JAKARTA - Pertemuan antara Gibran Rakabuming Raka dan Pengurus Pusat Pemuda Katolik di Istana Wakil Presiden menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk menyampaikan aspirasi terkait pembangunan nasional.
Pertemuan ini membawa semangat kolaborasi, di mana organisasi kepemudaan kembali menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah melalui laporan hasil Rapat Pimpinan Nasional.
Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, menjelaskan bahwa Rapimnas yang berlangsung sebelumnya memuat isu dari berbagai daerah. Ia menekankan bahwa forum tersebut tidak hanya membahas soal umum, tetapi juga menyentuh isu konkret yang tengah dihadapi masyarakat.
“Rapimnas I 2025 yang diadakan pekan lalu mempertegas komitmen Pemuda Katolik untuk mengawal isu-isu strategis di masyarakat, khususnya isu Papua, termasuk persoalan tanah adat, pendidikan, dan layanan kesehatan. Selain itu, kami juga menyampaikan aspirasi masyarakat terkait persoalan lingkungan dan konflik sosial di Sumatera Utara. Pemerintah perlu memastikan kepastian hukum, keadilan ekologis, dan perlindungan masyarakat adat di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Gusma.
Laporan ini menunjukkan upaya organisasi untuk memastikan bahwa suara daerah tetap terakomodasi secara konkret melalui saluran resmi dan diterima langsung oleh pemerintah pusat.
Rekomendasi Strategis Terkait Papua
Papua menjadi salah satu pokok bahasan paling penting dalam laporan Rapimnas. Ketua Gugus Tugas Papua PP Pemuda Katolik, Melkior Sitokdana, menyampaikan rekomendasi khusus terkait kondisi yang masih menjadi perhatian di wilayah tersebut.
Ia menggarisbawahi bahwa keterlibatan masyarakat adat dalam setiap proses pembangunan adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Melkior menyoroti sejumlah persoalan yang dinilai membutuhkan perhatian khusus pemerintah.
“Kami menyampaikan bahwa banyak PSN di Papua yang masih menghadapi kendala, baik dalam aspek transparansi, pembebasan lahan, maupun dampak sosial. Masyarakat adat perlu dilibatkan sejak awal agar tidak ada lagi ketidakadilan dalam pengelolaan tanah adat,” ujarnya.
Menurutnya, akses pendidikan dan layanan kesehatan di Papua masih membutuhkan peningkatan signifikan.
“RAPIMNAS merekomendasikan percepatan peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan tenaga kesehatan, terutama di daerah pedalaman. Generasi muda Papua harus mendapatkan hak pendidikan yang layak, dan masyarakat harus memperoleh layanan kesehatan yang memadai tanpa hambatan akses,” tambahnya.
Rekomendasi tersebut disusun sebagai langkah untuk mendorong pembangunan yang lebih merata, terutama di wilayah dengan tantangan geografis seperti Papua.
Komitmen Pemerintah Membangun Dialog Lebih Luas
Menanggapi laporan dan rekomendasi yang disampaikan Pemuda Katolik, Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi dan menyatakan kesiapan pemerintah untuk memperluas ruang dialog.
Ia menilai bahwa kolaborasi dengan kelompok pemuda menjadi bagian penting dalam memperkuat persatuan dan menjaga kerukunan di tengah masyarakat.
"Soal persatuan, para pemuda dan mengharapkan Pemuda Katolik turun ke masyarakat membangun dialog, karena persatuan dan kerukunan kunci dari suksesnya pembangunan," kata Gibran.
Gibran menegaskan bahwa pemerintah membuka diri terhadap masukan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas adat yang memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas sosial.
Kolaborasi semacam ini menurutnya akan membantu pemerintah mempercepat penyelesaian persoalan yang menyangkut kepentingan publik secara luas.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa kebijakan benar-benar berdampak pada masyarakat dan tidak menimbulkan ketimpangan baru.
Sorotan Lain dari Agenda Pemerintahan dan Ekonomi
Selain audiensi antara Wakil Presiden dan Pemuda Katolik, sejumlah agenda lain turut mewarnai dinamika pemerintahan dan ekonomi nasional.
Pemerintah melanjutkan evaluasi lintas kementerian yang berfokus pada percepatan pembangunan serta peningkatan kualitas layanan publik di berbagai sektor strategis. Sinergi antarlembaga menjadi kunci agar hasil program dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Di sisi ekonomi, perhatian publik juga tertuju pada pergerakan indeks pasar modal yang mencatat penguatan signifikan.
Kenaikan tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap arah kebijakan ekonomi nasional yang dinilai semakin jelas dan stabil. Momentum ini memperkuat optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan.
Pada saat yang sama, sejumlah organisasi masyarakat menyampaikan masukan mengenai peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, terutama di kawasan yang mengalami ketimpangan layanan.
Pemerintah dipandang perlu memperluas jangkauan layanan dasar agar setiap warga negara mendapatkan hak yang sama tanpa terkendala lokasi maupun infrastruktur.
Keseluruhan rangkaian kegiatan menggambarkan kesinambungan upaya pemerintah dan berbagai kelompok untuk menjaga stabilitas nasional, memperluas ruang dialog, dan memastikan pembangunan berjalan secara inklusif.
Melalui pertemuan seperti ini, peran generasi muda dalam pembangunan kembali ditegaskan sebagai pilar penting yang mendorong terciptanya masa depan yang lebih kuat dan menyeluruh.