan rantai pasok, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pemagangan, integrasi data dan teknologi, serta promosi penggunaan produk lokal.
Kerja sama lintas kementerian ini juga bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri tematik olahraga sebagai bagian dari upaya memperluas pusat produksi dan inovasi.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menciptakan fondasi kuat bagi produk olahraga nasional agar terus berkembang dan mampu menembus pasar ekspor secara berkelanjutan.
Pemerintah pun menegaskan bahwa proses sertifikasi dibuat lebih selektif demi perlindungan industri dalam negeri dan konsumen. Penguatan standardisasi dan TKDN diproyeksikan mampu memberikan dampak yang lebih luas, mulai dari meningkatnya potensi ekspor hingga bertambahnya kesempatan usaha di berbagai daerah.