IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini dan Memulihkan Sentimen Pasar yang Mulai Stabil

Senin, 24 November 2025 | 09:31:34 WIB
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini dan Memulihkan Sentimen Pasar yang Mulai Stabil

JAKARTA - Situasi pasar saham domestik kembali menjadi perhatian setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal pemulihan. 

Pergerakan indeks diperkirakan mengarah pada rebound, terutama setelah pasar global, khususnya Amerika Serikat, mengalami penguatan yang cukup solid. Pada akhir pekan sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar 5,57 poin atau turun 0,066% menuju level 8.414,35. 

Kondisi tersebut diikuti dengan dominasi saham yang bergerak melemah, yaitu 352 saham, sementara 187 bergerak stagnan dan 274 lainnya menguat.

Aktivitas investor asing masih menunjukkan tekanan jual dengan nilai net sell mencapai sekitar Rp232 miliar. Saham yang paling banyak dilepas asing mencakup BBCA, BUMI, ADRO, BBRI, dan ANTM. Meski demikian, arah pasar global memberikan angin segar. 

Di bursa Amerika Serikat, Wall Street mengalami reli setelah meningkatnya spekulasi bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga pada Desember 2025. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan 0,98%, disusul Nasdaq Composite yang menguat 0,88%, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 1,08%.

Dukungan dari penguatan pasar global inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya potensi rebound di IHSG. Menurut Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, IHSG memiliki peluang menguat sejalan dengan sentimen positif dari bursa Amerika Serikat.

IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support 8.360—8.400 dan resistance 8.460—8.500. Sejumlah saham yang dinilai menarik untuk dicermati antara lain BUMI, ANTM, MBMA, TLKM, UNTR, dan BMRI sebagai ide trading harian.

Analisis Koreksi Sehat Menjelang Momentum Baru

Dalam kajian terpisah, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa pelemahan IHSG pada perdagangan sebelumnya tergolong sebagai koreksi wajar. Penurunan ini dipandang sebagai bagian dari pergerakan sehat, khususnya setelah IHSG sempat menyentuh level all-time-high (ATH) intraday. 

Mereka menyoroti bahwa formasi candle IHSG membentuk pola spinning top di atas support, memberikan indikasi adanya peluang penguatan terbatas menuju rentang 8.442 – 8.478.

Koreksi yang terjadi justru dianggap membuka ruang baru bagi investor untuk kembali melakukan strategi masuk, terutama pada saham-saham yang telah terkoreksi namun masih memiliki prospek fundamental kuat. 

Tim analis juga menyoroti bahwa fokus pasar dalam waktu dekat akan tertuju pada sejumlah katalis penting. Salah satunya adalah effective date MSCI November yang kerap memberikan perubahan komposisi pada saham-saham dengan kapitalisasi besar.

Selain itu, pasar juga menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat, seperti Producer Price Index (PPI) dan Retail Sales. Kedua data tersebut diyakini akan memberikan gambaran lebih jelas terkait arah kebijakan ekonomi serta potensi pengaruhnya pada pergerakan aset global. 

Sentimen tambahan muncul dari kebijakan stimulus pemerintah untuk sektor perbankan dengan nilai sekitar Rp76 triliun yang diperkirakan dapat membantu menjaga stabilitas sektor keuangan domestik.

BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan rekomendasi kepada investor untuk mempertimbangkan opsi beli terhadap saham EMTK, BRMS, dan BULL. Sementara itu, untuk saham SMSM, rekomendasi yang diberikan adalah aksi jual sebagai langkah antisipasi terhadap potensi tekanan lanjutan.

Peluang dari Rekomendasi Saham dan Sentimen Global

Rekomendasi saham menjadi perhatian utama para pelaku pasar di tengah dinamika IHSG. Sejumlah saham unggulan seperti TLKM, BUMI, ANTM, MBMA, UNTR, dan BMRI disebut sebagai kandidat menarik untuk trading harian. 

Kehadiran saham-saham tersebut dalam daftar rekomendasi tak lepas dari kombinasi faktor teknikal dan fundamental yang menunjukkan potensi pergerakan positif.

Di sisi lain, optimisme juga didorong oleh ketidakpastian global yang mulai mereda. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed membuka peluang bagi aliran modal kembali masuk ke pasar negara berkembang. 

Dengan demikian, aset-aset berisiko seperti saham berpotensi mendapatkan dorongan tambahan. Kondisi ini dapat menjadi energi positif bagi IHSG dalam memperkuat tren kenaikan jangka pendek.

Saham sektor pertambangan seperti ANTM dan BRMS juga mendapat sorotan karena pergerakan harga komoditas global yang masih fluktuatif namun tetap menarik bagi investor yang memburu momentum. 

Sementara emiten telekomunikasi seperti TLKM dinilai stabil dengan proyeksi pertumbuhan yang konsisten. Untuk BULL, sentimen perdagangan global dan aktivitas pelayaran menjadi katalis yang diperhatikan oleh para analis.

Arah Pergerakan ke Depan

Dengan berbagai katalis yang mewarnai pergerakan pasar, IHSG memiliki peluang untuk kembali menguat. 

Kombinasi antara penguatan bursa global, koreksi sehat pada perdagangan sebelumnya, serta berbagai sentimen positif dari kebijakan pemerintah hingga data ekonomi luar negeri menjadi pendorong penting dalam pembentukan arah indeks hari ini.

Para investor diimbau tetap mencermati dinamika pasar sambil mempertimbangkan rekomendasi saham yang telah disampaikan para analis. Fokus terhadap pergerakan teknikal dan perkembangan global tetap menjadi kunci dalam menentukan strategi transaksi, terutama pada periode di mana pasar menunjukkan potensi rebound.

Terkini