Prabowo Subianto Dorong Sekolah Terapkan Langkah Serius untuk Mencegah Perundungan

Selasa, 18 November 2025 | 12:06:41 WIB
Prabowo Subianto Dorong Sekolah Terapkan Langkah Serius untuk Mencegah Perundungan

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa aksi perundungan atau bullying di sekolah harus segera diatasi. 

Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri peluncuran digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4, Kota Bekasi.

“Ya, (perundungan) itu harus kita atasi ya,” ujar Prabowo menanggapi pertanyaan awak media. Kepala Negara menekankan pentingnya perhatian serius dari seluruh pihak terkait, baik guru, orang tua, maupun aparat keamanan, agar kasus bullying tidak berulang.

Kasus perundungan yang marak terjadi di beberapa sekolah menjadi sorotan publik. Presiden Prabowo mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta

Salah satu kasus yang menjadi perhatian adalah insiden ledakan di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Polda Metro Jaya masih mendalami motif di balik peristiwa ini, termasuk kemungkinan keterkaitan dengan dugaan perundungan terhadap pelaku oleh siswa lain.

Insiden ini menyoroti dampak psikologis yang serius akibat bullying, yang tidak hanya menimbulkan konflik internal di sekolah, tetapi juga memicu perilaku ekstrem. Pihak sekolah dan orang tua diminta meningkatkan pengawasan serta membangun komunikasi yang baik agar siswa dapat melaporkan masalah tanpa takut.

Kasus di SMAN 72 menjadi pengingat bagi seluruh pihak pendidikan tentang pentingnya pendekatan preventif, termasuk pendidikan karakter dan bimbingan konseling, guna mencegah perundungan berkembang menjadi ancaman yang lebih serius.

Dugaan Bullying di SMP Blora dan Tangsel

Selain Jakarta, kasus perundungan juga terjadi di SMP Blora, Jawa Tengah. Video dugaan perundungan yang beredar menunjukkan seorang siswa diperlakukan tidak menyenangkan oleh teman-temannya di kamar mandi sekolah. Dalam video berdurasi 25 detik itu, korban tampak dipukul dan diejek, sementara siswa lain hanya menonton.

Kasus serupa muncul di SMP di Tangerang Selatan, Banten, yang melibatkan siswa berinisial MH (13). Akibat perundungan yang dialami, kondisi fisik korban menurun hingga tidak mampu beraktivitas. Setelah menjalani perawatan selama sepekan, korban meninggal dunia.

Kedua kasus ini menjadi peringatan serius bagi seluruh sekolah di Indonesia. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menekankan pentingnya penerapan aturan anti-bullying, pengawasan ekstra di area rawan, dan pendidikan kesadaran kepada siswa tentang dampak perundungan.

Langkah Preventif dan Kolaborasi Semua Pihak

Menanggapi maraknya kasus ini, Presiden Prabowo menegaskan perlunya langkah preventif. Sekolah diharapkan memiliki program pembinaan karakter, layanan konseling, dan mekanisme pengaduan yang jelas agar korban bullying merasa aman melaporkan kejadian.

Selain itu, orang tua diminta berperan aktif dalam mengawasi anak dan berkomunikasi dengan guru untuk memantau perilaku anak. Aparat keamanan dan pemerintah daerah juga perlu mendukung dengan regulasi dan sosialisasi program anti-bullying di sekolah.

Prabowo optimistis bahwa melalui kolaborasi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat, kasus perundungan dapat diminimalkan. Penekanan pada pendidikan karakter, kesadaran sosial, dan dukungan psikologis diyakini menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi semua siswa.

Terkini