JAKARTA - Ratu Belanda, Maxima, dijadwalkan tiba di Jakarta pada 24 November 2025 sore, memulai kunjungan resmi selama tiga hari. Agenda perjalanan ini mencakup pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, diskusi dengan lembaga keuangan, serta kunjungan lapangan untuk melihat berbagai proyek pembangunan berkelanjutan.
Kehadiran Ratu Maxima di Indonesia kali ini dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA), menegaskan peran aktifnya dalam mempromosikan inklusi keuangan global.
Kedatangan Ratu Maxima menjadi sorotan karena selain agenda diplomatik, kunjungan ini juga menekankan pada aspek praktis kesehatan keuangan masyarakat. Selama di Indonesia, Ratu Maxima akan berdiskusi dengan berbagai pihak mulai dari pengguna jasa keuangan, perwakilan pemerintah, lembaga keuangan, hingga pelaku usaha di sektor fintech. Fokusnya adalah memperkuat pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang aman dan inklusif.
Kunjungan Lapangan dan Interaksi dengan Masyarakat
Pada 25 November 2025 Ratu Maxima akan mengunjungi Solo untuk meninjau sejumlah lokasi yang mencerminkan inovasi dan budaya lokal. Agenda lapangan mencakup kunjungan ke pabrik garmen, pusat pembuatan batik tradisional, serta sesi interaksi dengan anak-anak muda.
Kegiatan ini diharapkan memberi gambaran langsung mengenai dampak ekonomi dan sosial dari program inklusi keuangan, sekaligus menekankan peran wirausaha dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, Ratu Maxima akan meninjau proyek perumahan rendah emisi di Perumahan Gran Harmoni Cluster. Proyek ini menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial.
Kunjungan lapangan semacam ini memberikan kesempatan bagi Ratu Maxima untuk melihat implementasi nyata kebijakan pembangunan inklusif dan keberlanjutan di Indonesia.
Diskusi dengan Lembaga Keuangan dan Pemerintah
Agenda 26 November 2025 difokuskan pada kunjungan ke kantor PBB dan International Finance Corporation. Di sini, Ratu Maxima akan berdiskusi dengan organisasi-organisasi pembangunan mengenai strategi penguatan inklusi keuangan dan kesehatan finansial.
Topik utama mencakup pencegahan penipuan, edukasi layanan keuangan yang aman, serta inovasi digital di sektor keuangan yang dapat meningkatkan akses bagi masyarakat luas.
Kunjungan ke lembaga-lembaga ini sekaligus menjadi forum pertukaran pengalaman internasional, di mana Ratu Maxima membagikan praktik terbaik dari Belanda dan negara lain, sekaligus meninjau capaian Indonesia dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas lembaga domestik dan mendukung kebijakan nasional terkait kesehatan keuangan masyarakat.
Pertemuan dengan Presiden dan Puncak Kunjungan
Puncak kunjungan Ratu Maxima dijadwalkan 27 November 2025 saat ia akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Purbawa Yudhi Sadewa.
Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan temuan-temuan dari kunjungan lapangan, evaluasi program inklusi keuangan, serta langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memperluas jangkauan layanan keuangan inklusif.
Selain agenda resmi, Ratu Maxima juga akan menghadiri diskusi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai penggunaan layanan keuangan yang aman dan pencegahan penipuan.
Forum ini menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk mengurangi risiko finansial, sekaligus mendorong adopsi teknologi digital yang aman dan transparan di sektor jasa keuangan.
Pengalaman dan Komitmen Global
Kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia bukan kali pertama. Sebelumnya, ia telah hadir di Indonesia pada 2012, 2016, dan 2018 dalam kapasitas yang sama, menekankan komitmennya terhadap inklusi keuangan global.
Selain menjadi Advokat Khusus PBB, Ratu Maxima juga memimpin inisiatif kesehatan keuangan di Belanda sebagai ketua kehormatan Koalisi Kesehatan Keuangan Nasional dan Platform Money Wise.
Keberadaan Ratu Maxima di Indonesia kali ini menunjukkan kesinambungan diplomasi dan kerja sama internasional di bidang keuangan, sekaligus menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat program inklusi keuangan dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui kunjungan ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, pelaku usaha, dan masyarakat dalam meningkatkan akses serta literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.