JAKARTA - Pasar mobil listrik Indonesia terus bergeliat dengan penjualan yang semakin kompetitif.
Salah satu model yang mencuri perhatian adalah BYD Atto 1, yang berhasil mengungguli semua pesaingnya sepanjang Oktober 2025. Keunggulan ini bukan hanya mencerminkan daya tarik mobil listrik asal China, tetapi juga menandakan perubahan tren konsumsi kendaraan ramah lingkungan di tanah air.
Performa Penjualan Atto 1 yang Mengagumkan
BYD Atto 1 mencatat prestasi luar biasa pada Oktober 2025. Model ini berhasil terjual sebanyak 9.396 unit, jauh melampaui rival-rivalnya. Atto 1 hadir dalam dua varian, yakni Dynamic Standard Range seharga Rp195 juta dan Premium Extended Range, yang masing-masing terjual 5.057 dan 4.339 unit.
Pencapaian ini menjadikan Atto 1 sebagai mobil listrik paling diminati, sekaligus simbol penetrasi kuat pabrikan China di pasar Indonesia.
Keunggulan penjualan Atto 1 menunjukkan bahwa konsumen semakin percaya pada kualitas, performa, dan efisiensi mobil listrik. Selain itu, harga yang kompetitif juga menjadi faktor kunci, membuat Atto 1 lebih mudah diakses dibanding model premium lain.
Selain penjualan unit, popularitas Atto 1 juga terlihat dari antusiasme calon konsumen yang terus mengikuti perkembangan fitur, layanan after-sales, dan jaringan distribusi BYD. Hal ini sekaligus memperkuat posisi BYD sebagai pemimpin pasar mobil listrik di Indonesia.
Persaingan Model Listrik Lain di Pasar Nasional
Di posisi kedua, Wuling New Binguo mencatat penjualan 625 unit pada Oktober 2025, dan total sepanjang tahun mencapai 2.274 unit.
Model ini menjadi alternatif populer bagi konsumen yang mengutamakan desain ringkas dan harga terjangkau. Sementara itu, BYD M6 berada di peringkat ketiga dengan penjualan 516 unit bulan lalu, dan akumulasi tahunan mencapai 9.359 unit.
Peringkat keempat ditempati Aion V Luxury yang berhasil menjual 318 unit selama Oktober, sementara sepanjang tahun jumlah penjualannya mencapai 2.538 unit. Model ini menawarkan fitur premium, menjadikannya pilihan konsumen yang menginginkan pengalaman berkendara lebih mewah.
Peringkat kelima kembali diisi BYD, yaitu model Sealion yang terjual 277 unit. Akumulasi penjualan Sealion sepanjang 2025 sudah menembus 5.470 unit. Data ini menunjukkan bahwa pabrikan BYD berhasil menguasai pasar mobil listrik Indonesia dengan variasi model yang mampu menjangkau berbagai segmen konsumen.
Dominasi BYD menunjukkan bahwa merek ini tidak hanya mengandalkan satu produk saja, tetapi membangun ekosistem kendaraan listrik yang lengkap, mulai dari entry-level hingga premium.
Tren Konsumen dan Daya Tarik Mobil Listrik
Popularitas BYD Atto 1 dan model-model lain menandai tren positif pertumbuhan mobil listrik di Indonesia. Konsumen kini semakin cermat dalam memilih kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat energi. Hal ini selaras dengan dorongan pemerintah untuk memperluas penggunaan kendaraan listrik demi menekan emisi karbon.
Selain itu, kemudahan dalam mendapatkan unit, layanan purna jual, dan kualitas baterai menjadi faktor utama yang mendorong penjualan. Konsumen juga melihat investasi jangka panjang pada mobil listrik sebagai pilihan yang ekonomis karena biaya operasional lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.
Fenomena ini juga memacu pabrikan lain untuk menghadirkan model bersaing, sehingga pasar mobil listrik semakin dinamis. Persaingan sehat ini memunculkan inovasi baru, baik dari sisi desain, fitur teknologi, maupun jaringan distribusi.
Strategi BYD dan Masa Depan Mobil Listrik
Kesuksesan BYD Atto 1 dan model lainnya menunjukkan bahwa strategi pabrikan China cukup efektif. Penentuan harga, jaringan distribusi yang luas, serta variasi model membuat BYD mampu menjangkau segmen konsumen yang beragam.
Ke depan, penetrasi BYD diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan kesadaran masyarakat akan kendaraan ramah lingkungan. Model-model seperti Atto 3, Denza D9, hingga Sealion siap memperkuat ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Hal ini juga membuka peluang kerja sama antara pabrikan, pemerintah, dan institusi terkait untuk mendukung infrastruktur pengisian baterai dan layanan after-sales.
Dengan pencapaian ini, BYD semakin menegaskan diri sebagai pemain utama di industri mobil listrik nasional, sekaligus menjadi tolok ukur bagi produsen lain dalam menghadirkan kendaraan yang efisien, ramah lingkungan, dan sesuai kebutuhan konsumen modern.
Dominasi BYD Atto 1 pada Oktober 2025 bukan hanya soal angka penjualan, tetapi juga menandai pergeseran preferensi konsumen Indonesia menuju mobil listrik. Model ini membuktikan bahwa inovasi, kualitas, dan strategi pemasaran yang tepat mampu menjadikan satu merek sebagai rujukan utama di pasar yang terus berkembang.
Pertumbuhan pasar mobil listrik yang pesat membuka peluang besar bagi konsumen dan industri otomotif untuk beradaptasi dengan tren global yang ramah lingkungan.