JAKARTA - Upaya pemerintah memperkuat ekonomi kerakyatan kembali ditegaskan melalui pembangunan besar-besaran gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih.
Program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mengonsolidasikan kekuatan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Dengan skala pembangunan yang masif dan arahan langsung dari Presiden, Kopdes Merah Putih kini memasuki fase yang lebih intensif dalam pengoperasiannya. Program ini dirancang bukan hanya sebagai inisiatif teknis, tetapi sebagai tonggak gerakan nasional yang melibatkan lintas kementerian, lembaga, serta dukungan berbagai pihak.
Pembangunan Ribuan Gerai dan Gudang yang Terus Dipercepat
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantoro memastikan bahwa pemerintah kini tengah mengebut pembangunan 16.000 unit gerai dan gudang Kopdes Merah Putih di berbagai wilayah Indonesia.
Informasi tersebut disampaikan dalam Forum Diskusi “Perencanaan Pembangunan Berbasis Satu Data Indonesia Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Teguhkan Ekonomi Kerakyatan” yang digelar di Kantor Bappenas. Ferry menyebut pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap dan terus bertambah dalam beberapa bulan ke depan.
“Sudah 16.000 yang sedang dibangun dan terus nanti bulan berikutnya akan terus berkembang sampai dengan tahun depan,” kata Ferry.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa pemerintah menempatkan Kopdes Merah Putih sebagai agenda besar yang harus selesai sesuai target untuk menopang distribusi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pembangunan gerai dan gudang ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang menugaskan percepatan pembentukan dan pembangunan Kopdes Merah Putih.
Dengan mandat tersebut, seluruh kementerian/lembaga yang tergabung dalam satuan tugas wajib memastikan penyelarasan data, pembangunan fasilitas, serta keberlanjutan operasional di lapangan.
Instruksi Presiden dan Penguatan Dasar Hukum Kopdes Merah Putih
Ferry menegaskan bahwa Instruksi Presiden ini telah menjadi fondasi penguatan kelembagaan Kopdes Merah Putih. Satuan tugas Percepatan Kopdes Merah Putih melibatkan 18 kementerian/lembaga, menunjukkan bahwa program ini membutuhkan koordinasi lintas sektor.
Pemerintah juga mencatat bahwa sudah ada lebih dari 82.000 Kopdes Merah Putih yang berbadan hukum. Angka tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembentukan kelembagaan sebelum fasilitas fisik dibangun.
Selain itu, pemerintah telah menginventarisir 33.000 titik tanah yang siap digunakan untuk pembangunan fisik gerai dan gudang. Inventarisasi ini menjadi langkah awal penting untuk memastikan fasilitas dapat dibangun tepat sasaran dan mengikuti standar operasional yang telah ditetapkan.
“Juli dilaunching oleh Presiden dan sekarang kami sedang memasuki tahap operasional,” tutur Ferry.
Tahap operasional ini mencakup pembangunan gudang, gerai, sarana pendukung, dan alat kelengkapan Kopdes Merah Putih. Dengan adanya tahapan yang lebih konkrit, pemerintah mulai mempersiapkan Kopdes ini agar dapat segera memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat desa dan kelurahan.
Arah Presiden dan Target Operasional Tahun Depan
Dalam Rapat Kabinet Paripurna pada Oktober lalu, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar Kopdes Merah Putih dapat beroperasi mulai tahun depan.
Pemerintah pun merespons instruksi tersebut dengan mempercepat pembangunan fisik dan penyelesaian tahapan administrasi. Ferry menegaskan perlunya dukungan dari berbagai pihak agar target tersebut dapat tercapai sesuai rencana.
Menurutnya, Kopdes Merah Putih bukan semata-mata program prioritas nasional, melainkan sebuah gerakan negara. “Ini menjadi gerakan negara. Kenapa kami sebut sebagai sebuah gerakan negara? Karena memang ini adalah keputusan politik dan keputusan ideologis Bapak Presiden Pak Prabowo,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari visi besar pemerintahan Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Koperasi desa dianggap sebagai struktur yang mampu memperkuat fondasi ekonomi lokal, meningkatkan distribusi barang, dan menciptakan sistem logistik yang lebih terintegrasi.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Presiden menargetkan 80.000 Kopdes Merah Putih dapat mulai beroperasi pada Maret 2026. Target ini membuat percepatan pembangunan menjadi aspek krusial yang harus terus dipantau dari waktu ke waktu.
Pendanaan, Dukungan Infrastruktur, dan Percepatan di Lapangan
Untuk memperlancar pembangunan ribuan gerai dan gudang Kopdes Merah Putih, pemerintah memanfaatkan pendanaan dari Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara).
Dana tersebut disalurkan melalui PT Agrinas Pangan Nusantara dengan dukungan operasional dari TNI. Skema pendanaan dan dukungan teknis ini memastikan percepatan pembangunan dapat dilakukan secara terstruktur dan bertanggung jawab.
Saat ini, berbagai daerah telah memasuki tahap pembangunan fisik di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Pemerintah menekankan bahwa keberadaan gerai dan gudang bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi akan menjadi pusat distribusi dan aktivitas koperasi untuk mendukung perekonomian desa dan kelurahan.
Dengan pembangunan yang terus berjalan, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi kekuatan baru bagi perekonomian lokal. Koperasi desa yang kuat akan mendorong pemerataan ekonomi, meningkatkan peluang usaha, dan memperkuat jaringan logistik di tingkat desa.
Pada akhirnya, program ini menjadi salah satu fondasi ekonomi kerakyatan yang diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi nasional di masa depan.