JAKARTA - Sebanyak 77 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih mencatat laporan keuangan secara manual.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku usaha belum memanfaatkan sistem keuangan terintegrasi untuk mendukung efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.
Fenomena tersebut tercatat dalam riset Business Fitness Index 2024, yang menyoroti tantangan utama UMKM dalam pengelolaan keuangan.
Banyak pelaku usaha masih bergulat dengan pencatatan manual, rekonsiliasi antar akun yang memakan waktu, dan data keuangan yang tersebar di berbagai sistem. Hal ini tidak hanya menghambat efisiensi, tetapi juga menyulitkan pengambilan keputusan strategis karena minimnya visibilitas finansial.
Kolaborasi Mekari Jurnal dan OCBC Hadirkan Solusi Digital
Menghadapi tantangan tersebut, PT Mid Solusi Nusantara melalui platform Mekari Jurnal menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. Kolaborasi ini menghadirkan pengelolaan keuangan digital yang efisien, otomatis, dan terhubung end-to-end, termasuk melalui layanan OCBC Nyala Bisnis.
AVP Partnership & Acquisition Mekari, Michelle Anggraeni, menjelaskan bahwa sinergi kedua perusahaan bertujuan membantu UMKM beralih dari pencatatan manual ke pengelolaan keuangan digital yang lebih praktis. "Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memperluas dukungan bagi pelaku usaha," ujarnya.
Sementara itu, Emerging Business Program Management Division Head OCBC, Sari Kartika, menekankan bahwa kerja sama ini bertujuan menjembatani kesenjangan digital yang masih menjadi hambatan bagi banyak pelaku usaha.
“Dengan menggabungkan kapabilitas layanan keuangan OCBC dan teknologi pencatatan Mekari Jurnal, kami berharap dapat memperkuat fondasi operasional bisnis agar para pebisnis lebih percaya diri membawa bisnis mereka naik level di era digital,” kata Sari.
Fitur dan Manfaat Pengelolaan Keuangan Digital
Mekari Jurnal menghadirkan sistem yang menghubungkan akuntansi, supply chain management, penjualan, hingga laporan otomatis berbasis AI. Dengan integrasi ini, UMKM dapat memantau transaksi, alur kas, hingga operasional harian dalam satu ekosistem yang menyatu.
Layanan ini memungkinkan pelaku usaha untuk mengurangi waktu yang biasanya tersita untuk rekonsiliasi dan pencatatan manual. Proses otomatisasi membantu UMKM memperoleh visibilitas keuangan secara real-time, sehingga keputusan strategis dapat diambil lebih cepat dan akurat.
Selain itu, sistem ini mempermudah pelaporan pajak, audit internal, dan evaluasi kinerja keuangan. UMKM kini memiliki fondasi data yang lebih solid, meningkatkan kepercayaan pihak bank dan investor, serta membuka peluang pengembangan usaha lebih luas.
Mendorong UMKM Naik Kelas di Era Digital
Kolaborasi antara Mekari Jurnal dan OCBC menekankan pentingnya digitalisasi sebagai langkah transformasi bisnis. Pelaku usaha yang memanfaatkan sistem digital dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan manual, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
Pendekatan ini bukan hanya sekadar memudahkan pencatatan, tetapi juga membangun ekosistem bisnis yang modern dan terintegrasi. Dengan data keuangan yang jelas dan transparan, UMKM lebih siap menghadapi persaingan, memperoleh akses modal, serta memanfaatkan peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas.
Langkah digitalisasi ini sejalan dengan tren global dan kebijakan pemerintah yang mendorong inklusi keuangan serta pengembangan UMKM berbasis teknologi.
Dengan dukungan teknologi dan layanan perbankan digital, UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk naik kelas, mengoptimalkan sumber daya, dan bersaing secara lebih profesional di era ekonomi digital.