JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp 780 miliar.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi keuangan dan mendukung ekspansi bisnis di sektor pertambangan. Obligasi ini menawarkan tingkat bunga tetap 9% per tahun dengan jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi.
Pembayaran bunga dilakukan secara triwulanan, sementara pembayaran pokok obligasi dilakukan penuh saat jatuh tempo, memberikan kepastian bagi para investor mengenai arus kas dari investasi ini.
Manajemen BUMI menegaskan bahwa pembayaran bunga pertama dijadwalkan pada Maret 2026 dan jatuh tempo beserta bunga terakhir pada Desember 2030. Dengan peringkat idA+ dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi ini menunjukkan kredibilitas dan kepercayaan pasar terhadap stabilitas keuangan BUMI.
Obligasi Tahap III ini diharapkan mampu memperkuat struktur modal perusahaan sehingga mendukung berbagai rencana investasi strategis yang telah dirancang manajemen.
Dana Obligasi Difokuskan untuk Akuisisi dan Modal Kerja
Dari total dana yang diperoleh melalui penerbitan obligasi, sekitar Rp 340,88 miliar akan digunakan untuk memenuhi sebagian kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubilee Metals Limited, perusahaan tambang emas asal Australia.
Alokasi dana ini menunjukkan komitmen BUMI dalam memperluas portofolio pertambangan internasional, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi emas sebagai salah satu aset strategis perusahaan.
Selain itu, sekitar Rp 333,60 miliar dari dana obligasi akan dialokasikan untuk pembayaran uang muka atas rencana akuisisi PT Laman Mining, perusahaan tambang bauksit di Indonesia.
Langkah ini selaras dengan strategi BUMI untuk memperkuat cadangan mineral nasional dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. Pembiayaan melalui obligasi memungkinkan perusahaan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan modal kerja dan investasi strategis tanpa membebani arus kas operasional.
Lebih lanjut, sekitar Rp 97,50 miliar dana obligasi akan digunakan sebagai pinjaman kepada Wolfram Limited (WFL), perusahaan yang baru saja diakuisisi 100% oleh BUMI.
Dana ini dirancang untuk mendukung kebutuhan belanja modal dan modal kerja WFL pada 2026 hingga tahapan produksi selanjutnya. Setelah pinjaman dikembalikan, dana akan digunakan kembali untuk modal kerja perusahaan, memastikan kesinambungan operasional dan fleksibilitas keuangan.
Penjamin dan Mekanisme Penerbitan Obligasi
Untuk memastikan kelancaran penerbitan obligasi, BUMI menggandeng sejumlah lembaga sebagai penjamin pelaksana emisi, termasuk PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BCA Sekuritas.
PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai wali amanat dalam penerbitan ini.
Proses penawaran umum obligasi dijadwalkan berlangsung pada awal Desember 2025, diikuti dengan penjatahan dan distribusi secara elektronik. Seluruh mekanisme ini dirancang transparan dan efisien agar investor memperoleh kepastian mengenai kepemilikan dan pembayaran obligasi.
Setelah itu, obligasi Tahap III BUMI akan dicatat di Bursa Efek Indonesia, membuka peluang bagi investor ritel maupun institusi untuk berpartisipasi dalam program ekspansi strategis perusahaan.
Dampak Obligasi Terhadap Ekspansi dan Pertumbuhan
Penerbitan obligasi ini menjadi salah satu instrumen penting bagi BUMI dalam mendukung pertumbuhan jangka panjang. Dengan alokasi dana yang terstruktur, perusahaan tidak hanya menambah aset melalui akuisisi strategis, tetapi juga memastikan operasional perusahaan tetap berjalan lancar.
Strategi ini diharapkan memperkuat posisi BUMI sebagai pemain utama dalam industri pertambangan di tingkat nasional maupun internasional.
Manajemen BUMI menekankan bahwa penerbitan obligasi ini merupakan langkah proaktif untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.
Aliran dana yang dihasilkan akan digunakan secara efisien untuk mendukung rencana ekspansi, penguatan modal kerja, dan pengembangan aset yang telah diakuisisi, termasuk WFL, sehingga setiap investasi mampu memberikan hasil yang optimal.
Ke depannya, BUMI berkomitmen untuk terus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana obligasi, sambil memperkuat strategi pertumbuhan yang berfokus pada diversifikasi aset dan peningkatan kapasitas produksi.
Dengan dukungan obligasi ini, perusahaan siap menghadapi tantangan pasar pertambangan global sekaligus memanfaatkan peluang ekspansi di sektor mineral strategis.