Perluas Modal Usaha UMKM dengan KUR BNI 2025, Ketahui Syarat dan Panduannya

Senin, 17 November 2025 | 12:31:20 WIB
Perluas Modal Usaha UMKM dengan KUR BNI 2025, Ketahui Syarat dan Panduannya

JAKARTA - Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI 2025 hadir sebagai salah satu solusi pembiayaan modal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan usahanya. 

Program ini menawarkan pinjaman hingga Rp500 juta dengan cicilan ringan dan tenor fleksibel, sehingga menjadi alternatif bagi pengusaha yang ingin meningkatkan kapasitas produksi, menambah stok barang, atau memperluas layanan bisnis mereka.

Dengan suku bunga efektif hanya 6% per tahun, KUR BNI memberikan kemudahan pengembalian cicilan, bahkan untuk tenor panjang hingga 60 bulan. 

Program ini dirancang agar pelaku usaha bisa membayar angsuran secara terukur sesuai kemampuan keuangan, sambil tetap mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Melalui KUR BNI, pelaku UMKM juga mendapatkan akses modal yang cepat, aman, dan terstruktur, sehingga dapat bersaing lebih baik di pasar.

Selain itu, KUR BNI 2025 memudahkan pengajuan baik secara online melalui laman resmi eform.bni.co.id maupun secara langsung di kantor cabang terdekat. 

Metode online memungkinkan calon debitur mengisi data diri dan data usaha, mengunggah dokumen persyaratan, serta menunggu verifikasi dari pihak bank. Sementara itu, pengajuan offline tetap memungkinkan interaksi personal dengan petugas bank, termasuk proses survei lokasi usaha dan wawancara bisnis.

Syarat dan Dokumen Pengajuan KUR BNI

Agar pengajuan KUR BNI 2025 disetujui, calon debitur perlu menyiapkan sejumlah dokumen dan memenuhi persyaratan tertentu. Pemohon harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, serta memiliki usaha yang telah berjalan minimal enam bulan. 

Dokumen utama yang harus disiapkan meliputi fotokopi e-KTP, Kartu Keluarga, akta nikah bagi yang telah menikah, serta surat izin usaha seperti NIB atau surat keterangan usaha yang diterbitkan pejabat berwenang.

Untuk pengajuan pinjaman di atas Rp50 juta, pemohon wajib memiliki NPWP, sementara pinjaman di atas Rp100 juta memerlukan dokumen agunan. Debitur yang sedang menerima KPR, KKB untuk tujuan produktif, atau kartu kredit dalam kondisi lancar tetap bisa mengajukan KUR BNI. 

Semua persyaratan ini memastikan bahwa proses penilaian risiko dan verifikasi dokumen berjalan lancar, sehingga pinjaman dapat segera dicairkan dan digunakan untuk pengembangan usaha.

Selain kelengkapan dokumen, calon debitur juga harus menyiapkan informasi terkait usaha, termasuk jenis usaha, penghasilan, biaya operasional, serta nomor rekening BNI. 

Persiapan menyeluruh membantu meminimalkan risiko penolakan pengajuan, mempercepat proses verifikasi, dan memastikan dana pinjaman dapat segera digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal usaha.

Proses Pengajuan dan Verifikasi KUR BNI

Pengajuan KUR BNI dapat dilakukan secara online maupun offline. Untuk pengajuan online, pemohon mengakses laman eform.bni.co.id, membaca syarat dan ketentuan, menandai persetujuan, dan mengisi data diri serta data usaha secara lengkap. 

Setelah itu, pihak BNI akan melakukan survei ke lokasi usaha dan wawancara terkait bisnis yang dijalankan. Proses ini memastikan bahwa bank memahami profil usaha dan potensi pengembalian pinjaman dengan tepat.

Pengajuan offline dilakukan dengan datang langsung ke kantor cabang BNI. Pemohon mengambil nomor antrean, mengisi formulir pengajuan, dan menyerahkan dokumen persyaratan. Jika pinjaman memerlukan agunan, dokumen tersebut juga diserahkan saat itu. 

Pihak BNI kemudian melakukan survei lokasi usaha dan wawancara, biasanya dengan waktu persetujuan kredit sekitar 3–7 hari kerja. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas bagi calon debitur dalam memilih metode pengajuan yang paling nyaman dan sesuai dengan kondisi usaha.

Ketentuan proses ini menekankan kombinasi verifikasi digital dan fisik agar pengajuan pinjaman lebih transparan dan aman. Dengan adanya prosedur yang jelas, calon debitur memperoleh kepastian mengenai status pengajuan, sementara pihak bank dapat menilai kelayakan kredit dengan lebih akurat. 

Hal ini membantu memastikan bahwa dana KUR BNI disalurkan kepada pelaku UMKM yang benar-benar membutuhkan dan berpotensi mengembangkan usaha.

Tabel Angsuran KUR BNI Plafon Rp500 Juta

Untuk pinjaman KUR BNI Rp500 juta dengan tenor 60 bulan, tabel angsuran bulanan disusun agar sesuai dengan kemampuan pelaku usaha. Berikut simulasi angsuran berdasarkan tenor pilihan:

12 bulan: Rp43.033.215 per bulan

24 bulan: Rp22.160.305 per bulan

36 bulan: Rp15.210.969 per bulan

48 bulan: Rp11.742.515 per bulan

60 bulan: Rp9.666.401 per bulan

Simulasi ini memberikan gambaran jelas mengenai kewajiban bulanan bagi calon debitur, sehingga perencanaan keuangan usaha dapat dilakukan dengan lebih matang.

Fleksibilitas tenor memungkinkan pelaku usaha menyesuaikan jangka waktu pinjaman dengan strategi bisnis mereka, baik untuk modal kerja, pembelian peralatan, maupun ekspansi usaha.

Dengan pemahaman yang tepat mengenai tabel angsuran, persyaratan dokumen, dan cara pengajuan, KUR BNI 2025 menjadi instrumen yang efektif untuk mendorong pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan. 

Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan modal, tetapi juga memberikan kepastian finansial, transparansi proses, dan peluang ekonomi yang lebih luas bagi seluruh pelaku usaha di Indonesia.

Terkini