Menkes Tegaskan Pentingnya Penataan RS Daerah yang Masih Banyak Bermasalah

Rabu, 19 November 2025 | 09:28:43 WIB
Menkes Tegaskan Pentingnya Penataan RS Daerah yang Masih Banyak Bermasalah

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan urgensi penataan ulang rumah sakit daerah agar kualitas layanan meningkat dan tata kelola fasilitas kesehatan lebih efisien. 

Dalam sambutannya saat peletakan batu pertama Gedung Pelayanan VIP RSUD Prof Dr Margono Soekarjo di Purwokerto, Budi menyebut masih banyak rumah sakit daerah menghadapi persoalan klasik.

Ia mengungkapkan, kendala utama meliputi tata ruang yang tidak terencana, layanan medis yang kurang memadai, hingga beban utang yang membebani manajemen rumah sakit. 

Banyak rumah sakit dibangun secara parsial oleh pihak berbeda, sehingga fasilitasnya tidak terintegrasi dengan baik. "Kalau ada sedikit tanah kosong langsung dibangun. Akhirnya parkir habis, sirkulasi buruk, dan integrasi layanan tidak berjalan," kata Menkes.

Menurut Budi, kondisi ini membuat rumah sakit sulit melakukan ekspansi maupun optimalisasi layanan. Rumah sakit yang tidak memiliki rencana induk pembangunan atau tidak mematuhinya cenderung menghadapi kesulitan dalam pengembangan fasilitas dan manajemen internal.

Studi Kasus Penataan RSUP Sardjito

Sebagai contoh, Menkes menyoroti proses penataan kembali RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang kini memasuki tahap ketiga. Dengan lahan yang sama, rumah sakit tersebut berhasil meningkatkan kapasitas melalui desain ulang kawasan, penataan alur layanan, dan pembangunan fasilitas bertahap sesuai rencana induk.

Proses ini dianggap sebagai model yang dapat diterapkan rumah sakit daerah lain dengan kemampuan keuangan memadai, termasuk RSUD Prof Dr Margono Soekarjo.

Budi menegaskan, penataan dan perencanaan yang matang akan memungkinkan rumah sakit berkembang sesuai kebutuhan masyarakat tanpa menimbulkan masalah integrasi layanan.

"Makanya saya bilang, semua rumah sakit saya bikin masterplan baru. Dirutnya harus bikin. Cari arsitek yang bagus. Saya hanya approve (menyetujui) saja," jelas Menkes. Dengan rencana induk yang jelas, pembangunan ruang dan gedung menjadi lebih rapi, efisien, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.

Potensi Transformasi RSUD Margono

RSUD Prof Dr Margono Soekarjo disebut memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi serupa. Menkes menilai, rumah sakit ini mampu menampung kapasitas hingga seribu tempat tidur apabila tata ruang dan manajemen layanan diatur dengan baik.

Selain itu, rumah sakit dengan kinerja baik tetap layak mendapatkan dukungan, termasuk pengadaan teknologi canggih. Menkes mencontohkan rencana pengadaan robotik untuk tindakan pembedahan, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan medis secara signifikan. 

"Saya sudah janji, saya mau kasih robot. Robot itu alat mahal, alat canggih," ujarnya.

Pendekatan ini diharapkan mendorong rumah sakit daerah untuk tidak hanya fokus pada kapasitas fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan melalui teknologi dan manajemen modern.

Strategi Penguatan Layanan Kesehatan

Menkes menekankan pentingnya koreksi menyeluruh terhadap rumah sakit yang belum memiliki rencana induk atau tidak mematuhinya. Penataan ulang fasilitas kesehatan harus dilakukan secara sistematis, dimulai dari perencanaan masterplan hingga implementasi teknologi dan manajemen yang efisien.

Dengan strategi ini, rumah sakit dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan, mempermudah sirkulasi pasien dan staf medis, serta meningkatkan integrasi layanan.

Transformasi ini diharapkan menghasilkan rumah sakit yang siap menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional.

Budi menegaskan, langkah-langkah tersebut juga akan memastikan rumah sakit daerah mampu berkembang secara berkelanjutan, meningkatkan kapasitas pelayanan, dan menjadi pusat layanan kesehatan yang efisien dan modern. 

Dukungan pemerintah berupa teknologi robotik, perencanaan yang matang, dan pengelolaan sumber daya yang baik menjadi kunci keberhasilan transformasi ini.

Penataan ulang rumah sakit daerah menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Melalui perencanaan masterplan yang matang, pengelolaan fasilitas yang efisien, dan dukungan teknologi canggih, rumah sakit diharapkan mampu berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. 

Studi kasus RSUP Sardjito dan potensi transformasi RSUD Margono menunjukkan bahwa model integrasi layanan dan manajemen modern dapat diterapkan di berbagai wilayah. Dengan langkah-langkah strategis ini, pelayanan kesehatan nasional diharapkan menjadi lebih optimal, terstruktur, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.

Terkini