JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat masih ada 98.032 guru TK formal yang belum memiliki gelar sarjana (S1).
Data ini disampaikan Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD PNF), Suparto, yang menekankan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai langkah agar guru-guru PAUD dapat memenuhi standar kompetensi nasional.
Secara keseluruhan, tercatat ada sekitar 637.445 guru di seluruh Indonesia yang belum memiliki kualifikasi S1. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah karena Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 menegaskan bahwa setiap guru harus minimal bergelar sarjana.
Upaya peningkatan kompetensi guru diyakini akan berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya pendidikan anak usia dini.
Program RPL Fasilitasi Guru Tingkatkan Kompetensi
Untuk membantu guru meraih gelar S1 tanpa mengganggu tugas mengajar, pemerintah melalui Direktorat Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTK PG) menyediakan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Program ini dirancang fleksibel, sehingga guru dapat tetap mengajar sambil menyelesaikan studi di perguruan tinggi dalam jangka waktu relatif singkat, yakni 2–4 semester.
Suparto menambahkan, RPL memungkinkan guru menyesuaikan pembelajaran yang telah mereka tempuh sebelumnya, sehingga waktu studi tidak terbuang percuma.
Program ini dinilai strategis dalam memastikan seluruh guru PAUD mencapai kualifikasi minimal yang ditetapkan regulasi, sekaligus memperkuat kemampuan profesional mereka dalam proses belajar-mengajar.
Beasiswa Afirmatif dan Wisuda Nasional Guru
Selain program RPL, pemerintah juga menyediakan beasiswa afirmatif bagi guru berusia 47–55 tahun agar dapat menyelesaikan studi hanya dalam dua semester. Pemerintah menargetkan bahwa guru-guru yang telah mengikuti program RPL dapat mengikuti wisuda nasional mulai Oktober 2026.
Suparto menyebut, wisuda tersebut rencananya akan dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menandai keberhasilan guru dalam meningkatkan kualifikasi.
Tahun depan, pemerintah berkomitmen menyalurkan 150.000 beasiswa tambahan bagi guru yang belum memiliki gelar S1, memperluas kesempatan bagi tenaga pendidik di seluruh Indonesia untuk mencapai standar kompetensi yang diharapkan.
Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Pendidikan Nasional
Inisiatif Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualifikasi guru melalui RPL dan beasiswa afirmatif sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat pendidikan nasional.
Dengan tersedianya program ini, guru dapat menempuh pendidikan formal tanpa meninggalkan tanggung jawab mengajar, memastikan keberlanjutan kualitas pembelajaran di sekolah.
Langkah ini juga menjadi respons terhadap kebutuhan mendesak peningkatan kompetensi tenaga pendidik di era modern, di mana pendidikan anak usia dini menjadi fondasi penting bagi perkembangan generasi mendatang.
Pemerintah berharap melalui program RPL, beasiswa afirmatif, dan wisuda nasional, semua guru dapat mencapai gelar S1 sesuai target pada 2027.
Suparto menegaskan bahwa dukungan terhadap guru tidak hanya sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk menciptakan tenaga pendidik yang profesional, kompeten, dan mampu meningkatkan mutu pendidikan.
Dengan adanya program ini, Kemendikdasmen optimistis kualitas guru PAUD akan meningkat, memberikan dampak positif bagi generasi anak-anak Indonesia, serta mendukung kemajuan pendidikan nasional secara keseluruhan.