OJK Sebut Optimisme Kredit Perbankan Jadi Sinyal Penggerak Utama Aktivitas Ekonomi

Senin, 24 November 2025 | 09:31:28 WIB
OJK Sebut Optimisme Kredit Perbankan Jadi Sinyal Penggerak Utama Aktivitas Ekonomi

JAKARTA - Keyakinan terhadap keberlanjutan pertumbuhan kredit menjadi sorotan penting ketika Otoritas Jasa Keuangan menyatakan pandangan positif hingga penghujung tahun. 

Penilaian ini didasarkan pada hasil evaluasi Rencana Bisnis Bank yang tidak menunjukkan perubahan berarti dari sisi rencana penyaluran kredit. Kondisi tersebut menandakan bahwa perbankan masih memandang prospek ekonomi nasional dalam jalur yang stabil.

Dalam pandangan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, meskipun tekanan dari sisi permintaan kredit tetap ada, harapan terhadap pulihnya berbagai sektor ekonomi menjadi penopang optimisme. 

Ia menegaskan bahwa dukungan dari arah kebijakan fiskal, regulasi perdagangan, hingga kebijakan industri dan investasi akan memberikan dorongan berantai pada konsumsi rumah tangga maupun investasi pelaku usaha. “...sehingga juga mendorong permintaan terhadap kredit perbankan,” ujarnya dalam keterangannya.

Sejumlah faktor lain pun diyakini akan memperkuat proyeksi tersebut, termasuk membaiknya transmisi kebijakan moneter serta tren penurunan suku bunga pinjaman.

Percepatan realisasi belanja pemerintah dan investasi swasta dipandang menjadi elemen tambahan yang dapat memperluas ruang pertumbuhan kredit menjelang akhir dan awal tahun.

Hingga periode September, peningkatan kredit perbankan tercatat mencapai 7,70% secara tahunan, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang berada pada 7,56% secara tahunan. Angka tersebut memperlihatkan pergerakan yang tetap solid di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.

Sektor Penopang Utama Pertumbuhan Kredit

Dilihat berdasarkan penggunaan, terdapat sejumlah kategori kredit yang bergerak dengan performa menonjol. Kredit Investasi menjadi segmen yang mencatatkan pertumbuhan tahunan paling tinggi dengan kenaikan 15,18%. 

Kategori ini menjadi indikator penting bahwa pelaku usaha semakin memperluas pengembangan aset dan proyek jangka panjang.

Di bawahnya, Kredit Konsumsi tumbuh 7,42%, memperlihatkan daya beli rumah tangga yang masih bertahan. Sementara itu, Kredit Modal Kerja mencatatkan pertumbuhan moderat di angka 3,37% secara tahunan, menunjukkan penyesuaian pelaku usaha terhadap situasi ekonomi yang bervariasi.

Jika ditinjau berdasarkan sektor ekonomi, sejumlah sektor strategis justru menampilkan pertumbuhan dua digit. Sektor pengangkutan dan pergudangan meningkat 19,32%, menandai tingginya aktivitas logistik dan distribusi. 

Sementara sektor pertambangan serta penggalian mencatatkan pertumbuhan tahunan 19,15%, mengindikasikan peningkatan aktivitas produksi dan eksplorasi.

Kedua sektor tersebut terus menjadi motor penggerak kredit karena kebutuhan pembiayaan operasional maupun ekspansinya cenderung besar. Perbankan melihat kebutuhan tersebut sebagai peluang untuk menjaga stabilitas pertumbuhan portofolio kredit.

Perkembangan Terbaru dari Sisi Perbankan

Pada perkembangan terbaru, Bank Indonesia menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit melambat menjadi 7,36% secara tahunan pada Oktober, turun dibandingkan bulan sebelumnya. 

Meskipun demikian, otoritas moneter menilai bahwa upaya peningkatan penyaluran kredit masih perlu diperkuat agar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tetap optimal.

Gubernur Bank Indonesia menjelaskan bahwa kondisi tersebut muncul karena permintaan kredit belum sepenuhnya pulih. Salah satu penyebab utamanya berasal dari kehati-hatian pelaku usaha yang memilih menahan ekspansi sambil mencermati perkembangan ekonomi. 

Dalam penjelasannya, ia menyebut kondisi ini sebagai sikap “wait and see,” yang membuat permintaan pembiayaan bergerak lebih lambat dari proyeksi awal.

Meski mengalami sedikit perlambatan, tren kredit secara keseluruhan tetap berada pada jalur positif. Dengan dukungan kebijakan moneter yang dijalankan secara konsisten, perbankan diperkirakan masih memiliki ruang untuk memperkuat penyaluran kredit pada sektor-sektor yang membutuhkan.

Prospek Menjelang Akhir Tahun

Mendekati pergantian tahun, kebutuhan belanja musiman rumah tangga kerap menjadi faktor tambahan yang dapat memberikan dorongan pada aktivitas pembiayaan. Permintaan yang meningkat pada periode tersebut biasanya menjadi katalis bagi sejumlah bank untuk memperluas penyaluran kredit konsumsi maupun modal kerja.

OJK menilai bahwa dengan kombinasi faktor tersebut, proyeksi pertumbuhan kredit hingga akhir tahun masih berada dalam skenario optimistis. Kondisi makro yang membaik, dibarengi perbaikan transmisi kebijakan moneter, akan menjadi landasan bagi perbankan dalam memfasilitasi kebutuhan pelaku usaha serta masyarakat.

Secara keseluruhan, lanskap kredit perbankan menunjukkan ketahanan yang solid. Sektor-sektor strategis yang tumbuh kuat menjadi bukti bahwa kegiatan ekonomi mulai bergerak lebih dinamis. Dengan sinergi antara regulator, pelaku usaha, dan sektor perbankan, pertumbuhan kredit diperkirakan tetap berada dalam tren positif hingga akhir tahun.

Terkini