JAKARTA - Bawang bombai kaya senyawa antibakteri yang dapat mendukung kesehatan pencernaan. Konsumsi teratur juga berpotensi menjaga kesehatan jantung dan mata.
Namun, bawang yang sudah tunas, lembek, kering, atau berjamur kurang bermanfaat. Kondisi tersebut membuat bawang kehilangan cita rasa sekaligus nutrisi pentingnya.
Karena itu, menyimpan bawang dengan tepat penting untuk menjaga kesegaran sekaligus manfaatnya. Penyimpanan yang benar memperpanjang umur simpan sekaligus menjaga kualitas rasa.
Faktor yang Memengaruhi Ketahanan Bawang
Bawang bombai mudah busuk bila terkena cahaya, kelembapan, atau panas berlebih. Ketiga faktor ini mempercepat pembentukan jamur dan tunas pada bawang. Selain itu, menumpuk bawang dalam jumlah banyak membuat sirkulasi udara terhambat. Hal ini meningkatkan risiko lembap dan mempercepat kerusakan bawang.
Suhu lingkungan dan lokasi penyimpanan turut memengaruhi daya tahan. Area dapur yang terlalu panas atau lembap membuat bawang lebih cepat kering dan kehilangan rasa.
Cara Penyimpanan Bawang Bombai yang Tepat
Penyimpanan terbaik adalah menggunakan keranjang kawat terbuka agar udara bisa bersirkulasi. Udara yang lancar mencegah kelembapan yang dapat merusak bawang. Keranjang sebaiknya diletakkan di area dapur yang sejuk, gelap, dan kering. Hindari sinar matahari langsung karena dapat memicu pertumbuhan tunas pada bawang.
Pastikan setiap bawang memiliki ruang cukup agar tidak saling menekan. Bawang yang menempel satu sama lain lebih cepat rusak akibat tekanan dan kelembapan yang tertahan.
Hal yang Harus Dihindari Saat Menyimpan Bawang
Jangan menaruh bawang bombai bersama kentang karena bisa mempercepat pembusukan kedua bahan. Gas dan kelembapan dari kentang memicu bawang cepat lembek.
Hindari menyimpan bawang di wadah tertutup rapat. Kelembapan yang terjebak akan membuat bawang lebih cepat lembek dan mudah berjamur. Periksa bawang secara berkala dan keluarkan yang mulai rusak. Dengan cara ini, bawang lainnya tetap segar lebih lama dan siap digunakan kapan saja.