Stabilitas Rupiah Dorong Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sabtu, 15 November 2025 | 12:03:00 WIB
Stabilitas Rupiah Dorong Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Nilai tukar rupiah menghadapi pekan yang cukup menantang terhadap dolar AS. 

Meski pelemahan terjadi, pergerakannya tergolong tipis dibanding beberapa mata uang Asia lain yang lebih terdampak. Pada penutupan perdagangan minggu ini, rupiah tercatat menguat tipis ke posisi Rp16.690 per dolar AS, setelah sepanjang pekan koreksi hanya 0,06% secara point-to-point.

Perbandingan dengan mata uang Asia lainnya menunjukkan posisi rupiah lebih stabil. Yen Jepang mengalami pelemahan hingga 0,74%, peso Filipina turun 0,19%, dan dong Vietnam merosot 0,17%. Di sisi lain, beberapa mata uang Asia berhasil menguat terhadap dolar, seperti ringgit Malaysia, won Korea, yuan China, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong.

Direktur perdagangan Monex USA Juan Perez menilai pelemahan dolar AS sebagian dipengaruhi oleh penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah Amerika Serikat. Penutupan ini memengaruhi berbagai aspek ekonomi, mulai dari ketidakpastian data ketenagakerjaan hingga gangguan bantuan sosial dan transportasi udara.

Dampak Penutupan Pemerintahan AS

Penutupan pemerintahan di AS menyebabkan lebih dari satu juta pekerja tidak menerima gaji selama lebih dari sebulan. Selain itu, bantuan pangan bagi warga berpendapatan rendah juga sempat terhenti. Meski penutupan kini telah berakhir, ketidakpastian masih terasa.

Juan Perez menekankan, “Penutupan sudah berakhir, tetapi seberapa cepat kita akan kembali normal? Seberapa cepat kita akan mendapatkan datanya? Seberapa cepat saya bisa melakukan analisis yang nyata dan akurat berdasarkan statistik Amerika yang tepercaya dari bulan September dan Oktober? Itu masih diragukan.”

Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menambahkan, pemerintah akan merilis laporan ketenagakerjaan Oktober, meski tanpa data tingkat pengangguran karena survei rumah tangga tidak dilakukan. Data ini diperkirakan akan memengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga, walaupun lintasannya masih belum jelas.

Bank Indonesia Tetap Menjaga Stabilitas Rupiah

Bank Indonesia (BI) menegaskan akan terus berupaya menjaga stabilitas rupiah di tengah dinamika global.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyatakan, pelemahan rupiah merupakan dampak sementara dari ketidakpastian global, dan bank sentral berkomitmen memanfaatkan semua instrumen untuk menstabilkan nilai tukar.

“Tentunya, Bank Indonesia akan selalu berada di pasar untuk berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah dengan memanfaatkan semua instrumen yang kita punya,” ujarnya. BI saat ini mengelola instrumen pasar spot, NDF, DNDF, dan pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Ramdan menekankan keyakinannya terhadap prospek ekonomi Indonesia. Dengan pertumbuhan inflasi yang terkendali, pasar SBN stabil, dan cadangan devisa terjaga kondusif, BI optimistis rupiah akan kembali menguat. “Dan kita berkeyakinan rupiah itu pelemahannya itu sementara berangsur-angsur juga akan menguat,” ujarnya.

Prospek Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Meski ada tekanan nilai tukar, prospek ekonomi domestik tetap positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid, inflasi terkendali, dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi menciptakan optimisme bagi pelaku pasar. Kondisi ini diharapkan membuat rupiah mampu menahan tekanan eksternal jangka menengah hingga panjang.

Bank Indonesia juga menekankan perlunya koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas makroekonomi. Langkah-langkah strategis ini diharapkan mendorong kepercayaan investor asing serta domestik, sehingga aliran modal tetap terjaga dan rupiah lebih stabil.

Di sisi lain, penguatan mata uang regional seperti ringgit Malaysia menunjukkan peluang bagi investor untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio, namun tetap menyoroti peran fundamental ekonomi Indonesia yang kuat. 

Kepercayaan pasar terhadap kebijakan pemerintah dan bank sentral menjadi faktor penentu utama dalam menghadapi tekanan global.

Dengan manajemen risiko yang tepat, serta pemanfaatan instrumen stabilisasi nilai tukar, BI meyakini rupiah akan mampu kembali menguat secara bertahap. 

Optimisme terhadap ekonomi domestik dan langkah-langkah antisipatif pemerintah dipandang mampu menjaga stabilitas ekonomi serta mendukung pertumbuhan nasional ke depannya.

Terkini

Cara Mendapatkan Kode Referral Blibli Paylater 2025

Sabtu, 15 November 2025 | 13:06:24 WIB

Rahasia Perawatan Rambut Berwarna Agar Warnanya Tahan Lama

Sabtu, 15 November 2025 | 12:45:07 WIB

Mengenali Gejala Awal Gangguan Ginjal dari Warna Urine

Sabtu, 15 November 2025 | 12:44:57 WIB

Menikmati Sate Kambing Muda Tegal, Gurih Empuk dan Menggoda

Sabtu, 15 November 2025 | 12:44:52 WIB