JAKARTA - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, menjadi sorotan jelang BWF World Tour Finals.
Meski baru dipasangkan sejak Juli 2025, Fajar/Fikri menunjukkan performa impresif. Mereka berhasil mengamankan tiket ke ajang penutup musim setelah delapan turnamen.
Prestasi ini termasuk runner-up di Australian Open 2025 dan juara di China Open 2025, menunjukkan konsistensi dan kemampuan bersaing di level tinggi.
Rekor Pertemuan dan Persaingan
Fajar/Fikri memiliki catatan positif menghadapi wakil Malaysia. Mereka unggul 2-0 atas Aaron Chia/Soh Wooi Yik, tetapi kalah dari Man Wei Chong/Tee Kai Wun di perempat final Hylo Open 2025.
Kemenangan atas Goh Sze Fei/Nur Izzuddin di China Open 2025 semakin menegaskan posisi mereka sebagai pasangan yang patut diwaspadai. Keberhasilan ini menambah tekanan bagi para pesaing, termasuk wakil Malaysia yang harus waspada menghadapi konsistensi permainan Fajar/Fikri.
Ancaman dan Tantangan bagi Malaysia
Pelatih Malaysia, Herry Iman Pierngadi, mengakui kekuatan Fajar/Fikri. Namun, ia menekankan semua pasangan memiliki kemampuan seimbang dan kesempatan untuk saling mengimbangi.
Herry menambahkan, kunci kemenangan ada pada pengelolaan tekanan selama pertandingan. Pasangan yang mampu menjaga fokus dan stabilitas mental memiliki peluang lebih besar menjadi juara.
Selain Indonesia, Herry juga mewaspadai pasangan Korea dan India yang memiliki rekor kuat dan konsisten di berbagai turnamen internasional.
Debutan dan Favorit Lain di Turnamen
Di ajang BWF World Tour Finals, delapan pasangan unggulan telah dipastikan, termasuk Sabar/Reza dari Indonesia, wakil Tiongkok, dan Man/Tee dari Malaysia yang tampil sebagai debutan.
Aaron/Soh Malaysia belum pernah mencapai partai puncak WTF, sehingga Fajar/Fikri bisa menjadi ancaman serius. Persiapan matang, strategi yang tepat, dan pengalaman bertanding akan menjadi faktor penentu kesuksesan di turnamen ini.