Indonesia dan Finlandia Bahas Strategi Penanganan Danau dalam Pertemuan COP30

Kamis, 20 November 2025 | 09:32:56 WIB
Indonesia dan Finlandia Bahas Strategi Penanganan Danau dalam Pertemuan COP30

JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Finlandia, Sari Multala, untuk membahas penanganan danau. 

Indonesia melihat Finlandia sebagai contoh dalam pengelolaan danau karena hampir seluruh danau di negara tersebut dikelola dengan baik.

Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemampuan daya dukung danau-danau di Indonesia. 

Kolaborasi bilateral ini diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan pengelolaan air dan konservasi ekosistem danau yang krusial bagi kehidupan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Pendekatan ini menekankan pentingnya transfer pengetahuan dan praktik terbaik dari Finlandia agar pengelolaan danau di Indonesia lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi dan pengalaman Finlandia, pemerintah Indonesia berencana memperkuat program konservasi dan pengelolaan danau secara terintegrasi.

Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan

Selain penanganan danau, pertemuan bilateral juga membahas kerja sama dalam rehabilitasi hutan. Finlandia memiliki kemampuan tinggi dalam merehabilitasi hutan yang terdegradasi menjadi ekosistem hutan yang sustainable. Indonesia telah menjalin kerja sama jangka panjang dan berencana meningkatkan kolaborasi ini.

Kerja sama dalam rehabilitasi hutan mencakup pengembangan teknik restorasi ekosistem, pengelolaan lahan kritis, serta pelatihan sumber daya manusia di sektor kehutanan. 

Upaya ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kondisi hutan yang rusak, tetapi juga meningkatkan fungsi hutan dalam mitigasi perubahan iklim, penyimpanan karbon, dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Kolaborasi ini mencerminkan strategi Indonesia untuk mengadopsi praktik terbaik internasional dalam pengelolaan hutan sekaligus memperkuat kapasitas domestik. Hasilnya diharapkan dapat mendorong terciptanya hutan yang produktif, sehat, dan mampu mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pembangunan Pasar Karbon dan Optimalisasi Methane Capture

Indonesia juga mengajak Finlandia untuk bersama-sama membangun pasar karbon, termasuk carbon government dan carbon market. Hal ini terkait implementasi Paris Agreement, khususnya artikel 6.2 dan 6.4, yang menekankan pentingnya mekanisme pasar karbon global untuk mencapai target pengurangan emisi.

Selain itu, kerja sama juga mencakup optimalisasi methane capture dari produksi kelapa sawit. Finlandia merupakan salah satu konsumen biodiesel dari Indonesia, sehingga pemanfaatan teknologi pengelolaan methane dari perkebunan kelapa sawit diharapkan dapat mengurangi emisi sekaligus meningkatkan efisiensi energi.

Langkah ini menunjukkan bagaimana kerja sama bilateral dapat mengintegrasikan upaya mitigasi perubahan iklim dengan kebutuhan ekonomi dan energi. 

Dengan dukungan Finlandia, Indonesia berharap dapat menerapkan praktik ramah lingkungan yang lebih luas dan mendorong inovasi teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Intensifikasi Pertemuan Bilateral Selama COP30

Selama Konferensi Perubahan Iklim ke-30 (COP30), Menteri Hanif Faisol Nurofiq terus mengintensifkan pertemuan bilateral dengan berbagai negara, termasuk Finlandia, untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi perubahan iklim. 

Kolaborasi ini meliputi penanganan sampah plastik, konservasi ekosistem, dan pengembangan mekanisme mitigasi emisi karbon.

Pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas jaringan kerja sama lingkungan hidup yang strategis. Dengan dukungan internasional, Indonesia berharap dapat meningkatkan kapasitas nasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, sekaligus memperkuat posisi negara dalam negosiasi iklim global.

Langkah-langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif Indonesia untuk mengintegrasikan kerja sama internasional dengan program domestik, termasuk pengelolaan danau, rehabilitasi hutan, pasar karbon, dan inovasi pengelolaan energi. 

Hasil dari kolaborasi ini diharapkan berdampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Terkini