JAKARTA - Indonesia semakin menarik perhatian investor global di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satu perusahaan teknologi besar asal China, Topband, memperluas skala operasi dan penanaman modalnya di Tanah Air sebagai bagian dari strategi mendukung transisi energi nasional. Ekspansi ini fokus pada pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik (EV charger).
General Manager APAC Topband, Bevan Zhang, menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu pasar kunci bagi pertumbuhan energi bersih.
“Pertumbuhan kebutuhan energi bersih di Indonesia membuka peluang investasi besar. Perluasan ekosistem teknologi melalui Ecosolex adalah komitmen kami untuk mendukung transisi energi nasional,” ujarnya.
Topband mengoperasikan bisnisnya di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar nasional serta kesempatan untuk membangun rantai nilai energi terbarukan yang kuat di dalam negeri.
Teknologi dan Ekosistem Energi Terbarukan
Sejak 2009, Topband mengembangkan teknologi baterai dan sistem penyimpanan energi (ESS) yang kini diterapkan melalui platform Ecosolex. Teknologi ini mengintegrasikan produksi battery cell, battery management system (BMS), hingga perangkat konversi energi yang dapat diimplementasikan di skala residensial, komersial, dan industri.
Topband memiliki lima lini bisnis utama, mulai dari segmen rumah tangga, power tools, energi terbarukan, automation, hingga solusi teknologi informasi. Penggunaan Ecosolex bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi surya, memaksimalkan penyimpanan, serta mendukung penggunaan energi off-grid dan hybrid di wilayah-wilayah yang masih terbatas pasokan listrik.
Country Manager Topband Indonesia, Riko Sugiyanto, menekankan bahwa ekspansi ini selaras dengan tren global dan kebutuhan domestik akan energi bersih.
“Keberlanjutan, efisiensi, dan kolaborasi menjadi dasar kami dalam memperluas integrasi energi bersih di berbagai wilayah Indonesia,” jelas Riko.
Peluang Investasi di Berbagai Wilayah
Penurunan harga komponen energi, termasuk baterai lithium iron phosphate (LFP), menjadi faktor pendorong pertumbuhan investasi di sektor energi surya. Hal ini membuka peluang signifikan di wilayah-wilayah dengan keterbatasan pasokan listrik, seperti kawasan pertambangan, perkebunan, dan daerah terpencil.
Dengan meningkatnya tren penggunaan sistem off-grid dan hybrid, Topband melihat peluang besar untuk memperkuat penetrasi energi terbarukan di seluruh Indonesia.
Langkah strategis ini tidak hanya memenuhi kebutuhan energi bersih, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penciptaan ekosistem industri pendukung, termasuk kontraktor, developer, dan reseller.
Kolaborasi Strategis dan Dukungan Lokal
Sebagai bagian dari strategi penguatan investasi, Topband menunjuk PT Sirus Eco Energy sebagai distributor resmi di Indonesia. Penunjukan ini mencakup penyediaan stok lokal, layanan purna jual, dan unit pengganti jika terjadi cacat produksi. CEO PT Sirus Eco Energy, Agustinus Sitorus, menegaskan komitmen untuk memastikan operasional pengguna tidak terhambat dan ketersediaan produk tetap optimal.
“Kami tidak sekadar mendistribusikan produk. Kami siap memastikan ketersediaan barang dan layanan cepat agar operasional pengguna tidak terhambat. Ketersediaan stok lokal menjadi salah satu bentuk komitmen investasi jangka panjang,” ujarnya.
Selain itu, Sirus Eco Energy juga berencana memperluas jaringan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kontraktor, developer, dan reseller di seluruh Indonesia, demi mendorong adopsi teknologi energi terbarukan.
Menurut Agustinus, strategi ini menegaskan peran Indonesia sebagai hub investasi energi bersih di Asia Tenggara sekaligus mendukung target transisi energi nasional.
Dengan investasi berkelanjutan dari Topband dan dukungan distributor lokal, Indonesia berada di jalur strategis untuk mempercepat adopsi energi baru dan terbarukan.
Pengembangan PLTS, penguatan ekosistem penyimpanan energi, dan integrasi teknologi cerdas di berbagai wilayah diharapkan mendorong terciptanya solusi energi bersih yang efisien, berkelanjutan, dan merata di seluruh negeri. Upaya ini juga menunjukkan kesiapan Indonesia sebagai pasar besar sekaligus pusat investasi energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.