Prabowo Resmikan Program Smartboard, Siswa Indonesia Kini Belajar Lebih Interaktif

Senin, 17 November 2025 | 15:45:20 WIB
Prabowo Resmikan Program Smartboard, Siswa Indonesia Kini Belajar Lebih Interaktif

JAKARTA - Indonesia kini memasuki era pembelajaran digital yang lebih luas setelah Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan 215.572 interactive flat panel (IFP) atau smartboard untuk sekolah di seluruh nusantara. 

Perangkat ini dirancang agar siswa dan guru dapat berinteraksi secara langsung dengan materi pelajaran, mengubah pembelajaran konvensional menjadi pengalaman interaktif dan menyenangkan.

Dalam kesempatan ini, Prabowo menekankan bahwa digitalisasi pembelajaran bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang memberi kesempatan bagi seluruh siswa Indonesia untuk belajar lebih efektif. 

“Alhamdulillah panel ini kita harapkan untuk bisa membantu semua siswa di seluruh Indonesia untuk belajar lebih baik, belajar lebih semangat, belajar lebih cepat, punya akses kepada semua ilmu bahan yang diperlukan,” ucapnya. 

Program ini menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK, sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh semua lapisan pendidikan.

Distribusi Smartboard: Target 100 Persen Sekolah Terjangkau

Proses distribusi smartboard saat ini telah mencapai angka signifikan, dengan 172.550 unit sudah tiba di sekolah, sementara 43.022 unit lainnya masih dalam perjalanan ke sekolah penerima. Ditargetkan, seluruh perangkat sudah tersedia di sekolah pada Desember mendatang, menjangkau total 288.865 sekolah di seluruh Indonesia.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa selain smartboard, program pembelajaran digital juga mencakup laptop, materi pembelajaran digital, dan pelatihan guru agar dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi. 

Dengan tercapainya distribusi ini, program digitalisasi diperkirakan sudah menjangkau 75 persen sekolah. Hal ini menandai langkah konkret pemerintah dalam mendorong pendidikan modern dan setara bagi siswa di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil.

Peluncuran ini juga menandai transformasi pembelajaran dari metode satu arah menjadi interaktif dan kolaboratif, di mana guru dan siswa dapat saling bertukar ide secara real-time melalui layar sentuh. 

Selain teks dan video, smartboard dapat menampilkan audio, gamifikasi, hingga augmented reality, menjadikan proses belajar lebih kreatif dan imersif.

Manfaat Smartboard untuk Siswa dan Guru

Smartboard menghadirkan perbedaan signifikan dibandingkan televisi pintar atau proyektor konvensional. Perangkat ini bukan sekadar media menampilkan konten, tetapi alat untuk membangun kolaborasi dan kreativitas. 

Guru dapat menyiapkan materi interaktif, sementara siswa bisa langsung menanggapi pertanyaan, mengerjakan latihan, atau bermain edukatif yang terkait materi.

Menurut Prabowo, tujuan utama pembagian smartboard adalah meningkatkan semangat belajar siswa dan memberikan akses yang merata terhadap ilmu pengetahuan.

Dengan pembelajaran yang lebih menarik dan dinamis, siswa diharapkan dapat menyerap materi lebih cepat serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif sejak dini.

Selain itu, smartboard memungkinkan guru melakukan evaluasi dan monitoring secara real-time. Setiap interaksi siswa dapat dicatat, memudahkan guru untuk memahami tingkat pemahaman kelas. 

Hal ini diharapkan mendorong metode pengajaran yang lebih adaptif, sesuai kebutuhan masing-masing siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

Kolaborasi Pemerintah dan Stakeholder Pendidikan

Peluncuran smartboard ini turut dihadiri jajaran menteri dan pejabat penting, termasuk Menteri Pendidikan Dasar Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

Kehadiran mereka menunjukkan bahwa digitalisasi pendidikan menjadi agenda prioritas nasional.

Kolaborasi antar lembaga ini juga membuka peluang pengembangan ekosistem pendidikan digital yang lebih lengkap. Tidak hanya perangkat, tetapi juga konten, pelatihan guru, dan pengembangan kurikulum berbasis teknologi diharapkan bisa berjalan beriringan. 

Dengan cara ini, pembelajaran digital tidak hanya berhenti pada distribusi smartboard, tetapi berlanjut pada pemanfaatan maksimal teknologi untuk kualitas pendidikan yang lebih baik.

Program ini menegaskan bahwa inovasi pendidikan harus berpihak pada siswa dan guru, bukan hanya sekadar menghadirkan perangkat. 

Smartboard menjadi simbol perubahan dari pembelajaran tradisional menuju era pendidikan digital, di mana setiap siswa di seluruh Indonesia memiliki akses setara terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan.

Dengan target 100 persen sekolah terjangkau, kolaborasi pemerintah dan stakeholder pendidikan diyakini dapat menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan. 

Era pembelajaran interaktif ini sekaligus menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan secara merata di seluruh pelosok tanah air.

Terkini