ITMG Maksimalkan Capex untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Efisiensi Operasional

Rabu, 19 November 2025 | 11:32:26 WIB
ITMG Maksimalkan Capex untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Efisiensi Operasional

JAKARTA - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat realisasi belanja modal sebesar US$ 55 juta hingga kuartal III-2025, tumbuh 52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Angka ini menunjukkan penggunaan dana yang signifikan untuk mendukung berbagai proyek strategis perusahaan. Total capex ini juga telah menyentuh sekitar 85% dari alokasi anggaran tahunan sebesar US$ 65 juta.

Penggunaan belanja modal sebagian besar diarahkan pada perbaikan infrastruktur penunjang operasional tambang, termasuk jalan hauling dan pelabuhan. Dengan langkah ini, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi logistik dan mendukung pertumbuhan kapasitas produksi secara berkelanjutan.

Selain itu, realisasi capex mencerminkan kemampuan ITMG dalam menjaga kelancaran operasional dan mendukung ekspansi proyek yang telah direncanakan. Strategi ini memastikan perusahaan tetap kompetitif di tengah dinamika harga batu bara global.

Fokus Capex pada Infrastruktur dan Ekspansi Pelabuhan

Direktur ITMG, Yulius Kurniawan Gozali, menjelaskan bahwa sebagian besar belanja modal dialokasikan anak usaha untuk memperbaiki jalan hauling. 

Infrastruktur ini berperan penting dalam memperlancar transportasi batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan. Sementara itu, ekspansi pelabuhan dilakukan untuk menambah kapasitas bongkar muat dan mendukung peningkatan volume produksi.

Perbaikan jalan dan pengembangan pelabuhan menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional. Langkah-langkah ini memungkinkan perusahaan menjaga kualitas layanan logistik dan efisiensi rantai pasok dari tambang hingga ke pelanggan.

Dengan fokus pada proyek infrastruktur, ITMG juga dapat memperkuat ketahanan operasional di tengah fluktuasi harga komoditas. Hal ini menjadi kunci bagi perusahaan untuk memaksimalkan nilai dari setiap ton batubara yang diproduksi.

Pendanaan Capex dari Kas Internal

Seluruh belanja modal hingga kuartal III-2025 bersumber dari kas internal perusahaan, yang tercatat mencapai US$ 972 juta. 

Kondisi ini menunjukkan posisi keuangan ITMG yang sehat dan memungkinkan fleksibilitas pendanaan untuk berbagai ekspansi proyek. Penggunaan kas internal juga mengurangi ketergantungan pada pinjaman eksternal, sehingga menjaga struktur modal tetap optimal.

Ketersediaan kas yang kuat memungkinkan perusahaan melakukan investasi strategis tanpa mengganggu likuiditas operasional. Dengan demikian, ITMG dapat menjalankan proyek perbaikan jalan, ekspansi pelabuhan, dan peningkatan kapasitas produksi secara simultan.

Pendanaan internal juga menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga stabilitas keuangan. Strategi ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing di pasar batubara global.

Pendapatan dan Laba Bersih Terpengaruh Harga Batu Bara

Hingga kuartal III-2025, ITMG mencatat pendapatan sebesar US$ 1,37 miliar, menurun 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar 21%, dari US$ 97 per ton menjadi US$ 77 per ton. Fluktuasi harga ini sejalan dengan pelemahan harga acuan batu bara internasional.

Meski pendapatan menurun, perusahaan tetap berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 131 juta. 

Angka ini terkoreksi 52% dibandingkan kuartal III tahun sebelumnya yang mencapai US$ 273 juta. Laba yang masih positif mencerminkan efisiensi biaya operasional dan strategi pengelolaan proyek yang matang.

Kinerja keuangan ITMG hingga kuartal III-2025 menunjukkan perusahaan mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pasar. Dengan capex yang terencana dan posisi kas yang solid, perusahaan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan harga batu bara sambil terus memperkuat kapasitas produksi dan ekspansi jangka panjang.

Terkini