Pasar TBS Kelapa Sawit Menguat, Petani Rasakan Manfaat dari Kenaikan Harga

Kamis, 20 November 2025 | 10:36:27 WIB
Pasar TBS Kelapa Sawit Menguat, Petani Rasakan Manfaat dari Kenaikan Harga

JAKARTA - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mitra swadaya di Provinsi Riau mengalami kenaikan minggu ini. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Dr. Defris Hatmaja, menyebutkan bahwa kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok umur 9 tahun, naik sebesar Rp4,02 per kilogram atau sekitar 0,12 persen dari harga minggu sebelumnya. 

Dengan kenaikan ini, harga pembelian TBS bagi petani menjadi Rp3.394,44 per kilogram, sedangkan harga cangkang ditetapkan sebesar Rp27,33 per kilogram.

Kenaikan harga TBS ini dipengaruhi oleh pergerakan harga kernel yang naik signifikan dibandingkan minggu sebelumnya, sementara harga CPO mengalami penurunan. 

Dr. Defris menegaskan bahwa faktor tata kelola penetapan harga yang lebih baik menjadi salah satu penyebab membaiknya kondisi pasar TBS, sekaligus upaya serius dari seluruh stakeholder di sektor kelapa sawit.

Indeks K dan Harga CPO-Kernel

Dalam penetapan harga minggu ini, digunakan indeks K untuk satu bulan ke depan sebesar 92,93 persen. Harga jual CPO mengalami penurunan sekitar Rp120,35 per kilogram dibanding minggu sebelumnya, sementara harga kernel mengalami kenaikan sebesar Rp319,75 per kilogram. 

Beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) memilih tidak melakukan penjualan pada periode ini, sehingga penetapan harga menggunakan rata-rata tim atau, jika terjadi validasi kedua, harga rata-rata KPBN.

Dr. Defris menegaskan, harga rata-rata CPO KPBN periode ini mencapai Rp13.770 per kilogram, sementara harga kernel KPBN tercatat Rp11.800 per kilogram. 

Perbaikan tata kelola ini merupakan langkah strategis pemerintah dan stakeholder terkait untuk memastikan pasar kelapa sawit berjalan transparan, adil, dan memberikan manfaat maksimal bagi petani.

Dampak pada Petani dan Kesejahteraan

Kenaikan harga TBS memberikan dampak positif langsung bagi pendapatan petani kelapa sawit mitra swadaya. Dengan meningkatnya harga pembelian TBS, pendapatan petani diharapkan naik, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan masyarakat pedesaan. 

Dr. Defris menekankan bahwa komitmen bersama antara pemerintah provinsi, PKS, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan pendapatan petani.

Langkah ini menunjukkan bahwa koordinasi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta dapat menghadirkan manfaat nyata bagi petani. Penetapan harga yang transparan dan konsisten juga meningkatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap tata niaga kelapa sawit, sehingga pasar menjadi lebih sehat dan berkelanjutan.

Daftar Harga TBS Berdasarkan Umur Pohon

Harga TBS ditetapkan berdasarkan umur pohon kelapa sawit, sebagai berikut:

Umur 3 tahun: Rp2.628,83

Umur 4 tahun: Rp2.931,75

Umur 5 tahun: Rp3.146,33

Umur 6 tahun: Rp3.267,50

Umur 7 tahun: Rp3.341,01

Umur 8 tahun: Rp3.381,44

Umur 9 tahun: Rp3.394,44

Umur 10–20 tahun: Rp3.359,05

Umur 21 tahun: Rp3.302,48

Umur 22 tahun: Rp3.237,35

Umur 23 tahun: Rp3.163,29

Umur 24 tahun: Rp3.107,20

Umur 25 tahun: Rp3.061,19

Penetapan harga ini memberikan panduan bagi petani dan PKS dalam melakukan transaksi TBS setiap minggu, sehingga harga yang diterima sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pendekatan ini diharapkan dapat meminimalisir sengketa harga dan memastikan pendapatan petani tetap stabil.

Dengan langkah-langkah ini, pasar kelapa sawit di Riau menjadi lebih transparan dan berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal serta kesejahteraan petani.

Terkini