JAKARTA - Menjelang keikutsertaan di SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia menyalakan kembali mesin persiapan dengan agenda uji coba penting melawan Nepal dan Taiwan.
Dua pertandingan ini tidak hanya menjadi sarana pemantapan strategi, tetapi juga kesempatan bagi pelatih Akira Higashiyama untuk menguji komposisi terbaik dari para pemain yang sedang mengikuti seleksi.
Dalam proses tersebut, ia memanggil 36 pemain yang berasal dari berbagai posisi dan latar belakang pengalaman, memastikan bahwa setiap lini mendapat kedalaman memadai sebelum bertarung di ajang multievent terbesar kawasan Asia Tenggara tersebut.
Para pemain yang dipanggil hadir dengan kombinasi pengalaman dan semangat baru. Nama-nama yang telah dikenal publik seperti Reva Octaviani, Vivi Oktavia, dan Sheva Imut diharapkan bisa menjadi fondasi permainan tim berkat jam terbang yang mereka miliki.
Sementara itu, keberadaan para pemain muda seperti Claudia Alexandra Scheunemann, Nafeeza Ayasha Nori, dan Katarina Stalin memberikan warna segar yang diperlukan untuk menciptakan dinamika baru di dalam tim. Perpaduan ini menjadi aspek penting bagi Higashiyama dalam menentukan struktur permainan yang paling efektif.
Kedua uji coba ini akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, yang sekaligus menjadi lokasi pemusatan latihan Timnas Putri. Keputusan untuk bertanding di stadion yang sama dengan tempat latihan memberikan keuntungan tersendiri, terutama dari sisi adaptasi lapangan dan lingkungan.
Dengan demikian, para pemain diharapkan bisa tampil lebih percaya diri menghadapi dua lawan yang masing-masing memiliki karakter permainan berbeda.
Ujian Nepal dan Taiwan Sebagai Ukuran Kesiapan
Laga melawan Nepal menjadi tantangan pertama yang akan dijalani. Tim ini dikenal memiliki organisasi pertahanan yang cukup disiplin, sehingga menjadi kesempatan bagi para pemain menyerang Indonesia untuk menguji kreativitas mereka dalam membongkar lini belakang lawan.
Duel ini juga menempatkan fokus pada koordinasi antara lini tengah dan lini depan, terutama bagi pemain berpengalaman yang diharapkan mampu memimpin ritme permainan.
Setelah menghadapi Nepal, Timnas Putri akan melanjutkan ujian berikutnya dengan melawan Taiwan. Tim Taiwan dikenal memiliki kecepatan serta pola permainan yang lebih agresif, sehingga menjadi ujian berbeda dari pertandingan sebelumnya.
Pertemuan ini akan membantu pelatih melihat sejauh mana para pemain mampu beradaptasi dalam tempo tinggi, baik dalam bertahan maupun menyerang.
Selain itu, partisipasi pemain muda menjadi sorotan penting dalam melihat kemampuan mereka menjawab tantangan dari lawan yang memiliki kualitas fisik dan taktik yang relatif lebih matang.
Kedua laga uji coba ini tidak hanya berfungsi sebagai tolok ukur teknis, tetapi juga menjadi momen evaluasi psikologis bagi seluruh skuad. Tekanan, konsistensi, dan ketahanan mental turut menjadi indikator yang ingin dilihat oleh Higashiyama sebelum menentukan skuad final.
Pada akhirnya, kualitas adaptasi para pemain menjadi kunci untuk memahami seberapa kuat kesiapan mereka menghadapi kompetisi sebenarnya di SEA Games mendatang.
Tantangan Grup A di SEA Games 2025
Pada ajang SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia akan tergabung dalam Grup A bersama Thailand, Kamboja, dan Singapura.
Thailand selama ini dikenal sebagai salah satu kekuatan utama sepak bola putri di kawasan Asia Tenggara, sehingga menjadi lawan paling berat di fase grup. Kehadiran Kamboja dan Singapura juga tidak bisa dianggap remeh karena keduanya tercatat melakukan pengembangan sepak bola wanita dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam situasi tersebut, kehadiran pemain seperti Zahra Muzdalifah menjadi salah satu harapan besar bagi skuad Merah Putih.
Pengalamannya di berbagai turnamen internasional diharapkan mampu memberi stabilitas pada lini serang sekaligus menjadi motivator bagi rekan-rekan setimnya. Bersama para senior lain, Zahra diharapkan dapat membantu menciptakan keseimbangan yang diperlukan untuk bersaing di babak penyisihan grup.
Harapan minimal yang dibebankan adalah perolehan medali perunggu. Target ini dinilai realistis melihat perkembangan sepak bola putri di Indonesia yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Meski demikian, perjalanan untuk mencapai babak semifinal hingga perebutan medali tentu membutuhkan konsistensi, kesiapan fisik, dan kekompakan tim yang terbangun lewat persiapan intensif sejak jauh hari.
Menatap Peluang dan Evaluasi Akhir
Dengan uji coba melawan Nepal dan Taiwan sebagai bagian dari pematangan strategi, Timnas Putri Indonesia memiliki kesempatan ideal untuk mengevaluasi efektivitas gaya bermain yang diterapkan.
Adaptasi pemain terhadap instruksi pelatih menjadi aspek krusial dalam fase ini, terutama mengingat kompetisi SEA Games menuntut kesiapan dalam berbagai aspek permainan.
Seluruh pertandingan uji coba digelar di Stadion Maguwoharjo, lokasi yang sudah akrab bagi para pemain selama menjalani pemusatan latihan. Hal ini membuat persiapan berjalan semakin optimal karena para pemain dapat sepenuhnya fokus pada pengembangan permainan tanpa hambatan adaptasi teknis.
Dengan kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda yang potensial, dinamika tim diprediksi akan semakin kaya dan kompetitif.
Bila seluruh proses berjalan sesuai harapan, Timnas Putri Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil meyakinkan di SEA Games 2025 dan menjawab ekspektasi publik yang berharap pada prestasi membanggakan.